~|~
-enjoy the story
-Sorry if it's not fun
-Sorry if there are spelling words wrongWinter dengan excited menarik kopernya memasuki Bandara, Ia dan Vivian akhirnya akan pergi ke Swiss. Setelah pemeriksaan akhirnya kedua perempuan itu berjalan masuk menuju pesawat dan duduk di kelas bisnis.
Sesampainya di Bandara Internasional Swiss mereka menghentikan taxi lalu pergi ke hotel yang sudah dipesan oleh Vivian sebelumnya lewat internet
"Aku mau ke Lake Geneva" ucap Winter dengan rengekannya, Vivian yang jet lag hanya terdiam sembari menatap wajah Winter
"Kita istirahat dulu, besok baru ke Lake Geneva, aku masih jet lag" Winter yang melihat Vivian Jet lag kemudian diam dan mengangguk setuju, lagi pula mereka meminta cuti cukup panjang pada perusahaan
Sesampainya di hotel, Vivian dan Winter memasuki kamar yang lumayan besar itu, Vivian langsung merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Winter pergi ke balkon kamar, melihat pemandangan kota Swiss dari gedung hotel ini.
"Apakah itu gunung Alpen?" Tanya Winter, Vivian yang berjalan di belakang nya menyahut membuat dirinya terlonjak kaget
"Hmm" sahut Vivian, Winter menoleh melihat Vivian yang berdiri di sampingnya
"Mau kemana malam ini?" Tanya Vivian, Winter berpikir sejenak lalu ia menggeleng sebagai jawaban
"Tidak kemana-mana, aku akan disini merawatmu agar jet lag nya benar-benar hilang" ujar Winter, Vivian mengangguk dengan senyum tipisnya.
Beberapa menit kemudian, sebuah kotak berwarna hitam terjulur ke depan Winter, ia menatap sang empu dengan tatapan heran
"Eomma menyuruh ku untuk membelikan mu hadiah, aku tidak tau kau menyukai apa jadi...aku hanya membeli ini" jelas Vivian ketika melihat wajah Winter yang keheranan. Winter mengambil kotak itu lalu membukanya, disana terdapat kalung berwarna silver dengan emblem salju.
Winter merasakan pipinya memanas dan telinganya sekarang memerah, perlakuan manis Vivian pada dirinya selalu saja membuatnya salah tingkah, kemarin istrinya yang cuek itu memasakkan makan malam untuknya dan sama seperti ini Winter sangat-sangat salting dan dirinya semakin menyukai Vivian.
"Mau aku pakaikan?" Tanya Vivian, Winter lalu mengangguk cepat, ini pertama kali mereka terlihat begitu romantis, jadi tidak boleh disia-siakan momentum ini
Vivian mengambil kalung itu lalu berjalan ke belakang Winter, mengalungkan kalung itu ke leher jenjang istrinya. Setelah memakaikan kalung itu, Vivian masih tetap berada di belakang Winter, ia menatap leher putih berbau vanilla itu.
Tersadar karena dirinya yang menatap Winter dengan Lamat, Vivian akhirnya beranjak dan berdiri di samping perempuan itu. Ia melihat Winter tersenyum lebar memegang emblem salju di kalung itu. Senyuman nya sangat manis, ada sedikit getaran pada hatinya melihat senyuman Winter.
Keesokan harinya, Winter dan Vivian pergi ke destinasi wisata yang pertama yaitu Lake Geneva.
Lake Geneva menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi jika pergi berlibur ke Swiss, Danau yang membelah Swiss dan Perancis ini menawarkan panorama yang indah dan memukau. Kota-kota seperti Montreux dan Lausanne menjulang di tepi danau, pemandangan alam pegunungan yang terpantau dari tepi danau menambah kesan megah pada dinasti ini.Seperti pada wanita umumnya, Winter mengabadikan momen liburannya dengan berfoto ria di tempat-tempat yang menurutnya estetik lalu mengunggahnya ke laman Instagram pribadinya. Bermain air di tepi danau dan memandang pemandangan yang sangat indah itu, ia benar-benar tidak bisa berpaling dari danau yang memiliki air biru ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me
Short StoryVivian yang merupakan seorang homophobia harus terjebak dalam kehidupan seorang CEO muda bernama Winter Kim yang memiliki penyimpangan seks atau Homoseks. Ada seseorang yang menjebak dirinya dengan Winter, siapa sangka yang menjebak mereka berdua di...