Delapan belas tahun yang lalu, ketika San pertama kali bertemu dengan Hongjoong. Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun yang sangat antusias ikut klub pecinta budaya lautan.
Umur mereka terpaut satu tahun, San lebih muda dari Hongjoong, tetapi mereka menjadi dekat karena memiliki minat yang sama, walau mungkin dalam artian yang sedikit berbeda.
San masuk ke dalam klub karena ia suka melukis pemandangan alam, mempelajari detail-detail alam secara langsung sangat berguna baginya melukis di masa depan.
Hongjoong sendiri sangat menyukai lautan melebihi apa pun, kecintaannya terhadap laut sampai tak bisa diukur dengan kata-kata. Namun, sejak pertama kali bertemu, San merasa Hongjoong sedikit aneh.
Ketika pertama kali Hongjoong mengunjungi pantai bersama anggota klub, ia mengatakan sesuatu yang sedikit membingungkan.
"Kak Hongjoong, lihat, pantainya sudah terlihat!" seru San pada Hongjoong yang berdiri di barisan paling belakang.
"Benarkah?!" Dengan antusias Hongjoong berjalan ke depan, melewati beberapa siswa lain dengan terburu dan berjalan di samping San. "Wuah, cantik sekali," ucapnya kagum ketika sampai di bibir pantai. "Baru pertama kali aku melihat pantai dari dekat."
San terkekeh pelan, raut wajah Hongjoong yang begitu semangat terlihat menggemaskan. Ia baru saja mengetahui jika sebelum ini, Hongjoong tinggal di daerah pegunungan, dan sejak seminggu kepindahannya, ini baru pertama kali berkunjung ke pantai walau rumah Hongjoong sendiri sangat dekat dengan pantai.
Semuanya berjalan dengan normal, sampai ...
"Ah, rindu sekali, suasana ini, pemandangan ini, pasir pantai yang lembut, lautan yang luas, dan suara kicauan burung camar yang merdu,"
Kalimat yang Hongjoong ucapkan, tentu membuat San kebingungan. Apa maksudnya? Bukankah ini kali pertama? Hongjoong pun mengatakannya seolah tanpa sadar, netra Hongjoong bahkan sedikit kosong, menatap jauh lautan. Namun, saat itu San terlalu belia untuk sekedar paham maksudnya.
Keanehan tak berhenti di sana, ketika mereka sekolah di jenjang yang lebih tinggi, ketika sekolah mengadakan study tour di museum kapal. Hongjoong dengan semangat menjelaskan isi dari kapal bajak laut tua yang dipamerkan.
Hongjoong mengatakannya dengan begitu detail, di atas ada apa saja, di bagian tengah merupakan tempat istirahat para awak dengan berdrum-drum rum di suduk kanan dan kiri. Hongjoong bahkan bercerita mengenai sulitnya membersihkan kerak yang menempel pada lambung kapal.
San awalnya berpikir, mungkin saking cintanya Hongjoong pada lautan, sampai-sampai mencari tahu di internet mengenai isi dari kapal bajak laut. Sehingga, ia hanya mendengarkan, sembari melihat brosur berisi gambar kapal beserta nama bagian-bagiannya.
Tapi, tiba-tiba ...
"Eh, bagaimana aku ... bisa tahu semua ini?" gumam Hongjoong, menatap kertas yang hanya berisi nama bagian-bagian kapal, bagaimana ia bisa tahu jika di bagian tengah kapal terdapat banyak kain yang digantung membentuk ayunan sebagai tempat tidur para awak? Bagaimana ia tahu di sisi kanan dan kiri terdapat banyak rum? Lagi pun, rum itu ... apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny . JoongHwa
FanfictionKetika takdir kembali mempertemukan. Akankah kisah cinta ini bisa dilanjutkan? . "Kau kenal aku?" "Kamu tidak mengingatku?" . . Akan kah pertemuan yang dinantikan dapat kembali menjadi kebersamaan? Atau kah takdir memiliki garisnya sendiri? . 𝐋𝐚𝐧...