Dear Aska|| Renjun & Chenle NCT dream [pending]

5. New House?

❝Annyeong? Semoga kau bahagia dengan Appa Jo dan Eooma Yoona.❝
-Aska Brama Ajiwinata

~~~~

Jalanan di kota Seoul malam menampakkan cahaya lampu dari gedung-gedung membuat kota semakin indah, mulai dari lampu yang melengkung di Sungai Han dan lainnya.

Sementara Andra hanya terdiam sambil melihat pemandangan kota Seoul dari dalam mobil, kenapa ibunya tidak membawa Aska juga? Apa karena pilih kasih atau mau meninggalkan orang tersayang disana? Ahh maksudku bukan begitu--

Sesampainya di rumah mewah dan terlihat tinggi dari rumah-rumah lainnya, Andra hanya turun dan terdiam melihat rumah yang belum pernah ia tempati sebelumnya.

Yoona yang melihat anaknya, ah tidak maksudku anak angkatnya yang hanya terdiam sejak tadi mengelus rambut coklat milik Andra dan merangkul pundak anak itu untuk masuk kedalam rumahnya yang berisi kan mereka bertiga, Bibi, dan Ahjussi.

"Rumah sebesar ini hanya ada orang segini saja?" Ucap Andra sembari memegang tas yang masih di gendong olehnya.

"Kan sekarang ada kamu, jadi eooma nggak kesepian lagi." Sambung Yoona.

"Kenapa kau tidak mengajak Aska juga kalau eooma kesepian, eoh?"

"Emh, bukan begitu, eooma dan appa hanya ingin mengasuh 1 anak saja dari panti asuhan dan siapa tau nanti kamu akan punya adik." Tanyanya.

Andra hanya tersenyum tipis, ia menginginkan Aska saat ini.

"Yasudah pasti kamu lelah biar eooma antarkan kamu di kamar yang sudah eooma siapkan."

Yoona kembali merangkul Andra untuk menaiki tangga, sebelumnya Andra belum tau jika Yoona sedang mengandung anak yang usianya masih muda karena menuruti keinginan suaminya, Jo dan Yoona memutuskan untuk mengadopsi anak laki-laki sebagai penerus pekerjaan Jo ketika anak itu dewasa nanti.

"Tunggu."

"Kenapa sayang?"

"Tadi kau bilang aku akan punya adik? Jadi kau sekarang sedang hamil?"

"Benar sayang, pegang perut eooma."

"Wahh besar sedikit, aku yakin pasti lelah membawa perut sebesar itu."

Yoona hanya tertawa kecil mendengar anak angkatnya yang memberi pertanyaan lelucon itu, wajar karena Andra masih berusia 12 tahun namun terkadang sifatnya seperti kekanakan bahkan terkadang memiliki sifat yang dewasa.