7

579 95 14
                                    

Hanya setelah Jennie pergi, Lalisa tersadar bahwa dia sedang digoda wanita itu. Senyum tipis hampir tidak terlihat muncul di bibirnya

"Kau mengenalnya?" Dia bertanya pada park chaeyoung sahabatnya

"Ya dan tidak, Aku hanya tahu dia. Tapi tidak tahu apapun tentangnya" ujarnya

Lisa mengangguk melihat Jennie berjalan bersama woobin meninggalkan klinik park.

"Wae? Kau tertarik dengannya?" Pertanyaan chaeyoung membuat Lisa tersenyum tipis dan mengangguk.

"Itu bagus. Putuskan pacarmu dekati wanita itu, aku mendukungmu seribu persen" chaeyoung Sangat bersemangat. Dia tidak terlalu menyukai Henry karena menurutnya laki-laki itu tidak cocok dengan Lisa.

"Haruskah kau berkata secara terang-terangan didepan ku menyuruh ku untuk berpisah dengan pacar ku?"

"Eoh. Aku bukan orang suka berbicara dibelakang. Jadi tunggu apalagi, cepat putuskan dia kejar wanita cantik itu!"

"Dia bekerja di perusahaan ku. Itu lebih baik, tapi dia punya boyfriend bekerja di perusahaan ku juga"

"Boyfriend? She's straight?"

"Ya menurut orang-orang disekitarnya" ucap Lisa

"Hmm itu aneh. Menurut radar ku dia bukan pecinta laki-laki" chaeyoung memiringkan kepalanya seolah mengamati Lisa dari samping

"Mungkin radar mu sedang eror atau sudah tidak bekerja lagi karena terlalu lama menyendiri" ucap Lisa berjalan meninggalkan sahabatnya

"Yaah!! Aku punya pacar" chaeyoung berteriak berlari mengikuti langkah kaki Lisa yang panjang.

"Dalam hayalan mu. Kau bahkan tidak tahu siapa namanya!"

"Aku akan mengetahuinya dalam waktu dekat. Dan memperkenalkannya pada mu, kalau aku berhasil aku meminta 2 persen saham mu!"

"Aku berdoa kau sendiri selamanya!" Ucap Lisa masuk kedalam mobil

"Yahh Lalisa sialan!!"

Lisa tertawa mendengar teriakkan chaeyoung.

Sedikit yang dia tahu tentang Jennie Kim, dan kehadiran Jennie di klinik park membuatnya bertanya-tanya apakah wanita itu mengalami sakit yang serius. Tapi melihat sisi genitnya dia tampak baik-baik saja.

-

Hari berganti dengan cepat karena kondisinya sudah membaik bahkan sejak lama, tuan Manoban akhirnya mengizinkan Lisa untuk pergi bekerja. Seperti biasa setelah sarapan Lalisa berangkat ke kantor, setibanya didepan gedung perusahaan Lisa hendak turun ketika melihat mobil asing yang parkir tidak jauh dari lobby utama perusahaan.

Tidak lama seorang wanita yang sangat dia kenal turun dari mobil. Jennie tampak senang dengan caranya tersenyum, beberapa saat kemudian pintu pengemudi terbuka. Seorang wanita lainnya keluar dari dalam mobil, tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi Jennie memeluknya dan mencium pipinya sebelum pergi.

Ekspresi Lisa terlihat aneh saat menyaksikan kejadian baru saja terjadi. Dia bertanya-tanya siapa wanita itu dan kenapa hubungan mereka sedikit ambigu menurut Lisa. setahu Lalisa, Jennie tidak punya saudara perempuan.

Jennie berjalan bersama jongin yang ternyata sudah menunggunya di dalam lobby.

"Siapa wanita cantik bersama mu itu? Aku tidak pernah tahu kau punya gadis cantik disekitar mu" ucap jongin

"Apa pentingnya bagimu? Kau bahkan tidak tertarik dengan wanita" balas Jennie berjalan menjauh dari jongin

"Sialan Jennie Kim. Aku normal bajingan!" Umpat jongin

I AM NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang