Suasana pagi di ruang makan Januartha Family terasa adem ayem.
Irene tersenyum lega mendapati moment langka seperti saat ini. Suami dan ketiga anaknya sarapan dengan lahap tanpa mengeluarkan sepatah kata dan tidak ada drama keributan seperti biasanya.
Tapi tetap saja, ibu tiga anak itu harus siap siaga karena bisa saja drama pergelutan tiba-tiba terjadi.
5 menit aman...
10 menit masih aman...
Teng!
Detik itu juga, Suho dan si sulung meraih satu sandwich secara bersamaan.
Karena kebetulan kesisa satu, yaudah saatnya rebutan.
"Lepas nggak?!" kesal Kun.
"Nggak" jawab Suho santai.
"Lo liat kan kar, gue dulu yang ambil?" tanya Kun kepada adik perempuannya.
"Gak liat" jawab Karina yang malas ikut campur.
"Ngalah sama papi deh, katanya kamu lagi diet" ucap Suho.
"Nggak, papi yang ngalah kan udah makan banyak" jawab Kun.
"Bagi dua yaallah, gitu doang di ributin" sewot Chenle.
Irene beranjak mengambil sandwich itu dengan mudahnya dan memotongnya menjadi dua bagian.
"Satu buat abang, satu buat papi" ucap Irene memberikan masing-masing satu bagian kepada suami dan anak sulungnya.
Udah, selesai.
Selesai sarapan, semua bangkit merapikan penampilannya dan mengambil barang yang akan di bawa ke sekolah maupun ke kantor.
Untuk membersihkan meja makan, itu tugas para ART.
"Kamu ke butik?" tanya Suho kepada istri cantiknya.
"Kayaknya nggak deh" jawab Irene masih ragu karena bisa saja ada sesuatu yang mengharuskan ia datang ke butik, contohnya kedatangan client yang diluar janji temu.
"Kasian kamu sering banget dirumah sendiri" ucap Suho.
Padahal faktanya, mami tentram banget kalo gak ada suami sama perintilannya wkwk.
"Apa aku libur aja ya? Capek ngantor terus, pengin sekali kali berduaan sama kamu seharian"
"Kamu pengin, aku enggak" gumam Irene lirih, sembari membantu Chenle memasang ranselnya di punggung.
Mendengar itu Chenle memecahkan tawanya pelan.
"Kenapa le?" tanya Suho.
"Gakpapa" jawab Chenle.
Selanjutnya Irene mendekat ke suaminya, merapikan dasi dan memastikan setelan jas hitam yang dipakai sudah rapi.
Melihat pemandangan indah di depannya, CEO J Group's itu langsung mengecup kening istrinya di depan anak-anak.
Cup!
Irene tidak peduli, karena kejadian seperti itu bukan pertama kalinya.
Cup
Kecupan kedua masih aman.
Saat hampir terjadi lagi, Irene dengan segera mendorong mulut Suho dengan telapak tangannya.
"Udah! Kasian tuh anak-anak nungguin"
Cup
Berhasil! Kali ini kecupan mendarat di bibir ranum istrinya yang sudah berlapis lipstick.