~|~
-enjoy the story
-Sorry if it's not fun
-Sorry if there are spelling words wrongHari ketiga, Vivian dan Winter kembali berjalan-jalan ke beberapa tempat wisata di Swiss. Tujuan mereka hari ini adalah Bern's Old Town, yaitu kota yang menjadi warisan dunia UNESCO sejak 1983. Kota ini dibuat dengan jalan berbatu yang berliku-liku, serta masih banyak bangunan sejak abad pertengahan yang memesona. Untuk pecinta vintage, kota ini seperti nya adalah tempat yang tepat untuk berfoto ala-ala abad pertengahan.
Vivian dan Winter juga pergi mencari coklat yang terkenal di negara itu, Coklat yang di produksi oleh Swiss benar-benar menarik perhatian para peminat makanan manis, seperti Winter misalnya. Untuk Vivian yang tidak terlalu menyukai coklat, ia hanya membeli beberapa buah di pasar tradisional yang mereka datangi
"Kau mau?" Tanya Winter mengulurkan coklatnya, Vivian menggeleng
"Aku tidak suka coklat" ujar Vivian
Lalu setelahnya mereka benar-benar hanya berjalan menikmati pemandangan dan suasana disana.
;
Di hari keempat, mereka pergi ke Zermatt yang menjadi salah satu destinasi populer di Swiss. Jauh dari keramaian, kota di pegunungan yang tenang ini membuat banyak wisatawan senang berlibur ke tempat ini. Seperti ucapan beberapa orang di situs online, Winter dan Vivian juga tidak melewatkan suasana Zermatt saat senja. Kota ini benar-benar memiliki penampakan yang indah pada sore dan malam hari.
Vivian juga memesan penginapan agar mereka merasakan suasana damai itu lebih lama lagi. Winter terkejut ketika melihat beberapa makanan sudah tersedia di sebuah meja di balkon kamarnya, lengkap dengan lilin aroma dan bunga yang terlihat begitu romantis.
"Wahh, kau memesan ini semua?" Tanya Winter menoleh pada Vivian yang baru memasuki kamar, perempuan itu mengangguk
"Pihak pengelola bilang, memandangi suasana Zermatt pada malam hari bisa dilihat dari balkon kamar ini, dan lebih baik lagi jika ditemani oleh makanan dan cemilan" jelas Vivian, Winter berdecak kagum lalu duduk di kursi yang telah di sediakan, ia menatap pemandangan kota itu dengan kagum, langit malam juga sangat bersih menampakkan bintang-bintang yang berkelap-kelip.
Mereka berdua akhirnya memakan makanan itu dengan suasana tenang dari Zermatt. Tiba-tiba suatu ide muncul di otak Winter, suasana tenang dan damai ini bisa digunakan untuk melancarkan aksinya yang gagal hari itu, benar bukan?
Winter menuang satu gelas anggur dan memberinya kepada Vivian
"Ayo bersulang" ujar Winter, mengangkat gelasnya ke depan Vivian.
Vivian lalu mengambil gelas yang diberikan Winter padanya lalu membentur kan gelas itu pelan sampai berbunyi 'ting'
Sudah 3 jam Winter dan Vivian mengobrol sembari meminum anggur itu, mereka sudah merasakan sedikit mabuk, yaa....lebih tepatnya setengah mabuk. Winter tersenyum tipis melihat Vivian yang berdiri dari duduknya dan pergi ke dalam kamar.
"Vian" Winter masuk kedalam kamar memanggil Vivian yang ternyata sedang di toilet. Menggunakan kesempatan itu, Winter mengambil lingerie nya dan menukar pakaian nya dengan lingerie itu.
Pintu kamar mandi terbuka, netra Vivian melebar ketika melihat Winter duduk diatas ranjang memainkan handphone, gadis itu kembali memakai lingerie, kali ini benar-benar tipis dan berwarna putih menampilkan lekuk tubuhnya, Vivian kembali merasakan gerah dan panas pada tubuhnya padahal malam ini sejuk karena angin sepoi-sepoi berhembus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me
Short StoryVivian yang merupakan seorang homophobia harus terjebak dalam kehidupan seorang CEO muda bernama Winter Kim yang memiliki penyimpangan seks atau Homoseks. Ada seseorang yang menjebak dirinya dengan Winter, siapa sangka yang menjebak mereka berdua di...