10...ᘛ

533 63 4
                                    

_________✧✿✧✿✧_________

Rindou kembali ke apartemen dengan perasaan yang berbunga-bunga, ucapan si jelita terus terngiang 'sayangnya [Name]' tuh, Rindou senyum lagi sekarang.

"Gemes banget sih pacarku, jadi kangen deh," padahal dia baru saja ketemu dengan si empu.

Rindou merebahkan tubuhnya di sofa, memejamkan matanya ingin sedikit terlelap sebelum berangkat ngampus.

****

Alarm berbunyi mengusik tidur lelap pangeran violet nya [Name], matanya perlahan terbuka menampilkan manik indah bak Aurora. Tangannya meraih ponsel guna mematikan alarm.

"Oke waktunya ngampus, siapa tau nanti di jalan ketemu ayang," dia beranjak ke toilet, untuk mengganti outfitnya.

Beberapa menit kemudian dia keluar dengan tubuh atasnya di baluti sweater Hoodie dengan turtleneck sebagai dalaman nya dan Tubuh bawahnya dibaluti oleh celana jeans panjang berwarna hitam.

Dia mengambil ranselnya di atas kasur, menutupi rambut ubur-ubur nya dengan Hoodie, dan pergi meninggalkan apartemen untuk kuliah.

┌°✧✧°┘

"Oke, kelas berakhir sampai disini." kata dosen, lalu pergi dari fakultas kedokteran, mengakhiri kelas pagi sang jelita.

"Sore nanti mau ikut gak?" ajak Mikey pada si jelita, "kemana?" ucapannya bingung.

"Nongkrong," sang jelita tampak berbikir sejenak lalu mengangguk.

"[Name]-chan berangkatnya mau bareng si ubur ubur atau gue?" tanya Chifuyu, "Nanti aku izin dulu, ya." jawabannya membuat sang empu mendengus kesal, dia tau jawaban Rindou. Dia pasti tidak akan mengizinkan nya.

Seorang gadis berambut blonde bergabung, "ke kantin dulu yu," ajaknya di angguki para temannya, mereka keluar dari kelas menuju kantin di fakultas kedokteran.

Di pertengahan jalan, ada seorang pria berlari menghampiri mereka-- ralat, menghampiri si jelita. "Sayang mau kemana?" tanya nya, Mikey dkk merasa kesal kehadiran nya seakan tidak ada di mata Rindou.

Si jelita terkekeh kecil, "kantin, oh iya. ada yang ingin aku tanyakan,"

Rindou tersenyum, menatap wajah jelitanya begitu penuh kasih. "Apa sayang?"

"Uekk" reaksi Mikey dkk melihat tingkah Rindou,

Rindou cemberut, mengadu pada jelitanya. "Ko mereka jahat si.." si jelita yang bingung harus berpihak pada siapa memutuskan untuk memisahkan si kasih dengan temannya.

"Kalian duluan aja ke kantin nya, ntar aku nyusul," ucap [Name] tangannya menarik tangan Rindou membawanya ke taman dekat fakultas kedokteran.

"Rin, kamu gak boleh gitu." tegur [Name] pada kasihnya, si empu cemberut. "Ko jadi Rin yang salah?" rajuknya.

[Name] menghela nafas, "Rin kalau ada teman aku jangan cuma fokus pada ku, sapa juga teman-teman ku." ucap [Name] menjelaskan letak kesalahan Rindou,

Rindou mendengus, "baiklah Rin ngerti, dari pada itu apa yang ingin kamu tanyakan sebelumnya?"

"Sore nanti aku ikut nongkrong sama yang lain--" sebelum menyelesaikan ucapannya. Rindou lebih dulu terduduk di tanah yang beralas rumput, membelakangi sang jelita, ngambek ceritanya.

"Rin? Dengerin dulu makannya," [Name] mengikuti Rindou duduk di rumput, "lihat aku, gak sopan kalau ada orang yang bicara malah memunggungi nya," dengan terpatah patah Rindou berbalik ke arah [Name], tapi pandangannya menghindari si jelita.

"Rin lagi marah tau! Masa kamu nongkrong gak ajak Rin?"

[Name] sedikit kesal sekarang, dia menjitak kepala Rindou. "Makanya dengerin dulu kalau orang ngomong!" Rindou mengaduh kesakitan lumayan juga jitakan [Name], udah mirip aja kayak kakaknya.

Rindou memanyunkan bibirnya, "iya~ iya~ maafin Rin.."

Si jelita lagi lagi menghela nafas, "nah sekarang dengerin, boleh gak aku nongkrong?"

Rindou mentap wajah [Name],"kalau Rin bilang 'gak boleh' [Name] pasti bete kan?," Lalu si jelita mengangguk, Rindou menghela nafas, "baiklah, kamu boleh nongkrong." si jelita tersenyum lebar,

"Rencananya aku mau nebeng di motor Chifuyu, biar kamu nyusul aku nantinya, boleh?" izin si jelita, lagi.

"Gak boleh." ujar Rindou absolute.

Si jelita mendengus kesal,"Rin! Masa gak boleh, lama loh kalau nungguin kamu beres kelas."

Rindou cemberut, "Sayang kok gitu, gak mau nungguin Rin?"

[Name] beranjak dari duduknya, "gak mau, lama!" jawabannya gak kalah absolute.

Si jelita berlalu meninggalkan Rindou yang memasang wajah melas.

****

"Seriusan?! Hahahah..." Chifuyu terbahak-bahak mendengar cerita [Name] yang membantah Rindou.

"Berhenti tertawa! Intinya, nanti aku bareng kamu, ya." ucap [Name] di angguki oleh Chifuyu.

"Gak mau bareng gue?" tanya Mikey,

"Gak mau, pawangnya Mikey penguasa cerita, bisa gawat kalau cerita ku jadi sad end." jawaban si jelita membuat sang empu terkekeh kecil.

┌°✧✧°┘

Suasana di kelas fakultas Statistika sangat suram, pelakunya tentu saja bisa di tebak, kan? Ya, Haitani Rindou.

Suasana hatinya sedang tidak baik karena ulah jelitanya tadi, "tch! Chifuyu sialan!" Lah si bungsu Haitani malah marah sama Chifuyu.

"Rindou, ada apa denganmu?" tanya Isabel, salah satu wanita bekas Rindou.

"Berisik, lacur. Pergi sana!" usir Rindou, pikirannya penuh dengan si jelita dia tidak ingin di ganggu.

Isabel yang merasa sifat Rindou sangat dingin padanya mencoba untuk memeluk Rindou, "bukankah akhir-akhir ini kamu jahat padaku?"

Rindou menatap Isabel penuh hina tatapan yang belum pernah ia layangkan pada jelitanya, penuh kebencian. "Lepasin! Jangan salah paham. dari awal gue gak ada rasa sama lu, bukankah lu juga di bayar sama gue?"

Ucapan Rindou cukup keras, sampai semua mahasiswa di sana melirik mereka. membuat wajah Isabel memerah menahan malu dan marah, "sial!" umatnya, lalu pergi meninggalkan Rindou.

Suara tawa yang begitu renyah mengalihkan atensi Rindou, "ada apa dek? Tumben moodnya buruk." dia Ran, kakaknya Rindou.

"Kakak! Dengerin, masa [Name]--" ucapannya terhenti akibat jitakan Ran, hari ini Rindou mendapatkan dua jitakan langsung.

"Jangan terlalu mengekangnya, [Name]-chan juga tahu batasannya." ucap Ran seakan tau apa yang terjadi.

Rindou memanyunkan bibirnya, "bakka aniki!" Gumamnya.

****

"Haitani Rindou, jelaskan pertanyaan no 5 jilid 101." sang dosen mangajukan pertanyaan,

"Gak tau, mau pulang, mau ketemu [Name]-chan." jawab Rindou memalingkan wajahnya, membuat dosen wanita itu kesal.

Haitani Rindou itu mahasiswa berprestasi, dosennya pun tau. Pertanyaan yang ia ajukan pasti sudah Rindou hapal di kepalanya.

Maka dari itu memarahi Rindou sekarang adalah hal yang percuma, si dosen menjentikkan jarinya."ibu izinkan kamu pulang," ucapnya membuat Rindou bersemangat menatap si dosen.

Bu dosen menggesekkan jari jempolnya ke jari telunjuk dan jari tengah, "jangan lupa transfer," katanya di angguki oleh Rindou, Ran hanya bisa menggelengkan kepala leleh adiknya ini kalau udah bucin ya gila.

Rindou pergi meninggalkan kelas membuat mahasiswa di sana menatapnya iri.

_________✧✿✧✿✧_________

⁽⁽I'm coming darling~

.
.
.

Continued....

❣GAME |Haitani Rindou✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang