05...ᘛ

686 72 5
                                    

_________✧✿✧✿✧_________

"Sudah selesai," ucap sang jelita,

Kazutora tersenyum bangga, "kau sangat lihai mengobati, fakultas kedokteran tidak bisa diremehkan."

Si jelita mendengus sombong, "tentu saja," Kazutora terkekeh, [Name] menggemaskan menurutnya.

"Berhenti tertawa, sekarang kembali lah ke kelas!" Perintah sang jelita, Kazutora mengangguk, meninggalkan [Name] yang sekarang sedang asik bermain dengan obat obatan di ruang kesehatan.

Setelah keluar dari ruang kesehatan, kazutora dikejutkan dengan kehadiran Rindou yang terduduk lemas di sebelah pintu kesehatan. Menarik pikirnya, tanpa melibatkan diri Kazutora berlalu menuju kelas nya.

Rindou menyadari Kazutora yang sudah keluar dari ruang kesehatan, dia berdiri dengan gontai lalu memasuki ruangan tersebut, "sayang..." Panggilnya.

Sang jelita yang sedang asik melihat obat-obatan terpaksa mengarahkan semua atensinya pada seorang pria yang menatapnya dengan wajah pucat.

Rindou mendekat ke arah sang jelita, menjatuhkan wajahnya di pundak sang kasih, "...hatiku sakit," racunya membuat [Name] tersenyum kecut.

Ah, sepertinya Rindou melihat [Name] yang sedang mengobati Kazutora, rasa bersalah muncul di benaknya. tapi ia hempasan perasaan itu karena teringat dengan Rindou yang mengingkari janjinya.

"Aku juga... Kita impas, kan? Ingat kita masih dalam permainan. Apa yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu tanam," ucap [Name].

Rindou mengangkat wajahnya untuk menatap wajah sang jelita, sekarang dia paham situasinya. [Name] pasti melihat kejadian dimana Rindou yang memeluk Isabel.

Tersenyum miris, hei! Rindou juga tidak mau melakukannya, pikirannya tidak suka dengan perselingkuhan tapi tubuhnya berkata lain.

Lihat, padahal jelitanya sangat cantik seperti ini. Tapi karena kebiasaan yang awalnya hanya main-main membuatnya merasa tidak cukup. Bajingan memang, dia tau itu.

"Maaf..." gumam Rindou, sang gadis yang sudah muak bergerak untuk meninggalkan Rindou tapi sebelum pergi Rindou mengeluarkan suara lagi.

"...Apa kamu mau mengobati ku, juga?"

[Name] berhenti berjalan berbalik menatap Rindou, "baiklah."

****

Chifuyu sudah lama duduk di bangku kantin, menunggu kehadiran [Name] yang tak kunjung datang.

"[Name]-chan, lama banget sih!"

Seorang gadis duduk di depan Chifuyu, "maaf, lama ya?" ucapnya terkekeh.

Chifuyu mendengus kesal, "Gak! Ngapain aja sih kau?"

Yang ditanya menekukkan wajahnya, "ada sedikit masalah..." ucapnya membuat Chifuyu menyesal telah bertanya.

Tiba-tiba seorang pria bersiluet hitam datang menggebrak meja mereka, "hei! Sedang apa kalian disini?" ucapnya.

[Name] menyeringai melihat pria itu," Ha-na-ga-ki, aku sudah lama ingin bertemu lagi dengan mu~"

Takemichi bergidik mendengarnya, sepertinya sekarang dia menyesal telah menghampiri [Name], "haha...[Name]-chan apa kamu butuh sesuatu dari ku?" firasat Takemichi gak enak.

Tanpa basa-basi [Name] melayangkan tamparannya ke arah Takemichi, sampai mengeluarkan suara yang begitu nyaring. "Semalam kamu berlebihan," ucap [Name] dengan wajah datar.

Takemichi sedikit mengeluarkan darah dari mulutnya, dia pantas menerimanya. "Maaf... Kamu boleh menamparku lagi [Name]-chan."

[Name] menyibakkan rambutnya frustasi, "Tidak... Aku minta maaf, awalnya aku hanya ingin menasihati mu, tapi..." ketika [Name] melihat wajah Rindou yang terluka parah membuatnya tidak bisa menahan emosi.

Takemichi menggelengkan kepalanya, dia memang salah. jika saja dia menghentikan pertarungan mereka, mungkin lukanya tidak akan parah, tapi Takemichi malah menikmati pertarungannya.

"[Name]-chan kamu harus memukul ku lagi!"

Sang jelita mendelik, "aku bilang gak ya nggak!"

"Tapi aku berhak mendapatkan pukulan!"

"Aku memukul kamu bukan di sengaja!"

Chifuyu yang berada di pertengahan mereka tampak cemas, oi kenapa jadi gini? Karena Chifuyu teman yang baik dia memisahkan mereka, "ayolah kawan hentikan perdebatan ini, lebih baik kita makan. Aku yang traktir."

[Name] dan takemichi berhenti bicara, matanya berbinar menatap wajah Chifuyu, mereka sangat suka dengan kata 'trakter' ah, poor Money Chifuyu.

Mereka berdua memesan makanan yang mereka sukai dengan uang Chifuyu.

Beberapa menit kemudian pesanannya datang, tanpa lama mereka menyantap makanan tersebut.

****

"Kau yakin gak pulang dulu?" tanya Chifuyu, setelah selesai dengan makanannya mereka kembali ke fakultas mereka.

"Gak, lagian bentar lagi kelas siang kita akan dimulai,kan?" jawab sang gadis,

"Benar juga,"

"[Name]! Chifuyu! Takemichi!" panggil seorang wanita bersiluet blonde, mereka bertiga menolehkan kepalanya, terlihat Emma, Hinata, draken juga Mikey menghampiri.

"[Name]-chan tumben datang nya awal, lagi rajin nih ceritanya?" goda Emma, [Name] hanya tersenyum manis, dia malas menanggapi ocehan temannya itu.

Mikey mencubit pipi [Name], "dibilang jangan dipaksakan kalau senyum, jelek tau." ejek Mikey

Sang empu cemberut, membuat teman-temannya terkekeh gemas.

Atensi [Name] teralihkan oleh coretan hitam di wajah draken dan Mikey, "kalian habis kemana? Wajah kalian berantakan."

Draken menyahut, "tadi pagi kita ada praktek sama kak shinchiro, waduh Nanami-sensei sudah datang tuh. Kita pamit dulu ya," izin draken. "aku juga pamit ya hina-chan," ucap Takemichi.

Draken, Mikey, dan Takemichi mengambil kelas tambahan, materinya tentang mesin. Jadi, hari ini mereka tidak ada kelas di fakultas kedokteran karena hari ini jadwalnya kelas tambahan.

"Silahkan~" jawab Emma beserta Hinata bersamaan, draken melangkah pergi dari kelas di ikuti takemichi di belakangnya.

Sebelum Mikey mengikuti draken dan takemichi dia mengelus Surai gelap milik [Name], "kamu berhak bahagia~" gumam Mikey lalu pergi mengikuti draken.

[Name] mengigit bibir bawahnya. hanya dengan mentap mata [Name], Mikey bisa tahu apa yang telah sang jelita alami.

Mikey, terimakasih. Tapi, [Name] merasa dirinya tidak berhak bahagia di saat Rindou menderita akibat sikapnya, dulu.

[Name] menghela nafas panjang, dia ingin segera menyelesaikan kelasnya lalu pulang dan istirahat di kasur empuknya.

_________✧✿✧✿✧_________

⁽⁽Aku harap setelah kelas ini selesai, aku bisa istirahat dengan tenang tanpa adanya konflik baru⁾⁾

.
.
.

Continued....

❣GAME |Haitani Rindou✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang