[2]

280 32 4
                                    

∘₊✧───Happy Reading───✧₊∘


"Eh lo, mau sok rajin depan dosen? Mendingan jangan caper lah ya." Ejek orang itu pada Taufan.

Taufan berdesis kesal mendengarkan orang itu.

"Apa sih ni manusia, ganggu aja." Batin Taufan yang kesal melihat manusia satu itu.

"Kenapa? Ga senang lo?" Balas Taufan dengan nada kesal campur candaan

"Jelas. Kalau mau ke kampus, cuman mau caper ke dosen. Mendingan gausah ke kampus deh." Ucap orang itu yang membuat Taufan semakin kesal.

"Loh, siapa yang mau caper? Perasaan lo doang kali." ucap Taufan dan merotasikan matanya sekali lagi.

"Gaje lo!" Desis orang itu yang tak terima.

"Gimana jelasinnya sih bejir. Ini gara gara si Hali ini. Ngapain coba nyuruh belajar tiap pagi." Batin Taufan dengan nada kesal dan pasrah.

[Flashback On]

"TAUFAN FRAWIND JEAGROFI!" Teriak Hali yang cukup keras untuk memenuhi satu rumah.

"Apa sih Akra, gausah teriak segala kali." Kata Taufan yang merasa terganggu saat bermain dengan telepon pintarnya itu.

"Sempet sempetnya lo nyuruh gue ga teriak. GARA GARA LO, GUE DIMARAHIN IRA ANJIR!" Teriak Hali lagi.

"Hah, kenapa lo dimarahin Ira?" Tanya Taufan yang masih bingung kenapa saudara kembarnya ini teriak teriak ga jelas.

"Pake nanya. Nilai lo menurun kan semester ini?" Tanya Hali dengan nada mematikan dan tidak lupa dengan ekspresi mematikan juga.

"Waduh, mati. Pasti Ira marahin Akra, karena Akra gabisa bikin gue jadi anak rajin di kampus." Batin Taufan yang perlahan mulai memahami situasi.

"Iya Akra, hehe. Tapi tenang aja-"

"Ga ada tenang tenang. Lo pikir gue bisa tenang habis dimarin Ira!?" Ucap Hali dengan nada yang para reader bisa bayangkan, sudah ada di nada kesal next level.

"Kayaknya gue harus sita skateboard lo, baru lo bisa ngerti." Ancam Hali pada kembaran biadabnya.

"EH, JANGAN! GINI GINI, GUE BAKAL LAKUIN APA YANG LO MINTA AJA GIMANA? APAPAUN ASAL LO GA SITA SKATEBOARD GUE!" Pinta Taufan yang paniknya sudah next level.

"Apapun?"

"Apapun!"

"Oke, gue mau lo untuk belajar tiap pagi saat masuk kelas. Gue bakal tanya Glacier kalau lo bener bener belajar di kelas." Lafalnya dengan nada yang sudah sedikit tenang, ya walaupun ekspresinya tetap ekspresi mematikan.

"OKE BOS!"

[Flashback Off]

"Aduh. Mana males banget lagi ladenin ni manusia." Batin Taufan lalu menghela nafasnya.

"Ini gue terpaksa. Gue gaada mau caper sana sini. Gue terpaksa karena kembaran gue yang nyuruh." Jelas Taufan kepada orang itu.

"Mudahan dia ngerti ya Allah. Gue capek." Batin Taufan dengan penuh harap.

"Cih, bilang kek daritadi." Desis orang itu lalu pergi meninggalkan meja Taufan.

"Akhirnya, ketenangan juga." Batin Taufan yang akhirnya merasakan ketenangan.

"Eh, emang lo punya kembaran?" Tanya orang itu yang dapat readers bayangkan, orang itu berbalik badan lagi.

∘₊✧─────────✧₊∘

Casuarina [D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang