BAB 2

424 36 0
                                    

Bukan keinginan Wonyoung untuk pindah sekolah apalagi sampai pindah rumah juga. Tapi apa boleh buat ketika pekerjaan orangtua nya di mutasi ke kota ini.

Awalnya menolak, tapi apa boleh buat. Ia juga berusaha melupakan kenangan yang ada di kota lama nya, teman nya juga cinta lama nya dulu.

Ia berusaha dari nol hingga mendapatkan teman baru dikelas nya.

"Perkenalkan nama saya Jang Wonyoung pindahan dari sekolah SMAN Pancasila, salam kenal semuanya" Jujur Wonyoung sedikit gugup karena no response dari murid yang berada di kelas baru nya.

"Cantik" Celetuk cowok dengan pipi gembul. Sampai ricuh di soraki.

Bahkan banyak pertanyaan untuk nya, seperti; no wa nya berapa? minta id line nya boleh? udah punya cowok belum? Sampai ada yang nyanyi... Mungkin, inilah rasanya... Cinta pada pandang pertama~

Dan berakhir Wonyoung duduk dengan teman baru nya, "nama gue Ruka, salken ya Wonyoung".

___________________________________________________
_____

"Wonyoung, apa kabar hey? Gue kangen sama lo!"

"Gue baik Rei, gue juga kangen sama lo. Kapan - kapan kita hangout bareng lagi yuk!" Seru Wonyoung, ia sedang melakukan panggilan video call bersama temannya yang bernama Rei dari sekolah lamanya sembari berbaring diatas kasur dengan memegang handphone nya di atas wajah.

"Btw gimana sekolah barunya?" Tanya Rei di balik panggilan video call Wonyoung melihat nya terkekeh geli melihat bagaimana temennya itu tengah repot memakai masker ke wajahnya.

"Baik kok, gue dah dapet temen baru juga namanya Ruka" Celoteh Wonyoung.

Wonyoung dan Rei itu mereka sahabatan, bukan sahabat yang dari kecil. Tapi mereka terbiasa saling curhat entah itu cuma soal makan or kegiatan hari ini yang di lakuin, ya ada aja yang di curhatin.

"Argh jangan lupain gue loh! Awas ya nanti gue bilangin ke Haruto"

Fokus Wonyoung terpecah akibat perkataan Rei, yang membuat handphone dalam genggaman nya terjatuh tepat mengenai wajahnya.

"Aww... " Ringis Wonyoung, ia duduk sambil memegang hidungnya yang terasa sakit.

"Eh Won... Lo kenapa?" Suara panik Rei terdengar di handphone nya.

"Gue gapapa Rei, inget tuh masker lo nanti retak"

"Tapi hidung lo merah itu, bener gapapa?" Tanya Rei di sebrang sana memastikan.

"Gapapa kok gapapa, ya sakitlah Rei!" Akhirnya Wonyoung jengah.

"Hehe sorry, gue lupa lo sama Haruto dah putus... " Rei membuat tanda peace jarinya, "oh iyaaa lo harus tahu info penting nih, harus banget kata gue mah!" Rusuhnya Rei membuat Wonyoung penasaran.

"Apaan?"

"Haruto sama tunangan nya bakalan nikah nanti pas lulus di Jepang"

Hm ngoghey? Wonyoung diam, emang itu penting baginya? Even if, dia diundang harus dateng gitu? Info Rei kurang bermutu yang ada hatinya malah ikut berdenyut. Gimana sih pas lagi sayang-sayangnya malah di tinggal —ya walaupun gak benar-benar di tinggal juga sih. Ya tapi kan sakitlah, kek hati lo tuh gak relaaa! Itu yang Wonyoung rasakan hingga kini.

Seperti nya ia masih gamon kalau tentang Haruto.

"Hah? Apaan dah? Btw udah dulu ya gue lupa kalo ada PR besok di kumpulin, bye Rei" Wonyoung segera mengakhiri panggilan vidcall itu, kelihatan jelas kalau ia menghindar. Tapi memang benar kok ia ada PR yang belum di kerjakan.

Possessive Cold Boyfriend : JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang