pondok

411K 2.5K 9
                                    


Ditengah-tengah hutan yang rindang rafa dan reyna masih berdebat disebuah pondok yang sepi itu , padahal angin begitu menyejukkan namun reyna merasakan suhu tubuhnya begitu panas akibat ulah yang dilakukan oleh rafa

"Mmmhh...jang-anh inih tempat umumhh"ujar reyna memperingati rafa yang saat ini masih bermain-main dipusat intinya walau masih terhalang oleh celana dalam yang reyna pakai

"Sttt nikmati saja sensasinya sayang"jawab rafa sambil menekan jarinya semakin dalam dipusat inti reyna membuat reyna semakin jelas merasakan jari-jari nakal laki-laki itu yang kini tengah bermain-main dikemaluannya

"Ahhh...sttt mhhhh"

"Iyahh begitu nikmatilahh"ujar rafa sambil memajukan wajahnya untuk mencium bibir reyna melumat bibir ranum yang terasa manis itu , menjukurkan lidahnya merasakan betapa nikmat dan manisnya ciuman mereka , membuat reyna semakin diliputi oleh gairah yang membara

Rafa yang melihat tatapan reyna yang kini sudah diselimuti oleh kabut gairah kini tersenyum karna merasa berhasil menaklukkan gadis yang ada didepannya itu , rafa dengan cepat menurunkan celana dalam yang reyna pakai , lalu melepaskan ciuman mereka

"Mengangkanglah lebih lebar"ujar rafa sambil mundur kebelakang secara perlahan karna dia ingin menikmati pemandangan indah didepannya itu dengan seksama , reyna tak bisa menolak karna dia tau rafa menginginkan itu , reyna menuruti kemauan laki-laki itu agar masalah yang dia hadapi cepat selesai dan reyna berfikir jika laki-laki itu mendapatkan apa yang dia mau maka laki-laki itu pasti akan cepat pergi dan menjauhinya , maka dari itu reyna menuruti semua ucapan yang rafa minta dengan mengangkang lebar-lebar.

Sungguh reyna tidak pernah berfikir bahwa dia akan melakukan hal yang sebinal ini , dia sudah seperti budak bagi laki-laki didepannya , telanjang ditengah hutan walau pakainnya tetap lengkap tapi tetap saja saat ini bagian bawahnya sudah tak tertutup apapun , reyna sudah salah langkah memilih outfit sebab itu reyna menyesal sekarang

Mengangkang lebar-lebar memperlihatkan semuanya didepan rafa dan ditempat umum seperti ini , reyna hanya berharap tak satupun orang melihat mereka saat ini

"Buka bajumu semuanya"ujar rafa sambil menatap mata reyna secara intens

Lalu reyna pun membuka semua bajunya tanpa terkecuali termasuk bra yang dipakai gadis itu , membuat rafa terasa sulit hanya untuk menelan ludahnya sendiri , melihat reyna yang kini tengah telanjang bulat dengan memiliki vagina yang pink merona tanpa bulu , lalu payudara yang bulat putih bersih dengan bokong yang sintal , perempuan ini sangat mempesona dan sexy batin rafa

"Pertahankan posisi mengangkang dan lihat aku bayangkan aku menggenjotmu dengan sangat keras sekarang"ujar rafa membuat reyna yang kini diterpa angin yang sepoi-sepoi menikmati sensasinya dan menuruti permintaan laki-laki itu dengan mengkhayalkan rafa yang tengah menggenjotnya.

"Ahhhh...."desah reyna saat angin berhembus kencang membuat dia merasa vaginanya ditiup dengan sensual dan menatap rafa dengan tatapan yang menggoda

"Indah sekali"puji rafa lalu mendekat secara perlahan kedepan reyna yang tengah mengangkang lebar , lalu rafa memasukkan dua jarinya kedalam inti reyna yang kini tengah licin akibat cairan yang dikeluarkan oleh vagina cantik itu

"Ahh ahhh ahhh"

"Enak kan sayang??"

"Ahh mhhh ahhh"desah reyna tak karuan sambil merem melek merasakan vaginanya dibawah diobok-obok dengan dua jari rafa yang besar dan payudaranya pun dimainkan oleh sebelah tangan rafa yang tadi menganggur

"Jawab sayang , aku memang suka mendengar desahanmu tapi aku juga ingin mendengar pujianmu juga"tekan rafa sambil memaju mundurkan jarinya dengan cepat membuat reyna tak kuasa mendesah dengan keras

"Ahhh yahhh enakhhh , lebih dalam lagiihhh"jawab reyna

"As you wish babe" ujar rafa sambil tersenyum lalu mencium bibir reyna dan mempercepat kocokan tangannya dibawah sana membuat yang tadinya hanya terdengar suara burung dan angin , kini ditambah dengan suara kenikmatan yang ditimbulkan oleh reyna

"Mmmmh mmh mhhh..."

Plek plek plek plek

Suara jari yang ditimbulkan oleh rafa didalam vagina reyna begitu keras terdengar dan itu membuktikan betapa keras dan dalamnya rafa mengobok-obok vagina reyna membuat reyna memitihkan air mata karna apa yang rafa lakukan begitu nikmat namun ini semua salah tidak seharusnya seperti ini , namun dia hsrus segera menyelesaikan semuanya agar menghindari masalah yang lebih besar lagi.

"Ahhh ahhh ahh...lebih cepathhh" perintah reyna karna merasa bahwa sebentar lagi gelombang kenikmatan akan segera dia capai

Uhhh ahhh mmhh ahhh stttt"

"Memekmu becekk sekali sayangg" ujar rafa sambil mempercepat kocokannya

"Ahh iyahhh "

"Ahh ahh ahhh sedikithh lagihh"

"Ahhh emhhh ahhh iyahh..."wajah reyna sudah begitu memerah karna menikmati jari yang mengobok vaginanya dibawah sana"ahhh ahh AHHH AHHHH"

Byuurrrrr

Seperti biasa cairan yang reyna keluarkan begitu banyak menandakan kalau reyna benar-benar menikmati apa yang rafa lakukan dan itu bertolak balik dari hati yang dia rasakan.

Setelah klimaks yang reyna dapat , reyna begitu lemas sehingga langsung memeluk tubuh rafa sebagai topangan agar dia tidakjatuh tertidur dipondok yang kotor itu.

Dengan nafas yang terengah-engah reyna menatap rafa yang kini tengah mengeluarkan tisu dari saku celana laki-laki itu dan mengelap bagian tubuh reyna yang terkena oleh cairan yang dikeluarkan oleh perempuan itu

Reyna heran kenapa rafa begitu cepat membersihkan tubuhnya , dan levih heran lagi bisa-bisanya laki-laki itu berfikiran untuk membawa tisyu kemana-mana , apakah rafa sudah merencanakan ini sejak tadi malam makaknya dia seperti mempersiapkan semua ini.

"Kenapa kamu membersihkan tubuhku??"tanya reyna pelan membuat pergerakan rafa terhenti sebentar

"Kalau tidak kubersihkan , memangnya kamu mau kita balik ke villa dengan badan lengket yang penuh dengan cairan cinta yang kamu keluarkan tadi??" jawab rafa sambil meneruskan membersihkan tubuh reyna membuat reyna yang mendengar jawaban itu kini memalingkan wajahnya yang memerah akibat merasa malu

"Kamu tidak ingin memasukiku??"tanya reyna lagi menguburkan rasa malu yang tadi hinggap sebentar

"Kamu ingin ku masuki??"tanya rafa sambil menatap mata reyna"ku genjot dengan keras??"tambah rafa lagi membuat jantung reyna berdegup dengan keras kala mendengar jawaban dari mulut rafa yang perlu diberi filter

"Bukan begitu..."ujar reyna sambil menunduk karna tak tau harus menjawab apa

"Aku tidak akan melakukannya disini , suatu hari aku pasti akan melakukannya namun tidak disini , yang kulakukan hari ini hanya sebagai hukuman kecil karna kamu memakai baju yang begitu terbuka didepanku dan teman-temanku"ujar rafa menjelaskan kepada reyna membuat reyna kembali mendongakkan kepalanya menatap rafa kembali

"Nanti , jika kamu mengulanginya lagi , aku tidak akan segan-segan menahan diriku sendiri"tambah rafa lagi dengan suara yang penuh penekanan

"Tapii...kita bukan siapa-siapa , kamu tidak ber-hak melarangku ini dan itu"ujar reyna membantah

"Dengar....jika kamu membantah apa yang aku katakan tadi , maka aku tak akan segan memaksamu dan memilikimu sevara utuh untuk diriku sendiri"tekan rafa dengan mata yang tajam"sekarang kubantu untuk memasangkan bajumu setelah itu kita kembali ke villa karna sebentar lagi akan malam"ujar rafa lalu mrmbantu reyna memasang kembali bajunya dan merapihkan rambut perempuan tersebut dan segera menggendong reyna lalu kembali pulang ke villa.



Vote yahh...semakin banyak vote yang aku dapat , aku akan semakin rajin menulis ,, btw kata-katanya emang vulgar , oleh sebab itu yang belum cukup umur SILAHKAN MENJAUHHH.

REYNA 21+(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang