Line without hook. [JENLISA]

LINE WITHOUT HOOK 4

Lisa POV
Dikeesokan harinya, kini sudah jam istirahat, Aku memutuskan untuk menenangkan diri di perpus. Aku mencoba untuk mencari buku yang sesuai dengan selera ku.

Humm? Buku apa ini? Mungkin aku akan merasa lebih terbantu jika membaca ini

Buku itu bercover dengan manusia manusia yang sedang memegang alat musik. Dan berjudul B A N D
Buku itu sangat tebal dan besar

Aku membaca terus menerus, woah ini ilmu yang sangat penting. Aku akan membaca dan meminjam ini kalau bisa akan aku beli. Walau.. aku tahu buku ini sangat mahal.

Tanpa kusadari, dari tadi aku merasa ada yang menatap ku dari kejauan. dan aku pun memutuskan untuk memutar kepala ku dan melihat siapa yang sedang menatapku

Itu, Circle kak Jennie.

saat mereka semua menatapku, hanya jennie yang memberikan ku senyuman gummy smile miliknya

OWH GOD SHE'S SO CUTEE :(

Tunggu, terdapat seorang pria disampingnya itu sambil mengusap rambut kak Jennie. Mungkin itu kak kai? Yah bisa saja.

ENTE KADANG KADANG ENTE

Aku pun membalas dengan senyuman Paksaan ku. Dan menundukan kepala ku sebentar, guna untuk memberikan suatu kehormatan. Attitude is number two bro, nomor 1 ya tau sendiri lah ya. Dan aku memutuskan untuk memutuskan kontak mata dengan mereka.

Aku pun berjalan menuju meja penjaga perpus sambil melewati meja mereka.

Meja mereka dengan kasir cukup dekat. Mungkin sekarang dia berada didepan kursi kak jennie

Tapi aku berusaha untuk tak menghiraukan mereka.

"Permisi?" Salamku sopan

"Iya, ada perlu apa ya?" Tanya sang penjaga

"Uh, begini.. aku ingin menanyakan apakah buku ini bisa ku be-"

"ASTAGA KAU MENEMUKAN INI DIMANA? UHH INI BUKU YANG SELAMA INI KITA CARI..!"

"Um maaf, apakah ini bisa dijual? Aku mohon aku sangat ingin memiliki nya"

"Tidak bisa! Ini milik perpustakaan yang saya cari cari dari kemarin"

"Aku mohon, Please? Aku akan bayar berapapun itu untuk-"

"Sudah aku katakan TIDAK BISA! menyerahlah atau nama mu akan ku black--"

"Ada apa ini?" Tanya seorang gadis yang menghapiri ku, itu kak jennie.

Dia menjelaskan peristiwa yang baru saja dia alami barusan sambil sesekali membentaku sambil menatap ku sinis.

"Berikan buku itu padanya."

"Tapi-"

"Tidak ada bantahan, atau kau dipecat dari sini. Kau sudah tua sedangkan kita membutuhkan buku untuk mencari ilmu, Lagipula kan dia yang menemukannya jika kau lupa bahkan kau juga tidak ada berkata terimakasih padanya."