Maaf kalau ada typo...
-BAB 13-
|PERTEMPURAN|
"Kita harus membawanya keluar dari tempat ini terlebih dahulu."
Pangeran Cleon mengangguk setuju atas usul dari Stephen. Namun, yang jadi masalah adalah, bagaimana caranya mereka membawa balok es yang diduga berisikan istri dari Raja Ambraka ini, keluar dari gua sempit tersebut. Sementara ular putih yang telah ditahan oleh Pangeran Cleon, ada di bagian tenggorokan gua. Otomatis mereka akan susah untuk melewatinya.
"Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya membawa ini keluar dari sini," gumam Pangeran Cleon sembari melihat ke arah ular putih yang berusaha keluar dari jeratan runcingan es yang menghalangi.
Stephen pun terdiam. Benar saja, jalan menuju keluar telah dihalangi oleh si ular. Ya, dihalangi tanpa sengaja. Apalagi gua ini tidak terlalu besar untuk si ular. Bagian langit-langit tenggorokan gua cukup rendah, sehingga jika si ular menaikkan kepalanya ke atas, maka akan tersangkut dan akan mengenai runcingan es yang beberapa masih menempel di langit-langit gua.
"Aku salah memperhitungkan." Seharusnya Pangeran Cleon langsung saja menyeret ular itu keluar dari gua tersebut. Bukan malah menjeratnya di tengah-tengah tenggorokan gua.
"Tapi kita masih punya sedikit jalan," kata Stephen. Matanya berbinar, seperti mendapatkan permen dari seorang ibu.
Pangeran Cleon menatap Stephen penuh kebingungan. Ternyata otak kecil Stephen masih bisa berfungsi di kondisi genting ini.
"Bisakah kita membawa balok ini melewati itu?" Stephen menunjuk ke arah dinding samping gua yang terdapat sedikit celah. Celah itu pas sekali berada di samping si ular yang masih terjerat.
Tapi masalahnya adalah, celah itu sedikit tinggi, harus dipanjat dulu agar bisa melewatinya. Celahnya terlihat seperti pegangan teko yang berada di sisi samping. Beberapa kali Pangeran Cleon melihat ke arah balok es dan celah tersebut secara bergantian, memastikan dan mencoba membuat suatu rencana agar bisa melewati celah itu.
"Apa kau bisa memanjatnya?" tanya Pangeran Cleon pada Stephen. Kalau dia, tentu bisa melewatinya dengan kekuatan yang ia punya. Tapi, Stephen tidak punya kekuatan apapun selain keberanian yang teguh.
"Akan aku coba," jawab Stephen penuh yakin.
Maka kemudian, Pangeran Cleon melakukan ilmu sihir lagi, ia mengeluarkan mantra-mantra sehingga dari tangannya keluar cahaya yang kemudian cahaya itu diarahkan ke balok seperti sedang membungkusnya. Kemudian, balok tersebut mengambang karena bungkusan cahaya itu, dan dengan mudahnya balok tersebut seperti terbang ke arah celah tadi sesuai arahan Pangeran Cleon.
Pangeran Cleon dan Stephen segera berlari menuju celah. Mereka berhati-hati, karena celah tepat berada di samping si ular raksasa. Pangeran Cleon mencairkan celah tersebut yang ternyata adalah es yang mengeras, menggunakan kekuatan listrik dari ilmu sihirnya. Ya, setiap sihir yang dilakukan Pangeran Cleon pasti selalu keluar dari telapak tangannya. Dari sana semua energi sihir ia keluar.
"Cleon, cepat sedikit. Ular itu mulai memecahkan es-es itu." Stephen sedikit panik dan memperingati Pangeran Cleon bahwa raksasa ular berkali-kali membentur kepalanya ke arah runcingan es yang menghalanginya untuk bergerak. Runcingan es itu sangat besar, wajar jika ular raksasa itu terkurung di sana. Stephen berulang kali melihat ke arah ular dan celah es itu secara bergantian.
"Iya, sebentar." Pangeran Cleon masih usaha dalam mencairkan pinggiran celah es tersebut.
Stephen tidak sabaran, ia menarik pedang yang tersimpan di selongsong baja. Ia membawa pedang sendiri juga, sebagai perbekalannya. Kemudian Stephen menebas es tersebut dengan pedang yang ia punya, untuk mempercepat celah es itu hancur. Tak beberapa lama kemudian, celah yang tadinya kecil itu, kini menjadi besar dan dapat dilalui oleh mereka. Pangeran Cleon lantas segera mendahulukan balok untuk lewat terlebih dahulu di celah yang sempit itu, setelahnya Stephen yang lewat dan Pangeran Cleon mengawasi dari belakang, baru setelah itu ia menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Seri 2) D'FORSE | FINDING THE MISSING
FantasySetelah berhasil keluar dari dimensi kerajaan D'Forse, Varischa berniat masuk kembali ke dalam dimensi kerajaan untuk menyelesaikan sebuah misi. Kali ini ia tidak sendirian, Tuan Amberson dan Stephen-seorang anak yang merupakan keturunan campuran da...