8

537 92 10
                                    

"kau boleh pergi. Sekretaris ku akan mengatur semuanya untuk mu" Lisa duduk di kursi dan hendak bekerja ketika dia menyadari bahwa Jennie tidak bergerak sama sekali. Wanita itu tiba-tiba berjalan dan berdiri di samping Lisa.

Lisa mengerutkan keningnya

"Bukankah kau terlalu baik Lisa?" Pertanyaan itu membingungkan Lisa, tapi fokusnya langsung berubah. Mendengar namanya disebutkan secara langsung, entah kenapa Lisa merasa nyaman cara Jennie memanggilnya.

"Apa yang kau bicarakan?" Ekspresi Lisa yang tegas tidak membuat Jennie mundur. Wanita itu semakin berani dan bersandar di meja Lisa. Seringai bibirnya tak luput dari perhatian Lisa

"Aniyeo.. aku tidak berkata apa-apa" balas Jennie menyeringai.

"Sebagai tanda terimakasihku, aku ingin mengundang mu makan malam dirumah ku. Tentu saja hanya kita berdua, dan aku harap kau menerima tawaran ku" ucap Jennie

Tatapan Lisa terpaku pada mata wanita didepannya, mata yang cantik. Kenapa dia selalu merasa tersihir setiap kali menatap mata itu, seolah olah dia melupakan segalanya.

"Itu terdengar seperti paksaan, bukan undangan"

Jennie terkekeh

"Eihh tidak mungkin aku memaksa boss ku. Aku hanya mengundang mu dan aku baru saja membeli rumah jadi aku ingin mengundang mu"

"Arraseo. Kirim alamatnya, aku akan disana" Lisa memberikan ponselnya agar Jennie dapat menyimpan nomor teleponnya. Tidak lama kemudian pesan masuk Lisa membukanya dan terkejut melihat nama kontak yang disimpan Jennie. Hanya sebuah inisial RJ dan diikuti emoji kucing.

"RJ?" Lisa bertanya setelah beberapa pertanyaan muncul dipikirannya.

"Ahh itu singkatan nama asliku. RJ, Ruby Jane dan sebagai informasi hanya dua orang yang mengetahui nama asliku"

"Siapa itu?"

Jennie tersenyum melihat raut wajah Lisa yang terlihat seperti seorang yang sedang cemburu.

"Hanya kau, dan saudara ku" Jennie tidak berniat menyembunyikan apapun dari Lisa.

"Saudara? Bukankah kau anak tunggal"

"tidak. Ceritanya panjang, mungkin lain kali aku bisa menceritakan semuanya kalau kau penasaran" jawab Jennie acuh dia berdiri menjauh dari meja Lisa.

"Ingat untuk datang tepat waktu. Aku benci orang yang tidak bisa menghargai waktu" dia melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan CEO.

Jennie kembali bekerja seolah tidak terjadi apa-apa. Dia bahkan mengabaikan semua orang yang memandangnya dengan rasa penasaran. Pikiran Jennie dipenuhi oleh Lalisa Manoban,

"Kenapa jam berputar sangat lambat" gumamnya melihat jam tangannya menunjukkan pukul sebelas siang.

Karena bosan menunggu, Jennie mengirim pesan pada Lisa

"Boss Aku minta izin bolos bekerja hari ini. Aku punya urusan penting darurat dari rumah"

"Ok"

Setelah mendapatkan izin, Jennie bersorak dalam hati. Dia bergegas menyimpan barang-barangnya dan langsung pergi meninggalkan tatapan heran dari semua orang.

Ruby Jane tidak akan pernah betah dengan yang namanya bekerja kantoran. Dia pintar bahkan memiliki perusahaan sendiri, hanya saja dia tidak ingin mengurusnya. Kwon jiyoung adalah orang yang menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan Ruby jane.

Kerena pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran, dia tidak mau mengambil resiko dengan menunjukkan dirinya pada publik. Ck dengan menunjukkan diriku didepan publik sama saja dengan menggali kuburan sendiri ucapnya.

I AM NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang