Setelah kedatangan bala bantuan dari pasukan Mondschein Pandora, portal di distrik Edogawa dapat di tutup tanpa adanya masalah, meskipun banyak pasukan Paladin yanng harus mendapatkan pengobatan dari tim medis Mondschein Pandora untuk mengeluarkan semua racun dari monster Spora yang mereka lawan sebelumnya. Namun, tidak ada korban jiwa dalam pertempuran ini, karena beberapa pasukan tim tujuh yang berhasil mengevakuasi beberapa penduduk yang masih berada di dekat lokasi portal dan pelindung milik Arina yang membuat asap beracun dari Spora tidak menyebar.
Ayato menatap kearah tenda medis milik Mondschein Pandora dan memperhatikan setiap pasukannya yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri karena racun dari Spora, lalu menatap kearah pasukan Paladin yang sudah kembali pulih.
"Sepertinya kali ini Paladin berhutang kepada Mondschein Pandora," ucap Ayato sambil melirik kearah Ichi yang sedang sibuk bermain dengan PSP-nya.
Ichi yang mendengar itu berhenti bermain dan menatap Ayato dengan bingung. "Kau tidak perlu memikirkan hal itu. Lagipula, siapa yang akan sangkah jika monster yang keluar kali ini bukan monster jamur biasa."
"Tetap saja Paladin berhutang budi kepada Mondschein Pandora, jika kalian ingin bantuan dari Paladin. Kami akan membantu," ucap Ayato.
"Hah ... merepotkan," gumam Ichi lalu kembali fokus dengan permainannya.
"Ketua, tugas kita di sini sudah selesai. Sisanya akan di urus anggota Mondschein Pandora," ucap Arina tiba di belakang Ichi.
Ichi menganggukkan kepala lalu menyimpan PSP-nya sebelum berjalan meninggalkan Ayato. "Kalau begitu kami permisi dulu, komandan Ayato," ucap Arina.
Saat Arina akan berjalan meninggalkan Ayato, langkahnya terhenti saat pria berambut hitam itu menyentuh bahunya. "Ada yang ingin aku diskusikan," ucap Ayato.
"Nona Arina?"
Arina menatap kearah Ichi yang diam seperti menunggu wanita berambut hitam kehijauan itu untuk berjalan mengikutinya. "Anda bisa pergi dulu, ketua. Saya akan kembali bersama Revo."
Ichi menatap kearah Ayato sebentar sebelum menganggukkan kepala lalu berjalan meninggalkan Arina dan Ayato. Ayato yang melihat sikap itu tidak mengetahui maksud dari tatapan salah satu ketua tim Mondschein Pandora itu karena tertutup topeng kelincinya, namun ia dapat merasakan jika wanita dengan topeng kelinci putih itu terlihat tidak menyukainya sama sekali.
"Jadi, apa yang ingin Anda diskusikan?" tanya Arina dan menyadarkan Ayato dari lamunannya.
"Ah benar juga ... soal monster tadi, sepertinya kalian ketahui, Paladin terbentuk sepuluh tahun lalu, jadi informasi mengenai monster sangat kurang dibandingkan Mondschein Pandora, dan sepertinya kalian lebih mengetahui mengenai monster-monster terbaru yang keluar dari portal akhir-akhir ini," ucap Ayato.
Arina menganggukkan kepala. "Benar, melihat Paladin sepertinya tidak mempersiapkan diri dalam melawan monster baru seperti Spora. Jadi, apa yang kalian inginkan?"
"Pemerintah telah bekerjasama dengan Mondschein pandora mengenai perlindungan untuk Penduduk Jepang dengan membangun tempat perlindung. Jadi, saya ingin memberikan proposal kerjasama antara Paladin dan Mondschein Pandora," ucap Ayato.
"Proposal kerjasama antara Paladin dan Mondschein Pandora? Bisa Anda jelaskan lebih detail?" tanya Arina.
"Proposal lebih detailnya akan diberikan oleh wakil komandan Takeru besok ke markas Mondschein Pandora. Dalam kerjasama ini, saya ingin Mondschein Pandora membantu Paladin dalam mengatasi pengetahuan kami mengenai monster-monster dari portal," ucap Ayato.
"Dengan kata lain, kami hanya perlu memberikan informasi terbaru mengenai jenis-jenis monster yang berhasil kami temukan?" tanya Arina.
Ayato menganggukkan kepala. "Paladin juga akan secara pribadi memesan segala persenjataan yang diperlukan untuk melawan monster tanpa ada campur tangan dari pemerintah pusat."
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] Mondschein Pandora (REMAKE)
Fantasy"When the destruction of the World has come." Saat ledakan besar terjadi di Jepang, portal yang mengeluarkan monster-monster yang mengerikan bermunculan di seluruh dunia dan membuat seluruh manusia menjadi ketakutan. Namun, bersamaan dengan kemuncul...