7

315 34 17
                                    

Sedetik kemudian,tangan Wonyoung dengan sengaja... mengelus kejantanan pria di depannya itu yang sudah menegang dibalik celananya. Hingga membuat Sunghoon memegang tangan nakal itu.

“Kamu...”

Kalau kalian mengira Sunghoon akan membalas perbuatan Wonyoung. Ups,kalian salah besar. Setelah wanita itu menggoda Sunghoon berpakaian terbuka, telanjang bahkan berani menyentuh area kepemilikan Sunghoon dengan percaya diri, kalian pikir Sunghoon benar-benar  tergoda untuk membalas menyentuhnya? Oh,jangan bermimpi.

Walaupun sebagai seorang laki-laki tubuhnya tanpa sadar merespon sentuhan Wonyoung tapi ini bukan respon layaknya pria  yang mencintai istrinya namun hanya respon biasa yang terjadi diantara pria dan wanita jika bersentuhan.

Kalau bukan karena Wonyoung menjebaknya dan membuatnya mau tidak mau harus bertanggung jawab ia benar-benar tidak sudi untuk hidup serumah dengan gadis manja seperti Wonyoung. Sunghoon berkali-kali melakukan tes DNA untuk memastikan apa itu benar anaknya atau bukan,namun sialnya hasil tes itu menunjukkan 100% keakuratan jika bayi yang dikandung Wonyoung adalah darah dagingnya. Sunghoon ribuan kali merutuki dirinnya sendiri karena telah begitu ceroboh. Kini tidak ada waktu untuk menyesali,nasi sudah menjadi bubur,hal yang sudah terlanjur tidak bisa diubah seperti semula.

Sunghoon menahan kedua lengan Wonyoung, menatap lekat kedua mata wanita itu.

“Cukup Wonyoung!”ucap Sunghoon dengan nada suara yang tinggi.

Wonyoung tersentak. Sunghoon sedikit mendorong tubuhnya ke belakang hingga ia terpaksa memundurkan tubuhnya satu langkah.

Sunghoon membuka almari di sampingnya, tangannya dengan lihai mencari cari  pakaian tidur yang cocok untuk Wonyoung. Sunghoon tahu letak baju di lemari itu karena ia pernah melihat Wonyoung memasukkan pakaian tidur di sekitar sini.

Wonyoung hanya terdiam melihat tingkah Sunghoon di depannya dengan tubuh yang masih telanjang, hanya menggunakan bra dan celana dalam saja. Walaupun terlihat perutnya yang sudah cukup membesar.

Setelah menemukan yang cocok, Sunghoon segera menutupi tubuh istrinya itu tanpa malu. Setelah itu menggiring tubuh Wonyoung ke atas ranjang.

“Tidurlah,aku tak ingin memulai perdebatan denganmu,kau tau kan aku cukup sibuk,dan kau juga sedang hamil,aku tak bisa menyakitimu”ucap Sunghoon merendahkan suaranya. Matanya tak henti menatap manik Wonyoung.

Gadis itu ternyata sangat cantik jika dilihat dari dekat,namun sayang ia sangat membencinya.

Sunghoon berdiri,lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Wonyoung membisu di tempat,entah kenapa jantungnya berdetak 2 kali lebih kencang akibat interaksi beberapa detik lalu.

“Auuh”kaget Wonyoung saat sesuatu bergerak di dalam perutnya, menendang perutnya cukup keras.

Wonyoung langsung mengelus perutnya yang sudah membesar itu, sepertinya bayinya menyukai interaksi dengan ayahnya juga.

***

“Huh Yunjin!”teriak Heeseung dari kursi direktur.

“Iya,ada apa pak”Yunjin buru-buru berlari menuju ruangan bertuliskan “Direktur Utama” itu.  Sejak pagi tadi pak direkturnya itu terlihat seperti memikirkan sesuatu,namun ia tak berani melontarkan pertanyaan.

Yunjin kini sudah berdiri di depan meja Heeseung.

“Tolong selidiki tentang anak ini,dimana dia sekolah,dan kirim seseorang untuk mengambil sampel rambut anak itu untuk di tes DNA denganku!”ucap Heeseung sambil menyodorkan satu foto anak laki-laki,tiga hari terakhir pikirannya tak bisa berhenti untuk memikirkan anak yang ada dalam foto itu.

CRIMINAL LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang