Akan menjadi bencana ketika hati yang romantis bertemu dengan pikiran yang logis dalam satu tubuh. Hati tidak mengenal logika sedangkan pikiran selalu dibimbing oleh akal. Yang satu mendambakan rasa kebebasan, menikmati hidup sepenuhnya sementara yang lain ingin bertanggung jawab dan bijaksana untuk menghindari ekspektasi yang tidak realistis.
Hati mencoba mengambil kendali setiap kali menghadapi optimisme yang ditawarkan kehidupan. Demikian pula, kepekaan melihat ke sisi yang masuk akal dan menyukai pikiran berada dalam keadaan penuh perhatian dan kendali.
Saat hati dan akal terbagi ke dalam jalur masing-masing dan berjuang untuk mendapatkan keunggulan, di saat itu tubuh harus berkorban. Terus-menerus terpecah antara menuruti keinginan hati dan mempertimbangkan logika pikiran. Tubuh dibujuk oleh akal namun digerakkan oleh emosi.
Sungguh sebuah bencana memiliki hati yang mendambakan apa yang di inginkan dan pikiran yang berfokus pada apa yang di butuhkan.
Jan, 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AUTHOR IS TYPING...
Random[Non-fiction] "Hanya berisikan kata-kata tanpa makna" "WELCOME TO REALITY" Jika kalian membutuhkanku aku akan ada disini, dan jika kamu sudah tidak membutuhkanku, aku akan tetap disini. Mungkin saja kamu akan kembali, dan mengaduh padaku rasa sakitm...