again

242 17 14
                                    








~|~

-enjoy the story
-Sorry if it's not fun
-Sorry if there are spelling words wrong




"Selamat sore pengantin baru" Vivian yang melewati meja kerja Giselle menyapa karyawan nya itu dengan sedikit ledekan, Giselle mendelik lalu membalas sapaannya

"Sore bos, aku belum menikah" jawab Giselle

Vivian terkekeh lalu berjalan menuju ruangannya, ia membolak-balik kertas dari map berwarna hitam yang baru saja ia ambil dari ruangan arsip. Meneliti semua tulisan yang tertera disana, dengan satu gelas kopi Americano Vivian membaca dengan seksama dan teliti.

"Bos, klien sudah menunggu di ruang meeting" seorang karyawan mengetuk pintu ruangannya lalu memberitahu bahwa klien yang membuat janji dengan nya sudah menunggu

Vivian mengangguk, lalu mengambil beberapa berkas dan laptop nya. Vivian berjalan dengan cepat karena takut terlambat, suara sepatu high heels nya terdengar menggema. Vivian memasuki ruangan, ia menyapa beberapa klien lalu langsung memulai meeting yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, dengan tema kontrak kerjasama dalam proyek pengembangan akomodasi

Bekerjasama dengan salah satu perusahaan dan pabrik bahan baku terbaik bernama YSCorp sangat membantu proyek yang akan Vivian buat dalam waktu yang lumayan lama dikarenakan prosedur dan mekanisme pengerjaan nya. Serta, Vivian juga harus memikirkan tentang keamanan dan kenyamanan bagi para konsumen nya.

"Bagaimana menurut anda, Yuna-ssi?" Vivian yang telah mempresentasikan idenya itu bertanya pada direktur YSCorp yang bernama Shin Yuna.

Wanita yang lebih tinggi dari Vivian itu kembali membaca berkas yang diberikan, lalu mengangguk setuju

"Aku setuju, tetapi bukankah disini perlu ada beberapa perbaikan?" Tanya Yuna, Vivian langsung membaca kembali berkasnya

"Apa? Aku rasa tidak ada" ujar Vivian

"Ah, yang ini ya?" Tanya Vivian ketika ia menemukan beberapa kalimat yang sedikit melenceng dari topik dan tema proposal.

Setelah melaksanakan meeting, Vivian dan Yuna mengobrol ringan sebelum wanita tinggi itu kembali ke perusahaan nya

"Datanglah kapan-kapan Vi" ujar Yuna lalu Vivian mengangguk

"Baik, aku akan mengunjungi mu kapan-kapan" ucap Vivian

Setelah Yuna pergi, Vivian kembali ke ruangannya, menghadap kearah komputer dan kembali mengerjakan revisi proposal tadi. Beberapa menit kemudian, pintu ruangannya terbuka

"Winter?" Vivian menatap bingung wanita di hadapannya, Winter berdiri menyilangkan tangan di depan dada

"Siapa wanita tinggi itu?" Tanya Winter to the point

"Rekan bisnis ku" ucap Vivian, kembali menoleh pada komputer

Diam, Winter tidak berbicara sepatah katapun setelah itu. Lalu Winter mendekat dan menoleh pada layar monitor komputer milik Vivian

"Apakah monitor lebih menarik dari diriku? Aku berdiri dari tadi lho Vian, kamu bahkan tidak mempersilahkan aku untuk duduk" ujar Winter mengerucutkan bibirnya

Vivian menatap Winter yang sudah berada disampingnya, ia tarik lengan wanita itu membuat tubuh Winter tak seimbang dan terduduk di pangkuan Vivian dengan posisi menyamping. Lengan Vivian memeluk pinggangnya, lalu kepala nya mendongak melihat Winter

"Ada apa? Kenapa kamu kesini?" Tanya Vivian, Winter berdehem menetralkan ekspresi salah tingkah nya

"Itu...em... Kak Karina menyuruhku membujukmu untuk meliburkan Giselle beberapa Minggu, ya minimal 2 minggu-an? Untuk mempersiapkan pernikahan mereka dan yang lainnya" Ujar Winter memainkan jarinya, gugup

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Touch Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang