Goddess of Light [Hiatus]

Chapter 1

Happy Reading

.
.

ʚᥫ᭡ɞ

'Dewi Cahaya' nama yang tidak asing bagi seluruh orang dimasa lalu, namun dimasa sekarang nama itu hanya diketahui sedikit orang. Dimasa lalu, 'Dewi Cahaya' sangat diagungkan oleh masyarakat.

Mungkin tanpa keberadaannya, dunia ini amat gelap dan hampa. Kuasanya mampu menyinari dunia dan membuat hewan dan tumbuhan untuk hidup dan tumbuh.

Masyarakat yang pada saat itu mengandalkan berburu dan berkebun sangat terbantu dengan kuasanya. Dengan sihirnya, bumi sampai saat ini bisa menjaga keseimbangan planetnya.

Jika 'Dewi Cahaya' dengan kuasa cahayanya, maka berbanding terbalik dengan 'Dewa Kegelapan'. Yap sesuai dengan namanya, ia memiliki kuasa kegelapan.

Tujuan mereka juga berbeda, 'Dewi Cahaya' dengan tujuan menjaga kelangsungan makhluk hidup dan menjaga mereka dari ancaman.

Dan 'Dewa Kegelapan' dengan tujuan ingin seluruh yang ada dimuka bumi menjadi miliknya, bahkan kuasa milik Sang Dewi.

Karena keinginan yang ada pada dirinya sangat kuat, ia membuat seluruh dunia pada saat itu menjadi gelap gulita dengan kuasanya dan membunuh 'Dewi Cahaya' disaat itu juga.

Namun keinginannya harus pupus, sepertinya 'Dewi Cahaya' mengetahui rencana yang telah ia buat. Sebelum Dewi terbunuh ia membuat ramalan.

"Dewa Kegelapan akan mati, dan yang bisa membunuhnya hanyalah orang yang terpilih."

Saat ia hendak membunuh 'Dewi Cahaya' entah apa yang terjadi, tiba-tiba mereka berdua menghilang. Dunia yang pada saat itu gelap gulita menjadi kembali seperti semula.

Karena kejadian yang tiba-tiba itu, masalah ini menjadi tanda tanya hingga sekarang.

ʚᥫ᭡ɞ

"Tamat." kedua tangannya menutup buku yang telah selesai ia baca.

Mata violet nya melihat anak-anak yang berada didepannya, tingkah mereka semua menatapnya dengan tidak percaya.

"Jadi ceritanya berakhir begitu saja kak Vellyn?" tanyanya, matanya beberapa kali berkedip seperti tidak percaya.

Sang empu yang bernama Vellyn hanya tersenyum menanggapi. "Menurutmu?" bukannya menjawab ia malah balik bertanya.

Yang ditanya hanya tersenyum jengkel. "Kakak, aku bertanya. Kenapa kakak tidak langsung menjawab saja!" dengan sedikit berteriak ia menjawab.

Sedangkan Vellyn hanya terkekeh. "Oh ayolah~ kakak hanya bercanda."