CHAPTER 02

8.8K 1K 110
                                    

Dengan langkah tergesa gadis itu masuk ke dalam mansion seraya mengikat kembali tali bathrobenya, ia terus menggeram dan mengumpat karena merasa sangat kesal, dia merasa di intip secara diam-diam oleh orang asing yang entahlah kenapa ada di mansionnya.

“Hey, young princess .. Kenapa?”

“Jennie .. Apa yang terjadi?”

Dua pertanyaan itu keluar dari mulut seorang pria paruh baya dan seorang gadis yang sedang bersantai di living room. Jennie tidak menggubris pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang ada dia terus langkah tergesa hingga akhirnya ia menaiki tangga membuat dua orang yang bertanya padanya terheran-heran karena Jennie tidak pernah sekali pun menggunakan tangga, meski hanya naik ke lantai 2 biasanya dia selalu memakai lift di mansion tersebut.

Tidak berselang lama Jennie tiba di depan pintu kamar tamu dimana kamar itu memang di isi oleh Lisa, dengan bantuan seorang maid Jennie berhasil membuka pintu tersebut. Ia masuk dan menatap tajam pada Lisa yang sedang menangis, berlutut sedikit membungkuk dan menutup selangkangan nya, bahkan Lisa masih berada di balkon kamar tamu mansion megah keluarga Kim.

“Siapa yang mengizinkan mu tidur di kamar ini?” Tanya Jennie marah seraya melangkah mendekati Lisa, kedua tangannya kembali ia taruh di pinggang.

Lisa mengangkat kepala menatap Jennie, “tuan Kim.” Jawabnya apa adanya.

“Kenapa kau mengintip, hah? Tidak sopan sekali!” Ketus Jennie.

“Hiks .. Aku tidak mengintip nona. jangan salahkan aku, salahkan mataku yang tidak bisa menyianyiakan kesempatan untuk melihat pemandangan indah.” jawab Lisa di sela tangisnya.

Jennie menganga mendengar jawaban Lisa, ia menggeram lalu menjambak rambut Lisa, memukuli bahu Lisa sekencang yang ia bisa, tampang gemas dan kesal terlihat menghiasi raut wajah cantik Jennie.

“Aw .. Aw! Yak! Aduhh~”

Lisa merangkak untuk menghindari Jennie hingga akhirnya dia berhasil masuk ke dalam kamar. Setelah berhasil menghindar Lisa berdiri lalu dia berlari, keduanya berlarian di dalam kamar tamu itu. Jennie terus berlari dan berusaha memukul Lisa, sedangkan Lisa berlari untuk menghindar dari amukan Jennie.

“Tidak kena .. Wlee~”

Lisa sedikit menungging lalu menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan  seraya menaruh jempol tangan kanan di telinga kanan dan jempol tangan kiri di telinga kiri, dia menoleh menatap Jennie sambil menjulurkan lidah meledek. Apa yang Lisa lakukan jelas membuat Jennie semakin kesal, ia mengepalkan kedua tangannya sekilas lalu ia meraih guci kecil yang menjadi pajangan di kamar itu. Lisa terbelalak, ia berlari menghindar namun tepat saat Jennie akan melempar guci tersebut pintu kamar terbuka dari luar hingga membuat Jennie menghentikan aksinya.

“Ada apa ini?” Tanya seorang pria paruh baya.

Jennie mendengus kesal lalu memeluk guci yang tadi sudah siap untuk ia lempar, “siapa dia dad? Kenapa makhluk menyebalkan itu ada disini, dia mengintip ku di kolam renang.” Adunya.

“Aku tidak sengaja tuan, aku baru saja bangun tidur lalu melihat pemandangan dari balkon. Balkon mengarah ke kolam renang, tidak salah kan?” Elak Lisa.

“Tapi kenapa kau terus menatapku dengan tampang menjijikanmu itu?” Kesal Jennie.

“Mwo? Menjijikan katamu? Ck .. I'm so hot." Balas Lisa percaya diri.

“Hot? Hot lubang hidungmu." Geram Jennie lalu ia kembali mengangkat guci yang ia peluk untuk ia lempar ke arah Lisa.

Guci terlempar namun karena Lisa memiliki refleks yang bagus, dengan mudah dia menangkap lalu memeluk guci tersebut.

MY BEAUTIFUL CEO - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang