~|~
-enjoy the story
-Sorry if it's not fun
-Sorry if there are spelling words wrongKepulangan Vivian dari Swiss bersama Winter disambut oleh Giselle yang langsung menjemput mereka ke Bandara. Perempuan itu tak berhenti berceloteh sembari mengemudikan mobilnya menuju apartemen Vivian
Sesampainya di apartemen, Winter menuju dapur membuatkan minuman untuk tamunya, Vivian dan Giselle mengobrol di ruang tengah
"Nah! Itu, makanya aku tidak bisa memutuskan ini sendiri, aku perlu kamu Vi" ucap Giselle
"Sudah ku bilang kan, aku akan mendukung apapun keputusanmu, sebagai sahabat aku tidak bisa ikut campur dalam urusan kalian berdua" balas Vivian
"Kalian membicarakan apa?" Winter datang dengan dua gelas teh hangat lalu duduk disamping Vivian
"Ah ini, aku ingin meminta saran dari Vivian soal lamaran" ucap Giselle tersenyum, lalu Winter mengangguk
"Memangnya kau akan melamar seseorang ya?" Tanya Winter, Giselle mengangguk sembari menyeruput teh
"Iya, dia dimintai kepastian oleh kekasihnya" ujar Vivian dengan nada meledek
"Diam kau!" Giselle memukul bahu Vivian membuat wanita itu terkekeh
"Menurutku memang sudah seharusnya kau melamar nya bukan?" Ucap Winter
"Bagaimana ya.... masalahnya, hubungan kami ditentang oleh neneknya, aku kan cuma orang biasa yang bekerja sebagai karyawan Vivian" ucap Giselle membuat Vivian mendengus
"Orang biasa apanya? Ingat setelah ibu mu tiada Perusahaan KJ Japan akan menjadi milik mu 100% " sahut Vivian namun Giselle mendelik
"Itu setelah dia tiada, jika dia tidak akan meninggal apa aku akan dapat warisan itu? Aku masih karyawan disini, gajiku juga tidak naik-naik " sindir Giselle
"Hei! Aku selalu mengirimkan uang jika kau membantuku bukan? Apakah itu kurang?" Tanya Vivian
"Pendapatan bersih dan kotor itu berbeda" ujar Giselle, melihat dua orang sahabat itu berdebat Winter hanya bisa geleng-geleng kepala
Winter juga sedikit kaget dengan fakta bahwa Giselle adalah pewaris dari KJ Japan, yaitu sebuah perusahaan entertainment yang berfokus pada perfilman dan dunia musik. KJ Japan ini dibuat oleh orang asal Korea yang juga mengadaptasi konsep perusahaan entertainment Korea namun disesuaikan dengan selera masyarakat Jepang.
"Kalau begitu, ambil hari baik untuk melamar kekasih mu, dua Minggu lagi aku akan membereskan pekerjaan dan menjadi pendamping mu" ucap Vivian lalu Giselle mengangguk
"Aku akan membicarakan ini pada nya" ucap Giselle
Dua Minggu kemudian, Winter sudah bersiap dengan gaun biru navy nya, ia mengambil tas Sling bag nya lalu menghampiri Vivian yang baru saja keluar dari kamar mandi
"Aku kerumah eomma dulu ya, kakak kedatangan calon istrinya" ujar Winter mencium pipi Vivian
"Sampaikan salam ku pada mereka semua, maaf aku tidak bisa datang karena menemani Giselle melamar kekasihnya" ujar Vivian yang diangguki oleh Winter
Setelah kepergian Winter, Vivian pun mulai bersiap-siap, ia pun mengendarai mobilnya menuju apartemen Giselle, disana sudah ada Yeji, Ryujin, Kazuha, Wonyoung, dan Yujin.
"Maaf terlambat, aku terjebak macet" ujar Vivian, lalu teman-teman nya pun memasuki mobil yang cukup besar itu
"Bilang saja kamu bermesraan dengan Winter, mana ada macet jam segini" cibir Yeji, Vivian mendengus
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me
Short StoryVivian yang merupakan seorang homophobia harus terjebak dalam kehidupan seorang CEO muda bernama Winter Kim yang memiliki penyimpangan seks atau Homoseks. Ada seseorang yang menjebak dirinya dengan Winter, siapa sangka yang menjebak mereka berdua di...