Vivian berjalan menuju ruangannya, semua karyawan yang ia lewati menyapa sopan dan ia balas dengan senyuman tipis. sesampainya di ruangan Vivian membuka pintu dan masuk, menggantung jas nya dan menggulung lengan kemeja putihnya sampai siku. Duduk di meja kerja dan menyalakan komputer, membuka berkas-berkas yang tertumpuk di mejanya satu persatu. Seperti itulah kehidupan nya semenjak diangkat menjadi CEO untuk mengganti kan orang tuanya.
Terdengar suara ketukan pada pintu ruangannya, Vivian menoleh mendapati seorang gadis yang merupakan sahabatnya sedang berdiri sembari tersenyum menyeringai
"Ada apa?" Tanya Vivian, Giselle berjalan memasuki ruangan dan mengunci pintu, ia duduk di sofa ruangan Vivian
"Aku dengar dari Bibi Irene kau terlibat masalah dengan seorang perempuan, apakah benar?" Tanya Giselle, Vivian menoleh dan menggeleng
"Kau tau kan aku ini Homophobia, tidak mungkin aku melakukan seks dengannya, ada yang menjebak kami" ujar Vivian, Giselle mengangguk
"Dan kau akan menikahinya, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Giselle, Vivian menghela nafas berat nya lalu ikut duduk disamping Giselle
"Entahlah" ujar Vivian memijat pelipisnya
"Saran ku terima saja, lagipula ini sudah menjadi bagian dari takdir mu dan takdirnya, dan soal cinta kau pasti akan mencintai nya setelah menikah nanti" ujar Giselle sedikit menggoda sahabatnya itu
"Menyentuhnya saja aku tidak mau, apalagi jatuh cinta" ucap Vivian, Giselle berdecak malas karena pemikiran sahabatnya itu
"Dengar, kau tidak akan tau sebelum mencobanya, coba saja melakukan seks dengan gadis itu, kau akan merasakan terbang melayang menuju angkasa" ucap Giselle, Vivian menatap bingung sahabat nya
"Apa kau sudah melakukan itu dengan Karina?" Tanya Vivian membuat Giselle terdiam lalu menyeringai
"Ck! Kenapa aku selalu dikelilingi oleh para homoseks" decak Vivian, Giselle mengerucut kan bibirnya
"Makanya jangan pernah mempunyai homophobia, sebenarnya yang kami lakukan adalah hal biasa, dan kau terlahir dengan keluarga yang juga seperti itu, jadi...aku yakin kau tidak 100% Homophobia, Vi" jelas Giselle, Vivian berdecak lalu mengusir Giselle dari ruangannya
"Aku sibuk, pergi sana, jika kau tidak bekerja dengan baik, gajimu aku potong" ancam Vivian
"Ehh jangan bos, aku kan datang sebagai sahabat bukan karyawan"
"Tetapi ini jam kerja Nona Jung" ujar Vivian menjitak kepala sahabatnya itu
"Baiklah, aku pergi" Giselle membuka pintu dan berjalan keluar, Vivian duduk kembali di meja kerjanya, lalu memutar kursinya menghadap dinding kaca dibelakang nya yang menampilkan gedung-gedung dan jalanan kota yang sibuk.
Vivian berdecak melihat notifikasi di ponsel nya, Winter mengirimkan pesan dan meminta jemputan sekarang juga. Dan berani-beraninya gadis itu mengancam dengan membawa-bawa nama orang tuanya.
Vivian mengambil jas nya, lalu menyampirnya ke kedua bahunya, berjalan menuju baseman parkiran dan melajukan mobil berwarna hitam menuju lokasi yang dikirim oleh calon istrinya itu
Sesampainya di lokasi, Vivian menatap heran, ia hanya melihat sebuah Cafe yang lumayan ramai, Vivian memasuki cafe dan ia mematung melihat Winter duduk sembari bersenda gurau dengan beberapa gadis di meja sudut cafe. Vivian mendekati mereka, lalu berdeham membuat seluruh atensi gadis itu menuju padanya, Winter tersenyum lalu berdiri dari duduknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me
Short StoryVivian yang merupakan seorang homophobia harus terjebak dalam kehidupan seorang CEO muda bernama Winter Kim yang memiliki penyimpangan seks atau Homoseks. Ada seseorang yang menjebak dirinya dengan Winter, siapa sangka yang menjebak mereka berdua di...