31. Gentar Mengamuk

777 96 81
                                    

⚠️PERINGATAN⚠️

MENGANDUNG:

- ADEGAN KEKERASAN -

Siap gak siap ya, selamat membaca!

Jum'at, 01 Desember 2023.

Gentar menatap malas pada ponselnya. Isinya penjelasan rencana Halilintar, tetapi Gentar sudah muak. Gentar hanya ingin membuat tiga orang itu hancur secara fisik.

"Gen? Mau ke mana?" tanya Sori yang berhenti ketika Gentar menaiki anak tangga.

Padahal kelas mereka ada di lantai satu.

"Gue ada urusan. Lu duluan saja," kata Gentar seraya melambaikan tangannya malas.

Sori dengan ragu mengiakan perkataan Gentar.

Tujuan Gentar hanya satu, hancurkan orang yang memanggil gigolo. Petir.

Kelas 11 IPA 1 sedang sibuk masing-masing dengan tugas kelompok mereka. Mengingat mata pelajaran Seni Budaya ada tugas kelompok dan anak-anak kelas ini tinggal beberapa sentuhan terakhir, jadi mereka menggunakan waktu yang ada.

Gentar melihatnya. Petir sedang fokus pada lukisan payung geulis. Remaja laki-laki itu benar-benar terpaku pada acara melukis sampai tak sadar Gentar menghampirinya.

Anak kelas 11 IPA 1 termangu melihat Gentar main masuk ke kelas orang. Bahkan Supra yang notebene nya murid kelas 11 IPA 1 terheran-heran dengan adik kelasnya itu.

"Itu dekel lo di OSIS 'kan Sup?" tanya teman Supra.

Supra baru ingin menjawab tetapi ia mendengar suara teriakan para gadis, membuatnya menoleh ke meja Petir.

"ARGH! ANJING, SALAH GUE APA!"

Supra tergemap melihat Gentar menyeringai pada Petir yang terpojok pada tembok. Wajah Petir lebam disudut bibir.

Gentar menduduki tubuh Petir, ia menarik kerah seragam kakak kelasnya. Menatap penuh bengis.

"Harusnya gue yang tanya, AYA ADA SALAH SAMA LO HAH!" Gentar berteriak di depan wajah Petir.

Petir melotot pada Gentar. Sialan, kok dia tahu, mungkin itu yang ada dipikiran Petir.

Gentar melayangkan pukulan keras bertubi-tubi pada wajah Petir. Tak memberikan kesempatan untuk Petir melawan.

Gentar benar-benar brutal hari ini.

"Anak itu kesetanan, bangsat!" Supra meminta teman sebangkunya pergi ke kelas 11 IPA 3 untuk memanggil Halilintar atau Gempa.

Supra bangkit dari bangkunya dan menghampiri Gentar. Ia menahan lengan Gentar yang akan melayangkan pukulan lagi.

"Lo ngapain anjing!"

Gentar menatap tajam pada Supra, seakan ia risih diganggu acaranya. Gentar menepis tangan Supra, ia menunjuk pada wajah kakak kelasnya.

"Lo jangan ikut campur!" katanya penuh penegasan.

Supra mengerutkan keningnya, belum sempat ia lanjut bicara.

Gentar membawa paksa Petir berjalan keluar kelas, lalu melemparnya ke tembok lorong dengan keras.

Perbuatannya mengundang atensi orang-orang yang lewat. Bahkan anak kelas lain yang mendem langsung pada keluar.

"WOY ADA YANG RIBUT!" salah satu anak berteriak dan membuat anak-anak pada datang dan menggerubungi Gentar dan Petir.

Halilintar datang memasuki kerumunan. Ia berseru pada orang-orang untuk minggir.

"Bahaya Lin, dua orang lainnya belum berangkat!"

TEROR ORGANISASI [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang