20

1.4K 25 9
                                        

SMA ATLASKA

Keesokan harinya

"Naf gimana" tanya Maura pada Nafiza, sekarang ini mereka sedang makan di kantin sekolah

"Apanya yang gimana"ucap Nafiza

"Kita gk sedarah tapi kita sepemikiran"ucap Alisa sambil menyenggol lengan Maura dengan senyumannya

"Gue juga pahamm" ucap Kayra sambil tersenyum dan memicingkan mata

"Alah soal itu gue juga konek" Ucap Naira

"Kalo soal gini aja sepet nangkepnya, giliran pelajaran ngang ngong ngang ngong"ucap Dara sambil menyedot jus nya membuat yang lain menyengir kuda menapakkan deretan gigi putih mereka

"Emang apaan sih?"ucap Nafiza

"Lo gak paham?"tanya Lisa, Nafiza yang benar-benar gka ngerti ya menggelengkan kepalanya bertanda tidak tau

"Lo udah gituan belum sama Alkanza " tanya kayra

"Gituan apa?" Tanya Nafiza

"Gak usah berbelit-belit"ucap dara membuat Naira yang ingin bertanya pun mengurungkan niatnya

"Lo udah ngasih hak Alkanza belum?"tanya dara to the poin

Mendengar pertanyaan dari sahabatnya Nafiza pun diam membeku ia bingung harus menjawab apa  "emm, be-b-e-belum"Ucap Nafiza

"Hah demi apa"ucap Lisa

"Demi Allah"ucap Nafiza

"Kenapa"ucap Kayra

"Gu-gue takut" ucap Nafiza

"Takut kenapa?" Tanya Naira

Baru saja Nafiza ingin bicara namun lebih dulu di jeda oleh Lisa "Takut Alkanza gak tanggung jawab" ucap Lisa

"Lo bloon ya mereka kan udah nikah"ucap Maura

"Syutttt, jangan berisik"ucap mereka semua

"Gue takut karena kata orang kalo pertama tuh sakit"ucap Nafiza

"Aduh nih ya emang sakit, taaapi awalnya doang lama-lama enak kok"ucap Naira membuat semua nya menganga ia seperti sudah sangat berpengalaman

"Hah apa"ucap Naira seperti tidak mengatakan apa-apa

"Lo kok tau, Lo kaya udah berpengalaman"tanya Maura sambil memicingkan matanya

"Eh enggak ya, gue tu baca WP"ucap nya

"WP apa Lo, ohhh pasti 21+"ucap Lisa agak keras membuat beberapa orang menatap mereka, Nafiza refleks membungkam mulut Lisa

"Weh jangan keras-keras coyy"ucap Kayra

"Dih jorok Lo"ucap Naira

"Dih kaya lopada engga aj"ucap Kayra

"Nah loh ketahuan bahas gituan kan Lo"celetuk arsen Tampa mereka sadari ternyata Alkanza dkk sudah sejak tadi berdiri di samping mereka, hal itu membuat para ciwi-ciwi terlonjat kaget

"Heh monyet Lo ngagetin tau"ucap kayra

"Dih monyet ngatain monyet"Ucap arsen

"Dih gue bukan monyet Lo tuh yang monyet, huu dasar monyet berkepala buaya Lo"ucap kayra sambil menjulurkan lidahnya tanda mengejek, arsen yang di ejek pun hanya mencibir

"Lo berdua awas berantem Mulu nanti jodoh loh"ucap Nafiza membuat semua orang tertawa sedangkan yang di tertawa i saling membuang muka

"Ogah"ucap Arsen dan kayra bersamaan itu membuat mereka menjadi semakin heboh

"Udah deh gue mau kekelas aja cape disini ada monyet"ucap karya kemudian berlalu pergi

"Ayo kita susul aja" ucap Naira diangguki oleh semuanya

"Aku pamit ke kelas dulu ya"pamit Nafiza kepada alkanza kemudian ia menyalimi tangan alkanza, tapi saat ingin pergi tangan Nafiza di tarik oleh alkanza hingga tangan alkanza sudah bertengger manis di pinggang sang istri

Ia membisikkan sesuatu ditelinga Nafiza "aku tunggu penjelasan kamu di rumah"bisiknya sambil tersenyum miring membuat Nafiza takut kemudian berlari meninggalkan kantin

"Lo pad dengerkan tadi mereka bahas apa"ucap Arsen

"Iya anjir gue kira mereka polos-polos"ucap Chico

"Gak bisa di pandang enteng "ucap rafkah sambil geleng-geleng kepala

"Eh gimana Lo"ucap Zico menyenggol Alkanza, alkanza yang bingung pun hanya mengangkat alisnya sebelah bertanda bertanya

"Hallah sok gk ngerti lagi"ucap Arsen

"Maksud si arsen Lo udah itu belomm"ucap Zico

"Gak"ucap nya

"HAH tahan benget Lo"ucap rafkah

"Hooh bjir lah"ucap Arsen

"Lopada kok sesat banget sih, mereka kan masih sekolah"ucap Chico

"Lah emang Napa dah"ucap rafkah

"Hooh lagian sekolah ini milik si Al siapa yang berani Ama dia , dan juga kan gak salah mereka kan udah nikah gk zinah kan?"ucap Zico

"Ya-iya juga sih, ah terserah lah"ucap Chico

"Menurut lo Van"ucap Arsen

"Gue gk masalah asal Lo bertanggung jawab"ucap Arvan

"Lo pikir gue tahan?"ucap Alkanza

"Iya buktinya Lo belum begitu-begituan"ucap Arsen di angguki yg lain

"Gue cuman takut dia belum siap"ucap Alkanza

"Gue gk mau maksa"ucapnya lagi

"Iya juga sih, sabar aja Al sampai dia nawarin diri dulan"ucap Zico

.........
Di rumah

"Sayang"panggil Alkanza yang sedang duduk di sofa kamar

Nafiza baru selesai mandi ia mengetahui apa yang akan Alkanza bicara kan pun berusaha mengelak dan pergi ke meja riasnya untuk skincare

Alkanza yang merasa di abaikan pun menghampiri sang istri
"Sayang kok aku di cuekin sih"ucap Alkanza

"E-emm apa"tanya Nafiza yang masih gugup

"Yang di sekolah tadi kamu bahas ap"ucap Alkanza sambil memeluk Nafiza dari belakang kemudian mengecup-ngecup leher jenjang Nafiza

"Alhm udah gelihh"ucap Nafiza

"Kenapa sayang "ucap Alkanza dengan suara yang berat membuat Nafiza semakin merinding

"Kak "ucap Nafiza membalikkan badang ia melihat wajah Alkanza yang sangat melemas seperti menahan sesuatu

"Ayg aku gak tahan "ucap Alkanza

"Boleh yah" tanya Alkanza pada Nafiza, Nafiza sebenarnya sangat takut tapi ia mengingat perkataan teman nya

"Iya kak"ucap nya kemudian Alkanza menciumi seluruh wajah Nafiza

"Sebelum itu kita sholat dulu terus wudhu dan doa sebelum di mulai supaya berkah "ucap Alkanza di anggu Ki Nafiza

Setelah semua selesai Alkanza menggendong Nafiza menuju ranjang, ia menurunkan Nafiza di atas kasur dengan perlahan

"Tapi aku takut kak"ucap Nafiza

"Tentang aj kan ada kakak"ucap Alkanza alkanza pun mengbaringkan Nafiza di ranjang dengan perlahan kemudian..................



















Kita tutup di sini yah chapter kali ini soalnya author masih polos🤫

Bay bay para ALNA LOVERS







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALKANZA (My Cool Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang