A LITTLE BIT SPOILER 👆👆👆👆
***
"Jika telah memiliki nomorku, awas saja jika tak menghubungiku."
Dengusan keras itu berkali-kali lepas dari mulutnya, jari-jarinya pun turut memijit pelipisnya frustasi. Memikirkan ucapannya kemarin yang ditujukan secara khusus untuk Hiro, benar-benar baru membuatnya tersadar. Pasti ada yang salah dengan otaknya sehingga mulutnya dengan beraninya melontarkan kata-kata itu, seolah ia sungguh menunggu-nunggu datangnya pesan dari laki-laki itu.
Bisa gila rasanya jika terus-terusan terjebak dalam pemikiran itu. Untungnya kehadiaran Etsuko Kana yang semula pergi sejenak demi membeli minuman dapat mengurai konsentrasinya. Nyatanya ia juga baru bisa terhubung dengan Etsuko Kana kemarin, ketika ia pergi ke perpustakaan bersama Senpai Yuta. Dari pembicaraan singkat itu membawa pertemuan kedua mereka di sini, di pelataran Tokyo Disney Land.
"Kana, Akira-kun apa masih lama?"
"Sebentar lagi mungkin akan sampai."
"Hubungan kalian bertahan cukup lama, jika diingat-ingat semenjak festival kembang api waktu itu, kan?"
Terhitung dari pesta kembang api di tingkat kedua SMA hubungan mereka mulai mengudara. Nampaknya cukup menimbulkan keuntungan bagi Akira, dan Kana ketika Sachi justru mendapatkan kesialan di sekolah saat dikejar-kejar Sensei dengan hukuman yang menunggu.
"Akibat terseret oleh momentum, di bawah letupan ribuan kembang api. Tiba-tiba tangannya meraih tanganku, dan dia memandangku dengan penuh emosional, lalu ungkapan perasaan itu mengudara bersamaan letusan kembang api." Kana mengucapkan menggunakan sorot mata yang melukiskan memori silam.
"Romantis sekali," komentar Sachi. "Jadi begitu ya, terseret oleh momentum."
Jadi apakah di momen itu Ryuichi Hiro yang tiba-tiba menciumnya juga terseret oleh momentum? Memang di suasana romantis yang terbentuk, semudah itu perasaan terbawa arus jika memang telah tersimpan sebentuk rasa suka di sana.
Di tengah-tengah batinnya yang menebak-nebak, sebentuk debaran yang memanjakannya timbul. Entah sejak kapan ia mengingat memori silam yang pernah menimbulkan umpatan berubah menjadi cara yang menyenangkan.
"Itu Akira-kun datang!" pekikan Kana yang cukup antusias memecah jalan pikirannya.
Benar, seorang laki-laki berpenampilan menarik yang datang ke arahnya dan Kana adalah sosok Akira yang sedikit lebih dewasa. Tapi, mengapa ada tiga orang lainnya yang membersamai kehadiran Akira?
Ketika segalanya berjalan di luar dugaan, Sachi menepuk bahu Kana, "Kau mengundang mereka? Atau Akira-kun yang mengundangnya?"
"Kita yang mengundang secara terang-terangan Senpai Yuta, karena kemarin dia juga ada di perpustakaan. Akira-kun jelas mengundang Hiro-kun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me Back ✔️
Teen FictionBagaimana rasanya memiliki penggemar rahasia? Menyukai seseorang karena dia selalu mengirimkan roti krim dan susu? Tapi mungkin penggemar rahasia itu bukan orang yang dia duga. Kesalahpahaman demi kesalahpahaman mewarnai masa SMA dan kisah romansa...