Bagian 14 | School Roof

618 73 4
                                    

Niatnya ingin makan pagi dikantin sekolah pupus, saat melihat segerombolan teman Haechan dan oknum yang memang selalu dihindarinya berada disalah satu meja. Ia tidak mau berurusan lagi dengan anak berandalan itu, cukup. Semoga kemarin adalah yang terakhir.

Namun ia sedikit tidak fokus saat melihat satu orang yang belakangan ini selalu ada saat ia butuh bantuan dan selalu menemani nya.

"Na jaemin?"

"Ngapain dia ngumpul bareng mereka?"

"Dia..beneran temen si Haechan?"

Sejak kemarin ia menahan diri untuk tidak bertanya perihal ada hubungan apa Jaemin dengan Haechan, mereka sekedar kenal, atau mereka memang berteman?

Karena kita semua tahu bahwa Jaemin dan Renjun dekat sejak pertemuan tak sengaja dipinggir jalan dan berakhir membuat keduanya dekat, walau sebelum bertemu mereka tak tahu kalau ternyata satu sekolah, Renjun sering bertemu jaemin kala dirinya mungkin bisa dibilang dirisak Haechan, tapi setelah melihat ini batin renjun bertanya tanya, suara mereka yang cukup keras membuat anak itu sedikit bisa mendengar percakapan diantara keduanya.

"Lucas masih belum bisa masuk" ujar Xiaojun

"Gapapa lah sekali kali tuh bocah biar istirahat"

"Chan, udah berhenti ganggu si Renjun? Kemaren tanding keliatan adem ayem sama tu bocah, lupa lu pernah di kasih bogem mentah?" tanya Mark

"Dibogem doang, ga mempan buat gua"

"Percuma lu bikin ulah, si Renjun sering dibantuin jaemin tuh" kompor Hyunjin

Iya, Hyunjin kerap beberapa kali memergoki Jaemin yang tengah membantu Renjun menjalankan hukumannya.

"Hah?"

Mendengar pernyataan Hyunjin, Haechan melirik kearah Jaemin dengan ekor matanya.

"Ada yang tau ternyata padahal gua udah sembunyi-sembunyi" Jaemin terkekeh kecil

"Lah ngapain sembunyi, berbuat mesum lu sama dia?" kini Changbin yang bertanya

"Gua cuma main main aja sama dia, kaya sebelum sebelumnya"

"alah anying, lupa si Jaemin yang paling bangsat diantara kita semua" ucap Changbin lantang

"udah sampe mana lu sama dia?" Tanya Mark

"Baru sampe pegang tangan sama pelukan, agak susah emang bocahnya, tapi udah mulai luluh lah, harus pelan-pelan"

"Emang orang orang bangsat!"

Ya, Renjun mendengar percakapan mereka, ia marah. Marah pada dirinya sendiri yang percaya kalau Jaemin adalah orang yang tulus dan baik.

Tapi ternyata ia salah, Jaemin ternyata tidak jauh berbeda dengan teman teman Haechan, bahkan ia yakin Jaemin paling buruk. Menipunya dengan sikap manis, namun ternyata mempermainkan nya.

Renjun benci dipermainkan, ia tidak suka sikap penipu orang untuk menutupi kebusukan nya, untuk mendekati dan memanfaatkannya.

Tak sadar diantara mereka yang berbincang dengan santai, ada sebuah tangan yang terkepal kuat didalam kantung celananya.

Buru buru meninggalkan kantin dan pergi menuju roftop, ia akan absen untuk sekarang karena suasana hatinya tidak baik.

Tak peduli jika teman temannya mencari dia, Renjun butuh ketenangan hari ini. Apalagi saat mendapat kabar dari Jhonny soal kakak dan ayahnya.

____________________

[Om algojo]

[Ren, ada info]

SWEET BUT BIANG ONAR [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang