"Eh, By liat!" Aura menyodorkan sebuah topi karakter Chip and Dale. Mereka telah masuk ke dalam sebuah toko aksesoris.
Ruby berbinar senang saat sebelumnya ia sedikit tidak mood.
"Ayo coba pake." Aura menggunakannya. Ruby mengangguk mengikuti yang dilakukan Aura.
Aura tampak celingukan mencari siapapun yang bisa mengambil gambar mereka.
"Eh, mbak. Maaf mengganggu, boleh minta waktunya sebentar, nggak, buat fotoin kita." Aura meminta tolong pada salah seorang wanita berseragam. Tampaknya ia pegawai di toko tersebut.
Pegawai toko itu mengangguk dengan tersenyum manis. Ia menerima ponsel yang Aura berikan untuk mengambil gambar mereka.
"Satu, dua, tiga."
Setelah dirasa cukup dengan hasil jepretan, Aura pun mengambil kembali ponselnya dan berterima kasih pada pegawai tersebut.
"Lo beli ini nggak?" tanya Aura.
Ruby menyengir. "Enggak," jawabnya. Aura yang mendengar itu tertawa lepas sambil memukul pelan pundak Ruby.
"Emang situ beli?" Ruby bertanya balik dengan wajah julidnya.
Aura tertawa pelan. "Enggak," jawabnya. Ruby pun memutar bola matanya malas. Sama saja mereka. Bisa nyoba, tapi nggak dibeli.
"Eh, ada bando lucu banget," seru Aura saat penglihatannya tak sengaja mendapati bando lucu yang ia maksud. Aura bergegas meghampiri bando itu untuk—entah mungkin dibeli atau sekadar 'minjem' doang.
Ruby menghela napas. Wajahnya kembali muram. Ia mengambil topi sejenis tadi, hanya saja berbeda karakter. Kali ini karakter Stitch.
Ruby beralih ke depan cermin. Ia mengeluarkan ponsel yang sejak berangkat tadi tidak ia mainkan. Ditariknya dua sudut bibirnya ke atas hingga membuat sebuah lengkungan senyum. Ruby sedang mirror selfie.
Ruby kembali ke posisi awal ia mengambil topi untuk ia letakan kembali. Sudah dua kali nyoba, tetap nggak beli. Jemarinya kemudian menyentuh jepit rambut tak jauh dari rak topi sebelumnya.
"Beli ini aja, deh." Setelah memutuskan, Ruby langsung menuju kasir sebelum antrean lebih panjang.
Aura celingukan mencari Ruby yang padahal sedang membayar belanjaannya. Selesai dengan proses pembayaran, Ruby yang melihat Aura seperti sedang mencari seseorang pun menghampirinya.
"Aura," panggil Ruby.
"Lah! Darimana aja lo?" tanya Aura begitu berhadapan dengan Ruby.
"Lah, lo udah selesai?" tanyanya lagi kala melihat kresek kecil di tangan Ruby.
"Iya, sana cepetan ke kasir. Makin panjang antreannya nanti," ucap Ruby mendorong pelan pundak Aura.
"Iyaaa."
Ruby memutuskan untuk duduk di kursi selagi Aura mengantre. Merasa bosan, ia pun mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Lebih baik main Cooking Mama, batin Ruby.
"Loh, Ruby?"
Suara familiar itu sontak membuat Ruby mendongak. Permainan memasaknya terhenti. Rupanya Saga dengan style santai berdiri di dekat Ruby.
"Lho, kamu disini juga?"
Saga mengangguk. "Bareng kakak," ucapnya menunjuk kakaknya yang sedang mengantre dengan arah mata.
Ruby membulatkan mulut dan mengangguk. "Taeyong wamil berasa kayak nggak wamil, ya."
Oke, Ruby mulai mengajak Saga menggosip bujang NCT.