Happy Reading
.
.ʚᥫ᭡ɞ
Setibanya di Mall, suasana semakin hidup. Mall tersebut ramai dengan pengunjung, penuh dengan gemerlap lampu dan suara riuh rendah dari orang-orang yang berbelanja.
Solar yang baru pertama kali mengunjungi tempat sebesar ini merasa sedikit kewalahan, namun juga sangat antusias.
Hali, yang memimpin di depan, berbalik ke arah mereka. "Oke, kita langsung ke food court dulu. Aku tahu kalian pasti lapar."
"Yesss! Makan dulu baru jalan-jalan!" seru Blaze penuh semangat.
Setelah berjalan melewati berbagai toko, mereka akhirnya sampai di food court. Suasananya penuh dengan aroma makanan yang menggugah selera. Solar yang belum terbiasa dengan tempat seperti ini terlihat bingung memilih makanan, matanya sibuk melihat menu di setiap stand.
"Kamu mau makan apa, Solar?" tanya Ice dengan lembut.
Solar menatap kakaknya itu dengan sedikit ragu. "Aku nggak tahu, Kak. Banyak banget pilihannya."
Blaze tertawa kecil. "Tenang aja, aku rekomendasiin kamu burger yang enak di sana. Aku sering makan itu kalau ke sini. Kamu pasti suka."
Solar akhirnya setuju, dan mereka semua memesan makanan. Saat mereka duduk di meja, Blaze yang paling nggak sabaran langsung mulai makan duluan.
"Mall ini emang nggak ada matinya. Setiap ke sini, selalu aja rame." komentar Taufan sambil mengunyah.
Thorn, yang duduk disebelahnya menatap Solar yang sedang mencoba makanannya. "Gimana, Solar? Enak?"
Solar mengangguk cepat. "Iya, enak! Aku belum pernah makan burger seenak ini."
Hali yang mendengarnya, berucap sambil menyeka mulutnya dengan serbet. "Bagus kalau kamu suka. Setelah ini, kita bisa keliling-keliling, dan kamu bisa lihat banyak hal menarik di sini."
Gempa yang melihat Blaze dan Ice yang makan dengan cepat, langsung saja menegur mereka. "Blaze, Ice. Makan itu pelan-pelan, ntar keselek, lagian nggak bakal ada juga orang yang mau ngambil makanan kalian." ucap Gempa sambil menegur dengan lembut, meski suaranya tetap terdengar tegas.
Blaze langsung menjawab dengan nada bercanda. "Siapa bilang nggak ada yang ngambil? Itu, si Ice suka banget ngambil makanan punya orang."
Ice yang duduk di sebelahnya menatap Blaze dengan tatapan tajam, tapi ada sedikit senyum di ujung bibirnya. "Jangan ngasal, Blaze. Yang sering ngambil makanan itu justru kamu. Ingat nggak waktu kamu ambil kentang goreng punya Thorn?"
Blaze tertawa, tidak merasa tersinggung sama sekali. "Itu kan cuma sekali, dan Thorn nggak marah. Lagian, aku kan cuma mau nyobain."
Taufan yang duduk di seberang mereka, sambil menikmati makanannya dengan santai, tiba-tiba ikut menimpali. "Udah-udah, kalian berdua emang nggak ada habisnya kalau soal makanan. Yang penting sekarang makan aja dulu dengan benar, nggak usah ribut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess of Light [Hiatus]
FantasyGenre: Fantasy, mystery, humor, slice of life Update: Tak Menentu Sinopsis : Solar, seorang anak yang tumbuh tanpa pernah mengenal orang tuanya, ditemukan di depan panti asuhan saat hujan deras lima tahun lalu. Asal-usulnya tetap menjadi misteri, na...