3

709 130 3
                                    

Setelah Jennie dan Jongin pergi, Lisa berdiri ditempat yang sama. Dia tahu kedua orang itu adalah karyawan di perusahaannya, dia juga tahu Jennie selalu melihatnya dari kejauhan. Sesuatu melintas di matanya, matanya berbinar menunjukkan kesenangan.

Tapi itu hanya sedetik kemudian ekspresinya kembali seperti biasa. Henry kembali setelah berganti, dengan cepat Lisa menjadi kekasih yang lembut.

Mereka pergi meninggalkan area tembak.

"Sayang, aku harus pergi. Appa meminta ku hadir di perusahaan sekarang, maaf aku tidak bisa mengantar mu pulang"

Lisa mengangguk.

"It's okay. Aku bisa naik taksi" Lisa sudah terbiasa dengan ini. Henry selalu menjadi orang sibuk bahkan di hari libur.

"Aku akan menghubungimu nanti" Henry memeluknya dan hendak mencium bibir gadis itu.
Tapi Lisa mundur

"Maaf..!"

Henry tersenyum dan mengangguk. Dia tidak akan memaksanya.

-

Dalam perjalanan pulang menuju kediaman Manoban, Lisa yang duduk ditaxi memikirkan kembali kehadiran Jennie dan Jongin yang secara tidak sengaja dilapangan tembak hari ini.

Ini aneh, kenapa dia merasa ada yang berbeda dengan Jennie. Tatapan tajam wanita itu melekat dalam ingatannya, ada sesuatu yang menarik tentangnya!

"Tapi apa itu? Apakah aku sudah condong ke arah lain sekarang??  Sialan,, aku masih punya Henry!!" Lisa berusaha untuk menghilangkan Jennie dari pikirannya. Tapi itu sia sia, semakin dia berusaha melupakannya, semakin dia penasaran dengan wanita itu.

Dia telah menjalin hubungan dengan Henry selama setahun tapi Lisa tidak pernah mengijinkan pria itu untuk menciumnya. Mereka hanya sebatas berpelukan atau pegangan tangan dan itu tidak lebih.
Walaupun hubungan keduanya sudah cukup lama, tapi Tuan Manoban tidak terlalu suka dengan Henry.

Untuk beberapa alasan Lisa tidak bisa mengerti dengan sikap appanya. Pria tua itu terkadang mempersulit hubungan mereka. Tapi Lisa tidak keberatan dan selalu mencoba meyakinkan appanya untuk menerima Henry.

Kediaman Manoban terletak dikawasan elite kelas atas yang hanya ditinggali 5% dari kalangan kelas atas di Seoul. Harga rumah disana sangatlah mahal, tapi itu setara bagi keluarga Manoban. 

dari kejauhan lisa melihat sosok yang dikenalnya duduk di bangku taman, gadis itu tersenyum. 

"apa yang kau lakukan tuan muda?" suara lisa menyadarkan pria itu 

"noona.. aku menunggumu" pria muda itu memeluk lisa dari samping

"hm? menungguku. apa kau butuh sesuatu?" tanya lisa curiga pasalnya pria itu akan mencarinya saat dia butuh sesuatu. 

"aku ingin makan malam denganmu, juga ada hal yang ingin aku bicarakan" 

"arraseo. aku akan berganti kita makan diluar. appa juga tidak ada dirumah" lisa rasa itu sangat penting karena song kang tidak akan mencarinya jika bukan hal penting.

"appa belum kembali?"

"dia kembali besok pagi. Grandpa juga bersamanya" 

lalisa manoban dan song kang manoban dua bersaudara yang tidak diketahui publik. song hye kyo ibu dua bersaudara itu meninggal sehari setelah melahirkan songkang, Tuan manoban tidak manikah lagi dia hanya fokus membesarkan kedua anaknya dan mengurus perusahaan. 

songkang seorang aktor A-list, mamulai karirnya di uisa remaja. keluarga manoban mendukung hal itu, tapi untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan dimasa depan, songkang meminta untuk tidak menggunakan nama belakangnya. sehingga tidak ada orang yang mengetahui bahwa dia adalah Tuan muda dari keluarga manoban.

I AM NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang