6

564 100 10
                                    

"kau sudah mencari tahu Tubuh siapa yang kau tempati sekarang?" Tanya jisoo duduk di kasur kecil di sudut ruangan.

Jennie menggelengkan kepalanya. Selain nama dan tempat kerja dia tidak tahu apapun tentang pemilik tubuh ini. Dan kenapa dia memiliki kemiripan dengannya?

"Aku akan membantumu. Beri aku waktu" ucap jisoo

"Ahh tolong belikan aku mobil dan apartemen. Aku tidak bisa tinggal dirumah ini karena aku harus memperhatikan segala tingkah laku ku yang mungkin membuat mereka bingung"

"Okay.. ada lagi?" Jisoo mencatat di ponselnya memenuhi kebutuhan saudaranya tidaklah sulit.

"Panggil aku Jennie mulai sekarang" jisoo mengangguk

"Ada lagi?"

"Tentu saja ada!." Jennie berbicara dengan tegas

"Katakan,, apa yang terjadi pada misi mu di London tahun yang lalu" ini sedikit mengganggu Jennie saat dia melihat kekasih Lalisa.

"Tidak ada masalah sama sekali. Itu berhasil" ucap jisoo percaya diri, tapi kenapa dia menanyakan itu.

"Kau yakin itu berhasil?! Aku melihat target mu hidup dengan bebas diluar sana!" Kata Jennie kesal.

"Mwo?! Itu tidak mungkin. Aku yakin sudah membunuhnya bahkan membuang jasadnya ke laut"

"Tapi aku bertemu dengannya!"

"Dimana? Aku akan membunuhnya lagi jika dia masih hidup"

Jennie memutar matanya

"Ini Korea negara yang penuh dengan aturan."

Jisoo tinggal sampai jam makan siang sebelum dia pamit untuk kembali ke hotel tempat dia menginap di Korea. Dia dan Jennie berbicara cukup banyak mengenai keluarga dan organisasi. Jisoo juga akan mengurus semua keperluan Jennie dalam waktu singkat, uang Jane sangat banyak sehingga tidak perlu bagi jisoo untuk mengeluarkan uang miliknya.

Karena tidak memiliki kegiatan lain, Jennie pergi ke kedai ayam milik orang tua itu dan membantu mereka disana sampai sore hari.

Duduk di kedai kecil itu Jennie memperhatikan woobin dan hyesun yang sedang bekerja. Walaupun mereka baru tinggal bersama entah kenapa Jennie merasa nyaman tinggal bersama mereka dirumah buruk itu. Kedua orang tua itu tidak pernah mengganggu Jennie jika tidak penting, Jennie bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Hanya saja dia tidak bisa bertingkah seperti putri mereka, karena itu bukan hal yang mudah hidup menggantikan orang lain.

"Eomma.." suara Jennie menghentikan hyesun dari kegiatannya. Dia sedikit terkejut dengan panggilan itu, selama Jennie keluar dari rumah sakit dia belum pernah memanggil mereka berdua appa atau eomma.

Tidak beda jauh dengan Jennie, lidahnya terasa kelu mengucapkan kata eomma.

"Wae? Kau butuh sesuatu?" Tanya hyesun tersenyum tulus. Senyuman itu membuat Jennie tersenyum juga, baru tinggal beberapa hari tapi dia tahu hyesun orang baik.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian berdua. Tapi kita bisa membicarakannya dirumah nanti"

"Apa? Apa itu?! Kau ingin mengatakan kau punya pacar sekarang?" Woobin yang tiba tiba muncul dari belakang membuat Jennie terkejut

"Tidak. Ahh belum.. aku belum memilikinya tapi segera" ucap Jennie percaya diri

"Apakah kau yakin orang itu akan jatuh cinta pada mu, secara kau adalah manusia yang paling menyebalkan di muka bumi" kata woobin mengejek Jennie.

"Tentu saja dia akan. Aku menggunakan kecantikan ku dia tidak akan bisa menolak ku"

"Wanita atau pria?" Pertanyaan hyesun membuat Jennie terdiam.

I AM NOT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang