[HIATUS] Mondschein Pandora (REMAKE)

Chapter 5

Setelah keluar dari markas Paladin, selama dalam perjalanan Arina dan Karl yang sudah melepas topeng mereka hanya diam dan fokus dengan urusan mereka masing-masing. Namun, beberapa kali Karl melirik kearah Arina yang sedang sibuk dengan tabletnya. "Apa kamu ingin mengatakan sesuatu kepadaku, Karl?" tanya Arina tanpa mengalihkan pandangannya dari tablet.

"Bagaimana bisa aku tidak mengetahui informasi terbaru ini?" tanya Karl.

Arina yang mendengar itu langsung menatap Karl dengan bingung. "Kau tidak tahu? Aku pikir kau tahu, itulah kenapa kau mengikutiku ke markas Paladin."

"Mana aku tahu! Ketua Revino hanya memerintahkanku untuk mengikutimu ke markas Paladin, dan sebelum kita tiba di markas Paladin, bukankah kau bertanya alasanku ikut denganmu?!" tanya Karl yang terlihat frustasi menghadapi wanita di sampingnya.

Arina yang mendengar itu terlihat berpikir untuk sesaat. Hubungan Arina dan Karl sama dekatnya seperti Arina dengan Revino. Pria yang jarang sekali menunjukkan ekspresinya di anggota Mondschein Pandora lainnya, lebih sering menunjukkan ekspresinya di hadapan Revino atau Arina. Terutama saat pikirannya sedang kacau atau di menghadapi sesuatu yang begitu membuatnya frustasi.

"Hm ... sepertinya Revino tidak menjelaskannya kepadamu secara detail," ucap Arina.

"Hah ... kau tahu sendiri bagaimana sikap ketuaku. Terkadang aku ingin sekali membuka isi kepalanya untuk mengetahui apa yang dia pikirkan setiap kali memberikanku perintah," ucap Karl yang terlihat mulai tenang dan kembali kepada wajah tanpa ekspresinya.

"Ya ... seperti yang kau ketahui dalam diskusi tadi. Kau akan menjadi pengganti Revino untuk memimpin tim medis dan penelitian yang di bentuk khusus untuk memberikan informasi mengenai perkembangan monster kepada sepuluh orang anggota Paladin," ucap Arina.

"Dengan kata lain, Mondschein Pandora membentuk tim khusus untuk mengajari anggota Paladin dalam melawan monster-monster terbaru itu?" tanya Karl.

Arina menganggukkan kepala lalu pandangannya kembali tertuju kepada tablet yang ada ditangannya.

"Seperti yang kau ketahui, monster yang keluar dari portal semakin berbahaya dan tidak banyak di ketahui oleh pengendali elemen lainnya. Jika kita ingin menyelamatkan dunia manusia dari serangan monster yang semakin kuat, kita harus menyebarkan informasi terbaru mengenai monster itu kepada seluruh dunia."

"Jika seperti itu, kenapa Mondschein Pandora tidak melakukannya sendiri? Bukankah itu akan lebih menguntungkan kita?" tanya Karl.

"Itu akan menguntungkan Mondschein Pandora, tapi itu juga akan membuat ketakutan kepada seluruh dunia. Karena Mondschein Pandora yang semakin kuat, tidak akan ada yang bisa mengendalikan organisasi kita, sehingga akan membuat seluruh dunia tidak bisa tenang," ucap Arina.

"Tapi kenapa?"

"Manusia tidak akan lagi hanya takut kepada monster, tapi kepada organisasi yang tidak memiliki batasan dan khawatir dengan setiap keputusan yang akan kita ambil. Mereka takut jika organisasi Mondschein Pandora akan menjadi ancaman terbaru bagi manusia selain monster ... tapi aku pastikan hal itu tidak akan terjadi," ucap Arina dengan bergumam di kalimat akhir, sehingga Karl tidak bisa mendengar perkataannya.

Karl yang merasa perubahan suasana di antara mereka melirik kearah Arina dan melihat wanita itu telah mengenakan topeng rubahnya. Sehingga membuat Karl kesulitan untuk mengetahui ekspresi apa yang di tunjukkan olehnya. Karl hanya bisa mengembuskan napas pelan lalu kembali fokus mengemudi.

"Jadi ... dari awal Anda sudah berencana untuk bekerjasama dengan salah satu pasukan pertahanan?"

"Hm ... memang benar. Tapi, aku tidak pernah berencana untuk bekerjasama dengan Paladin, karena mereka terlalu dekat dengan pemerintahan. Aku tidak bisa mempercayai orang-orang pemerintahan sepenuhnya. Tapi siapa sangkah jika komandan Paladin juga memiliki pemikiran yang sama mengenai orang-orang pemerintahan. Jadi, aku dan ketua Mizu setuju untuk bekerjasama dengan Paladin tanpa sepengetahuan orang-orang pemerintahan," ucap Arina.