Chapter 5

24 4 1
                                    

Kini jam sudah menunjukan pukul 07:50 pagi saatnya fenly dan fajri pergi berangkat menuju kampusnya dan tak lupa mereka akan bareng dengan para bungsu yaitu zweitson dan fiki.
~~~
"Loh bi kak sendy dimana? Pagi-pagi gini kok gk keliatan" Tanya fenly

"Ouh anu tadi den shandy nya udah pergi dari tadi pagi katanya sih mau kerumahnya mba Nindy kalo gk salah mah" Jawab mbok sumi

"Ngapain yaa kak sendy kerumah kak Nindy pagi banget, Jangan-jangan dia ngomongin apa yang dia semalem omongin lagi. Tapi gk appa deh" Ucap fenly dalam hati

"Bang ayo berangkat malah senyum-senyum sendiri" Ajak fiki

"Tau nih katanya ada kelas pagi malah dia sendiri yg lama" Ucap fajri

"Iyah ahhelah sabar kek" Jawab fenly

~Dalam mobil~

"Son menurut lu kak nindy bakal mau gk yaa jadi istrinya bangsen?" Tanya fiki
(Pertanyaan macam apa itu fiki, mereka pacaran udh lama masa iya gk mau sih jdi istrinya bangsen😭).

"Lo nnya apaan sih fik kalo kak nindy gk mau jadi pasangannya bangsen kenapa mereka bisa pacaran sebegitu lamanya,lo tau kan mereka pacaran dari kapan" Jawab fajri

"Udah sekarang kalian fokus sekolah aja dulu katanya mau jadi penyanyi yang bisa dikenal orang banyak" Ucap fenly

"Iyaa nih padahal gue berharap bgt bangsen mau nerima kalo gw masuk eskul seni suara" Ucap fiki

"Iyaa fik bener banget gw juga cape selalu di halau trs sama bang dy buat nurutin mau nya dia" Ucap zweitson

"Sabar aja siapa tau dengan ajakannya kita buat bang dy dan kak nindy menikah bisa mengubah sikap kerasnya bang dy" Ucap fajri

Sesampainya di SMA Merdeka Bangsa tempat dimana fiki dan zweitson menuntut ilmu, namun saat mereka ingin pergi ke kelas mereka ada seseorang yang memanggil mereka.

"Fiki...zweitson"

"Iyaa ada apa manggil kita?" Tanya zweitson

"Kalian yg ikut eskul seni suara itu kan? Kalo bener kalian di panggil tuh sama pak hendra disuruh kumpulin Orang-orang buat adik kelas kalian yg pengen ikut eskul ini"

"Emang sepagi ini kak pak Hendra nyuruhnya?" Tanya fiki

"Yaa mana gue tau intinya tdi lo berdua di panggil udah gitu doang, ouh Iyah satu lagi gk usah manggil kak segala gue tuh anak 11 IPA 2 jadi kita satu angkatan"

"Ouhh yaa mana gue tau lagian gue juga belom pernah liat lo" Ucap zweitson

"Nama gue Sachiko kalian bisa manggil gue sachi dan gue disini sebagai wakil osis dan btw gue juga masuk eskul seni suara jadi nanti gue dan temen gue bakal bantuin kalian buat ke kelas 10 tentang eskul ini" Ucap cewek cantik berambut lurus dan berambut coklat itu

Saat Sachiko ingin pergi meninggalkan mereka berdua, fiki melihat dari arah seberang ada motor yang ingin ber parkir di area sekolah itu.

TINN... TINNN

(Suara klakson motor itu)

Namun hampir saja kejadian tidak mengenakan itu terjadi pada sachiko, entah kenapa tiba-tiba fiki menarik lengan Sachiko yang hampir saja terserempet oleh motor itu. Dan terjadilah drama di pagi hari antara fiki dan zweitson. Sachiko yang berada di dekapan dada bidang milik fiki dan kedua kontak lensa mata dan jadilah mereka yang saling pandang hingga beberapa detik saja.

"IHHHH APAAN SIHH LO MODUSS YAA" ucap Sachiko ngegas

"Dihhh apaan sih orang udah jelas-jelas gue yang nolongin lo coba aja tadi gak gue tolongin pasti lo udah keserempet sama motor itu kali" Ucap fiki dengan tidak kalah ngegasnya

"Gesss udah ini masih pagi fik mending lo ikut ama gue kita ke pak hendra" Ucap zweitson

Dan Sachiko pun pergi meninggalkan mereka berdua.

(Dikelas 11 IPA 2)

"Sachi"

Ada seseorang yang memanggil namanya dan Yap ternyata itu malvin. Malvin satya ananta Yap nama itu sudah gak asing lagi buat satu angkatan SMA Merdeka Bangsa lelaki berbadan tegak itu memanggil seseorang yang berada di dalam kelas itu.

"Malvin ada apa tumben bgt kamu ke kelas aku? " Tanya Sachiko

"Kata Orang-orang kamu tdi pagi pelukan sama cowo apa bener itu sach? " Tanya malvin dengan nada tinggi

"Malvin apaan sih ini masih pagi jangan buat kerusuhan di kelas aku toh yang kamu denger dari omongan mereka tuh gk bener vin jangan gampang percaya gitu aja" Ucap Sachiko

"Dan satu hal lagi kalo kamu nanya sambil ngomel-ngomel gini aku gk suka bukan gini cara kamu nyelesain masalahnya dengan cara kamu marah-marahin aku di depan umum gini dan mempermalukan aku seakan-akan aku tuh jelek dimata kamu" Ucap Sachiko

"Tapi sachi gue liat kok tadi lu pelukan sama cowo anak kelas kita iyaa gak jun" Ucap kevin kepada Juno

"Apaan sih kalo misalkan kalian kesini mau rusuh doang mending kalian pulang ke kelas kalian masing-masing" Ucap Sachiko yang lekas meninggalkan mereka begitu saja

"Sach aku ini pacar kamu loh kok ninggalin gitu aja sih sach" Ucap malvin dari depan kelas

Perempuan berambut lurus yang baru saja datang memasuki kelasnya melihat temannya yang nampak murung ia pun bergegas untuk bertanya.

"Sach lo kenapa kok murung gitu sih muka nya?"

"Tadi malvin ke kelas" Ucap Sachiko

"Yaa terus, kan harusnya lo itu seneng pagi-pagi udah disamperin sama ayang lo"

"Ya gue tuh gk suka aja malvin dateng dengan marah-marahin gue safa" Ucap sachi

Yap cewek cantik yang sedang bersama Sachiko ini adalah Safa. Safa Safira adalah adik dari seorang artis terkenal seantero jakarta selatan tak ayal suaranya pun bagus karena bakatnya ini maka ia selalu ikut audisi event-event dari sekolahannya.

"Whatt wait jadi malvin dateng ke sini marah-marahin lo sach?" Ucap Safa

"Iyaa kan gila banget pagi-pagi udah ngomel-ngomel dan bikin mood gue ancur aja" Ucap Sachiko

"Udah lah sach apa kata gue tuh mendingan lu putus dari si malvin itu dari pada lo di kekang terus ama tuh orang dan gue juga gak mau lo kenapa-napa" Ucap Safa

Sachiko pun memikirkan apa yang baru saja di ucapkan safa, namun takutnya ia akan semakin di kejar-kejar oleh malvin dan geng nya itu.

~Ruang Guru~

Fiki dan zweitson pergi keruangan guru seperti apa yang di minta oleh Sachiko tadi.

"Assalamualaikum"

Fiki pun membuka pintu ruang guru dan di ikuti oleh zweitson.

"Waalaikumsalam ehh fiki sini" Ucap pak hendra

"Ada apa yaa kok kita berdua di panggil kesini pagi-pagi banget? " Tanya zweitson

"Iya kan saya tau kalian tuh punya suara yang bagus nah nanti sebelum pulang kamu ke kelas 10 IPA 3 dan kalian promosiin kalo eskul seni suara ini banyak di minati oleh orang-orang yaa, ini saya kasih flayer buat di bagi-bagiin ke meraka" Ucap pak hendra

"Terus tadi perempuan yang namanya sachiko dia bantu apa pak?" Tanya zweitson

"Hahah dia nanti bantu kalian ke kelas lain juga" Ucap pak hendra

"Heemm berarti bareng cewek bawel tadi dong" Ucap fiki dalam hati

"Yaudah kalian langsung ke kelas aja yaa" Ucap pak Hendra

"Baik Pak" Ucap fiki dan zweitson

Next chapter lagi yaa...

Kerinduan ShandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang