"Lo tuh bego ya?"
"Bisa jangan bikin kesel dulu ga sih?"
Kedua manusia berbeda kelamin itu duduk berhadapan dengan muka masam. Lebih tepatnya sang lelaki yang tampak awut-awutan menunjukkan bahwa beban pikiran yang ia pegang cukup sulit.
"Yaudah tinggal jujur aja sama Bunda, kalau calon lo gamau nikah sama lo. Susah amat"
"Gila ya lo! Nikahan gue tinggal 2 minggu lagi. Undangan juga udah disebar sebagian, lo ga ngerti Liv."
"Ya terus gimana? Lo kan denger sendiri calon lo bilang apa"
Mingyu mendesah lelah, tangannya memijit pelan keningnya yang tampak berkerut dari tadi. Oh tuhan, rasanya ia ingin mengamuk sambil berteriak kencang.
"Lo."
Livia. Gadis yang tengah menyeruput mie nya yang ia diamkan sejak tadi pun mengeryit. "Ngomong jangan setengah-setengah. Lo apa?"
"Lo bisa bantu gue."
"Bantu apaan? Bilang sama Bunda lo?"
"Lo. Yang nikah sama gue."
"HAH?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceHidup Mingyu yang tenang seketika runtuh ketika Irena memutuskan membatalkan pernikahan mereka yang sudah didepan mata. Mingyu jelas kalut dan kecewa. Disisi lain, Livia yang sudah bersahabat dengannya selama 20 tahun ternyata memendam rasa tanpa ia...