Bagian 17 | Aneh

797 80 8
                                    

Sekitar 3 hari, Renjun jatuh sakit dan hari ini memasuki hari ke-empat jika ia tetap berbaring dikamarnya.

Karena merasa dirinya akan semakin tertinggal akhirnya Renjun memutuskan masuk sekolah dan kembali bekerja, toh tubuhnya sudah merasa lebih baik dan flu nya pun sudah mereda.

Oh bicara soal kerja, ia juga sudah empat hari tidak masuk dari sore dimana saat itu Renjun hujan hujanan, untung ia sempat mengirim pesan untuk tidak masuk, dan mengirim pesan juga saat sakit meminta izin beristirahat dulu.

Beruntung lah Kai adalah bos baik hati dan Sungchan adalah anak yang perhatian, jadi ia bisa tidur dengan tenang sambil memulihkan tubuhnya yang tumben mudah terserang penyakit.

Namun pagi hari ini ia harus berdebat dengan kakaknya yang tetap menyuruh ia untuk beristirahat sehari lagi agar benar benar pulih.

Padahal Renjun sudah memakai seragam rapi, memakai sepatu dan tinggal berangkat.

"Ga ren, istirahat sehari lagi besok baru lo masuk sekolah"

"Kak..gue udah sehat, tuh udah ga panas, flu gue juga udah reda kok" tolak Renjun, sembari memegang keningnya untuk mengecek suhu tubuhnya sendiri agar Doyoung percaya.

"Tetep aja, ganti baju lo sekarang, gue ga ngizinin lo sekolah"

"Kakak..please, gue ga mau ketinggalan terlalu jauh" mohon Renjun

"Lo cuma ketinggalan tiga hari"

"Gatau aja disekolah tugas gue nanggung hukuman si biang onar" batin Renjun sedikit mencibir

Menghela nafas pelan, kalau begini tak ada cara lain, Renjun harus mengeluarkan jurus andalannya.

"Kak..." Panggil Renjun, Doyoung menoleh dan menatap Renjun

"Pleasee" matanya membinar, dengan bibir merengut maju, Doyoung melihatnya

Kemudian ia menghela nafas kasar sambil memutar bola mata, tak habis pikir dengan sikap keras kepala Renjun.

Dan cara anak itu untuk meluluhkan dirinya, Doyoung gemas juga merasa geli secara bersamaan.

"Yaudah! Stop pasang muka gitu, geli gue"

"Oke, gue berangkat dulu"

"Eh, bawa bekel nya. Inget jangan dulu kecapean gue gamau lo sakit lagi"

"Iya iya, kak. Oke gue berangkat ya..nanti kuncinya simpen ditempat biasa"

Renjun pergi keluar dari rumah menyisakan Doyoung didalam yang menggelengkan kepalanya karena tingkah Renjun.

Seperti biasa dia berangkat menggunakan bus, ternyata setelah terbiasa menggunakan transportasi umum seperti ini menyenangkan juga.

Bisa melihat aktifitas orang orang dipagi hari, melihat interaksi antara masyarakat yang dulu Renjun tak pernah pedulikan, ya intinya semua pandangan Renjun perlahan berubah.

Tidak lama ia sudah sampai dilingkungan sekolah, tidak kepagian namun tidak kesiangan juga, mungkin jika tadi dirinya tidak ditahan sebentar oleh Doyoung ia akan sampai lebih pagi dari ini.

Berjalan santai dikoridor melewati satu persatu kelas matanya tak sengaja menangkap pandangan seseorang yang jalan berlawanan arah dengannya.

Sedikit menyipitkan mata, perlu diketahui kalau Renjun memiliki mata minus dan saat belajar pun dia harus memakai kacamatanya untuk melihat papan tulis, tidak salah kalau yang ia lihat itu benar Haechan.

Mulutnya yang akan berucap kata terimakasih tertahan kala Haechan melewatinya begitu saja, bahkan tanpa menoleh sedikitpun.

Renjun terhenti, berbalik untuk melihat Haechan dan memastikan jika laki laki tersebut memang Haechan.

SWEET BUT BIANG ONAR [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang