Bukan sekuel dari The Light Start at 18 yo.
Bisa dibilang cerpen, atau cerita bersambung yang mungkin hanya mencapai sekitar 5 chapter, bisa lebih atau kurang.
Tidak ada hubungannya sama sekali dengan The Light Start at 18 yo, karena sudah beda Universe, walau latar tempatnya masih Jepang, dan masa-masa SMA.
Enjoy guys 🤩
***
Musim panas, tingkat 2 SMA ....
Binar mata ambernya tak dapat tersamarkan ketika lagi-lagi dua benda itu menghuni kolong mejanya. Agaknya debaran menyenangkan selalu menyertai.
"Hoi, Sachi, kau mendapatkannya lagi?" Etsuko Kana bertanya, ia yang duduk sebaris dengan bangkunya pasti sanggup melihat apa yang tersimpan di kolong meja Sachi.
Gadis itu mengangguk bersemangat, "Kana-chan, aku sudah tahu siapa yang selalu meletakkan roti krim dan susu ini."
Nampak tertarik, ia mencondongkan tubuhnya ke depan, mengabaikan hiruk-pikuk jam istirahat yang memenuhi ruang kelas, "Siapa?"
"Senpai Nakamura Yuta," balasnya, ulasan senyum lebar pun turut tercetak.
"Astaga, yang benar saja!" pekik Kana tanpa ditahan-tahan, walau suaranya cukup sebagai alasan mengundang beberapa pasang mata untuk mendarat ke dua gadis yang bergosip itu.
"Berisik!" Ucapan yang pekat akan nada terganggu itu praktis mengundang Sachi dan Kana menyentak kepalanya ke meja yang terletak tepat di belakang Sachi.
Dengusan tak tertahan lepas, "Kau lebih baik segera keluar ketika jam istirahat, memulai siaran untuk menyapa penggemarmu. Atau isi perutmu sampai kenyang supaya tak mudah emosi!" sergah Sachi pekat akan nada sarkasme.
Demi apa pun, Sachi tak akan menahan diri untuk meletupkan kata-kata yang lebih pedas jika berurusan pada laki-laki yang selalu mencoba memancing keributan dengannya pada tiap kesempatan.
Yang ditodong oleh kata-kata itu hanya mendengus sebal. "Akira-kun, bawa temanmu pergi, jika tidak ingin timbul babak baru pertengkaran."
Akira yang merupakan ketua kelas bangkit dari duduknya, "Astaga, kenapa kalian ini bertengkar terus. Tidak bisa ya sehari saja akur," gerutu Akira, dan mengisyarakan Ryuichi Hiro supaya beranjak bangkit dari duduknya.
Agaknya seorang laki-laki yang memiliki andil besar dalam menghadirkan kedamaian pada hubungan pertemanan yang mengikat mereka sangat dibutuhkan, atau bisa dibilang Katagiri Akira adalah wasit ketika pertikaian antara dua orang keras kepala itu tak ada yang berusaha menurunkan egonya.
"Bagaimana kau bisa menduga bahwa itu Senpai Nakamura?" Kana melanjutkan ketika dua laki-laki itu beranjak menjauh.
"Ketika jam olahraga, aku pernah menangkap basahnya memasuki kelas ini? Ketika kembali dari kelas olahraga, aku telah menemukan roti krim dan susu di kolong mejaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me Back ✔️
Teen FictionBagaimana rasanya memiliki penggemar rahasia? Menyukai seseorang karena dia selalu mengirimkan roti krim dan susu? Tapi mungkin penggemar rahasia itu bukan orang yang dia duga. Kesalahpahaman demi kesalahpahaman mewarnai masa SMA dan kisah romansa...