bagian 10 | Malming

1K 118 9
                                    


-Flashback malam Minggu yang sudah berlalu-

Hari Sabtu ini Renjun sedang rajin, ia membersihkan rumah, membereskan barang barang, dan merapikan semuanya yang terlihat berantakan, bahkan ia merawat tanaman yang ada didepan halamannya yang ditanam oleh Doyoung.

Cukup melelahkan hingga ia pun tertidur, dan baru bangun pukul 16.34, ia bangun mengumpulkan nyawanya sejenak lalu bersiap mandi.

Karena ia harus pergi ke kafe tempatnya bekerja untuk uji coba nya menyanyi, sejujurnya ia sedikit ragu. Ditambah sudah lama juga tidak bernyanyi.

Namun apa salahnya mencoba bukan? Hitung hitung jika ia lolos uji coba ini, otomatis akan menjadi orang yang mengisi job bernyanyi dan gajinya bertambah.

Itu suatu keuntungan bagi Renjun, jadi selama didalam kamar mandi dirinya berlatih vokal dasar untuk mengetes kestabilan dan suaranya saat bernyanyi, tak peduli jika Doyoung akan mendengar suara berisik dari rumahnya.

Sudah siap dengan pakaiannya, menggunakan sweater berwarna latte dengan celana denim coklat dan sedikit merapikan rambutnya juga menyemprotkan parfum diarea pergelangan tangan dan lehernya.

Jam pun sudah menunjukan pukul 5 sore, Renjun membawa tas kecil dan memasukan ponsel, juga dompet miliknya.

Selesai memakai sepatu Renjun keluar dari rumahnya, mengunci pintu lalu memasukan kedalam tas tersebut.

Tak lupa ia menaruh kertas kecil yang ditempel di depan pintu, agar Doyoung tahu ia pergi kemana jika tidak ada dirumah.

Tenang saja kakak nya sudah mengetahui, kalau Renjun mengambil pekerjaan. Walau awalnya menolak dengan dalih jika Doyoung bisa memberinya uang, Renjun tetaplah Renjun yang keras kepala jadi Doyoung hanya bisa pasrah dan berharap anak itu tidak kelelahan nantinya.

Renjun berjalan menuju halte bus, cuaca agak sedikit mendung jadi Renjun berdoa supaya hujan tidak turun sebelum ia sampai di kafe. Karna dirinya lupa membawa payung.

Yang paling penting, ia tidak mau bajunya basah karena memaksa untuk menerobos hujan nantinya.

Ia duduk santai dikursi bus sambil mendengarkan musik melalui earphone nya yang tersambung dengan ponsel.

Sudah sampai di halte dekat kafe, Renjun turun dan membenahi dirinya sejenak, rupanya di daerah sini baru selesai turun hujan.

Karena jalanan terlihat basah juga pohon pohon disekitar sana masih berair, Renjun berjalan menuju kafenya.

Apakah ia lupa meminta keberuntungan hari ini? Atau kartu keberuntungannya habis karena terlalu banyak meminta?

"AAIHS! WOI!"

"SIALAN! GUE TAU LO KAYA..TAPI KALO BAWA MOBIL YANG BECUS DONG! BAJU GUE BASAH NIH!"

Maki Renjun yang tentunya sia sia karena pemilik mobil tersebut tidak akan mendengar dan juga sudah berlalu sedikit jauh.

Ya, kedua kalinya Renjun terciprat air dari genangan dijalan karena ulah pengendara yang membawa kendaraannya dengan cepat melewatinya membuat sweater yang Renjun pakai basah.

Masih dengan kekesalannya Renjun menyampingkan tas kecil yang ia bawa dan mengibas kibaskan bajunya.

"Gue berharap ada malaikat yang nolongin gue, ga lucu misalnya tetep pake baju ini ke kafe..bisa bisa dikira gembel" ucap Renjun.

Seperti keajaiban, serasa doanya didengar oleh tuhan, seseorang menghampiri Renjun sambil menyerahkan sebuah hoodie.

Renjun menoleh agak mendongak melihat siapa sepasang kaki yang berdiri didekatnya dan tangan yang menyodorkan hoodie tersebut.

SWEET BUT BIANG ONAR [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang