•19•

292 29 6
                                    

-Darkmoon-

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

"Saya Izora Nyx, dengan hormat menghadap pada yang mulia Ratu dan Tuan Putri..." Ucap gadis itu saat membungkuk hormat di hadapan singgasana milik Ratu tersebut.

"Saya Hiko sebagai rekan perjalanannya Izora Nyx, dengan hormat menghadap pada yang mulia Ratu dan Tuan Putri..." Ucap pria itu yang berada di samping Izora.

"Saya Mahika sang kucing, dengan hormat menghadap pada yang mulia Ratu dan Tuan Putri... Meow"

"Saya Moon sang mata emas, dengan hormat menghadap pada yang mulia Ratu dan Tuan Putri..."

"Angkatlah kepalamu, Izora Nyx. Tidak perlu sungkan dan formal seperti itu." Ucap Ratu dengan tersenyum hangat ke arah Izora saat Izora mengangkat kepalanya untuk melihat Ratu.

"Itu benar. Kamilah yang mengundang mu ke sini untuk menawarkan sesuatu." Ucap sang Putri dengab dengan tersenyum kecil.

"Nah, kalian bertiga bisa mengangkat kepala kalian juga. Dan pergilah ke aula karena kami sudah menyiapkan jamuan spesial untuk menyambut kalian." Ucap sang Ratu yang diangguki anggukan hormat dari Hiko, Moon, dan Mahika. Mereka bertiga pun pergi di dampingi para penjaga dan pelayan istana.

"Nah, sekarang Izora Nyx. Kami ingin menawarkan sesuatu padamu. Yaitu, maukah kau menjadi penyihir kerajaan ini? Namun hanya sementara waktu. Karena kami tahu kau tidak mau terikat lama dengan sebuah kerajaan. Maka dari itu kami menawarimu menjadi penyihir kerajaan ini dan kami akan memberikan imbalan yang setimpal. Apakah kau mau?." Ucap sang Ratu yang masih mempertahankan senyuman hangatnya.

"Dan tidak hanya itu. Jadi lah temanku di istana ini untuk sementara waktu..." Ucap sang Putri dengan tersenyum malu. Nampaknya dia memang ingin memiliki seorang teman sekarang.

"Jadi, apakah kau menerima tawaran kami?."

"....Baiklah, aku terima tawarannya."

Dengan begitu, senyuman sang Ratu dan Putri pun merekah dengan cerah. Mereka sangat senang ketika penyihir itu menerima tawarannya, atau mungkin... Sebuah permintaan?. Ya, seperti itu lah. Izora sangat paham apa yang ingin di sampaikan oleh sang Ratu. Jadi mungkin saat Putri keluar dari singgasana, Ratu pun akan mengatakan permintaannya yang sebenarnya.

Dan setelah beberapa menit berlalu, akhirnya sang Putri pun pergi dari singgasana sang Ratu dan Ratu pun berjalan mendekati Izora dengan tatapan bersyukur.

"Syukurlah kau mau menerima permintaan ku... Kau dapat mengetahuinya kan dalam sekali lihat?."

"Ya, tentu saja... Kekuatan syamannya terlalu besar, dan tubuhnya cepat atau lambat tidak akan mampu menahannya... Saya akan menemani Putri mulai hari ini, dan saya akan menaruh mantra saya padanya sedikit demi sedikit... Saya harap dia masih bisa menahannya... Karena saya tidak tahu sihir saya akan bisa mengatasinya atau tidak. Jikalau tidak, mau tak mau kita pakai 2 cara itu." Ucap Izora dengan serius saat menatap sang Ratu. Ratu pun hanya bisa mengangguk dengan cemas memikirkan putrinya.

"Maaf kan saya ya jika ini akan berakhir menggunakan cara yang menghabisi energi kehidupan sihirmu... Tapi aku sangat-sangat berterimakasih kau sudah mau membantu kami..." Ucap sang Ratu yang langsung memegang dengan erat kedua tangan milik Izora.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Darkmoon-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang