5. Kita Sama-Sama Tau

60 6 1
                                    

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca!

˚ ༘♡ ⋆。˚

Irena memutuskan untuk mengambil cuti 3 hari untuk pulang ke Bandung. Ia berencana mengurus beberapa persiapan pernikahannya bersama Mingyu. Lelaki itu menjemputnya dari rumah sepupunya. Setelah lulus SMA keluarga Irena memang memilih menetap di Bali dan rumah nya di Bandung sudah ia jual.

"Hari ini kita liat souvenir sama undangan kan?" Irena memulai obrolan setelah mobil Mingyu berjalan santai membelah jalanan

"Iya. Abis itu kita kerumah Hoshi mau nggak?" Irena menolehkan kepalanya, ia tau Hoshi merupakan salah satu teman dekat Mingyu. "Kenapa emangnya?"

"Dia ngajakin bbq-an. Udah lama gak ngumpul, sekalian ngajakin kamu mumpung disini." Irena mengangguk paham, "Boleh kok. Tapi aku gak bisa makan soalnya lagi diet."

"Masa gak makan pas bbq-an, sayang? Kamu makan dikit aja ya. Siang juga makan cuman salad kan. Emang gak laper?"

3 tahun berpacaran Mingyu tentu paham dengan pola makan Irena yang cukup ketat. Gadis itu memang terbiasa menjaga makannya bahkan sebelum menjadi model.

Tentu saja Irena lapar. Tapi ia harus menahan nafsu makannya karena pekerjaannya. Ibunya juga akan marah kalau tau ia mengkonsumsi kalori berlebih dari yang ditetapkan. "Gak kok, aku udah biasa. Nanti aku minum yogurth aja."

Mingyu mengangguk saja, ia tidak bisa memaksa Irena karena memang gadis itu cukup kekeh dengan peraturannya. "Nanti aku ajak Livia bareng gapapa kan? Kita jemput Livia dulu."

"Boleh kok. Aku juga udah lama gak ketemu Livia." ujar Irena. Mingyu tersenyum mendengar jawaban Irena dan keduanya mulai larut dalam obrolan ringan hingga sampai di tempat tujuan

˚ ༘♡ ⋆。˚

Setelah selesai dengan urusan keduanya. Mingyu mengarahkan mobilnya ke arah rumah Livia. Gadis itu tengah duduk di teras seraya memainkan handphone nya. Mingyu membunyikan klakson seraya membuka kaca mobilnya.

"Neng buruan!" ujar Mingyu berseru ke arah Livia

Livia yang awalnya tersenyum lebar seketika kaget melihat Irena yang duduk di bangku depan bersama Mingyu. Dia tidak tau kalau Irena ada di Bandung. "Hai Mbak!"

Irena balas menyapa seraya tersenyum, "Halo, Liv. Long time no see ya! Apa kabar?"

"Alhamdulillah baik mbak. Mbak apa kabar? Dari kapan di Bandung?" tanya Livia pada Irena.

"Kemarin malam, Liv. Barusan kita liat souvenir sama undangan. Makasih ya, Liv kemarin udah gantiin mbak fitting baju." Irena tersenyum hangat pada Livia yang kini tengah duduk di kursi tengah.

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang