CHAPTER 01

21 1 0
                                    

HALLO TERIMAKASIH SUDAH BERKENAN MAMPIR, SEMOGA SELESAI SAMPAI AKHIR! HAPPY READING ALL!

Jergan Putra Adiwangsa, marga turunan dari keluarga "Adiwangsa" yang terkenal kaya raya. Dimana Ayahnya sendiri adalah seorang miliader yang memiliki 7 perusahaan ternama. Pada awalnya ke 7 perusahaan itu ada campur tangan dari Ibundanya, dan juga adik dari Ayahnya yang sering ia panggil dengan sebutan "Tante". Namun kini ke 7 perusahaan tersebut semuanya di urus sendiri oleh Ayahnya, karena beberapa faktor.

Wajah Jergan sama tampannya dengan wajah Ayahnya. Memang, dominan wajah Jergan sangat identik dari Ayahnya. Namun, beda kontras dengan kedekatan antara keduanya. Ia lebih dekat dengan sang Ibunda dibanding Ayahnya sendiri.

Jergan yang memiliki hobi olahraga, mampu mempengaruhi tubuhnya saat ini. Memiliki tubuh yang kekar dan juga dada yang bidang, tinggi yang ia miliki sekitar 173 cm.

"Minggir minggir minggir" Titah sarkas salah satu siswa kepada beberapa kumpulan siswa-siswi yang berbaris menunggu antrian di kantin.

Sontak semuanya menoleh kearah keempat siswa yang bertubuh kekar dan juga tinggi tersebut. Mereka terbelalak dan langsung pindah kebarisan belakang agar keempat siswa tersebut mendapat barisan paling awal.

Keempat siswa tersebut adalah, Jergan sendiri, Kenzi, Leon, dan juga Bintang. Mereka berempat memang murid yang berkuasa di sekolah ini. Sampai-sampai guru yang mengajar di sekolah ini pun selalu tutup mata atas tingkah keempat siswa ini. Karena sekolah ini pun hampir seluruh fasilitasnya dari keluarga Adiwangsa. Jadi, para guru akan merasa terancam atas jabatannya jika ia memiliki masalah dengan siswa yang memiliki marga Adiwangsa ini.

Walaupun sudah ada beberapa siswa ataupun siswi yang mengadu soal ulah mereka yang suka menindas siswa-siswi lain, namun guru juga tidak bisa bertindak banyak. Guru-guru itu hanya memberi kata-kata penenang saja, dan sedikit mengelak aduan mereka.

"Makasih, kata Jergan kembaliannya ambil aja" Ucap Kenzi kepada salah satu wanita paruh baya setelah sudah mendapatkan minumannya untuk ia sendiri dan ketiga temannya, hasil menyelak antrian.

Jergan pun terkekeh kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah temannya itu.

Setelah mendapatkan minumannya, mereka pun langsung pergi dari area kantin, tidak luput dari tatapan para siswa dan siswi lainnya.

Entah itu tatapan takut, tatapan benci, dan tatapan yang tidak dapat di artikan.

Tidak hanya Jergan, Kenzi, Leo, dan juga Bintang pun memang berasal dari keluarga kaya raya. Rata-rata orang tua mereka juga pembisnis, untuk fasilitas sekolah ini juga memang ada beberapa di bantu oleh orang tua dari Kenzi, Leo, dan juga Bintang. Namun, jika dibandingkan dari keluarga Adiwangsa lah yang paling banyak.

Dimulai dari renovasi gedung olahraga indoor dan outdoor, perlengkapan alat untuk olahraga, itu semua hasil dari uang yang di beri oleh keluarga Adiwangsa, karena tahu bahwa putranya ini memiliki hobi olahraga jadi ia ingin anaknya nyaman dengan fasilitas yang lengkap dan juga gedung yang bagus.

Maka dari itulah, mengapa keempat siswa ini menjadi penguasa sekolah. Dan bertindak semena-mena kepada siswa dan siswi yang lain.

SEBELUM NEXT, VOTE UNTUK CHAPTER INI!

JERGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang