Ahsan berlari sangat kencang di lorong rumah sakit, ia terlalu fokus ke anaknya sampai ia tidak sadar bahwa dia baru saja menabrak seorang perempuan.
"Maaf, saya tidak sengaja saya sedang buru buru, kalau ada yang luka bisa hubungi saya, ini kartu name saya" ucap Ahsan sambil memberi kartu yang berisi identitasnya dan langsung meninggalkan perempuan itu,
"untung ganteng, hm nanti aku hubungi kalau udah di rumah deh hahaha" ,ucap perempuan itu sambil tertawa geli.
"bagaimana dok keadaan putri saya?" tanya Ahsan kepada seorang dokter lelaki dengan name tag 'baskara praditya'
"putri bapak baik baik saja, dia hanya pingsan karena kecapean, bapak bisa langsung masuk untuk melihat keadaannya" jelas dokter baskara dan di balas anggukan oleh Ahsan.
Sekarang ini Ahsan sedang berada di rooftop rumah sakit permata indah, Ahsan sedang memandang langit malam yang di penuhi bintang dan bulan yang indah, sejak menabrak perempuan tadi pikiran Ahsan terus terfokus kepada perempuan itu, "siapa perempuan itu? sangat cantik." batin Ahsan, handphone Ahsan berbunyi, tanda ada sebuah notif masukAhsan pun membalas pesannya, rupanya perempuan tadi mengajak Ahsan untuk bertemu di cafe pojok 21 yang berada tepat di seberang rumah sakit. Mereka berencana akan bertemu besok pagi di jam 09:22.
"Maaf saya terlambat, tadi sebelum kesini saya mengurus anak saya dulu" ucap Ahsan yang di balas anggukan oleh perempuan duduk tepat di hadapannya, "apa yang perlu di bicarakan?" tanya Ahsan, "salam kenal saya Diandra Larasati, bisa di panggil Dian" ucap Diandra sembari menjulur kan tangannya Ahsan membalasa juluran tangan Diandra dan berucap "salam kenal saya Ahsan Maheswari, bisa di panggil ahsan".
Mereka pun berbincang dan berbagi cerita satu sama lain.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah 2 tahun saling mengenal, Ahsan dan Diandra pun memutuskan untuk menikah, Diandra sudah tau latar belakang Ahsan dan begitu pun sebaliknya.
"ayo sayang, nanti kalo kelamaan kita bisa ketinggalan pesawat" ucap Diandra kepada Ahsan
"iya iya, ayo kita pergi sekarang" ucap Ahsan.Ansleya baru pertama menginjakkan kaki nay di Kota Bandung, Ansleya sangat suka dengan suasana Kota Bandung. "Kota Bandung sangat indah, aku suka." batin Ansleya, mobil yang Ahsan,Diandra,dan Ansleya naiki kini baru saja memasuki komplek di jalan Braga no 24, Ansleya berdecak kagum karena rumah dari ibu tirinya-Diandra sangat bagus,sederhana dan sangat aesthetic, Ansleya tidak henti hentinya memuji rumah ini di dalam hatinya.
Diandra pun menggandeng tangan suaminya-Ahsan dan dia juga menggandeng tangan anak tirinya-Ralat! dia sudah mengganggap Ansleya sebagai anak kandungnya, Diandra pun mengetuk pintu rumahnya sedetik kemudian pintu terbuka dan menampilkan anak anak Diandra, anak anak Diandra sangat kebingungan
"Ibu siapa mereka? setelah 4 tahun pergi akhirnya ibu pulang juga, tapi siapa mereka buk?" tanya anak anak Diandra, "Mari duduk dulu,ibu akan menjelaskan semuanya".
Mereka semua pun duduk di ruang keluarga, Diandra mulai memperkenalkan anak anaknya kepada Ahsan dan Diandra pun memperkenalkan Ahsan dan Ansleya kepada anak anaknya, tak lupa juga Diandra menjelaskan kepada anak anaknya bahwasanya dia dan Ahsan telah menikah beberapa bulan yang lalu. Anak anak Diandra begitu kaget mendengar ucapan sang ibu, mereka kecewa kepada ibu nya karena ibu nya sama sekali tidak meminta izin kepada mereka.
"APA IBU SUDAH GILA? MEMBAWA ORANG ASING MASUK KE KELUARGA KITA?" ucap Abi murka ,
"JAGA OMONGAN KAMU ABI! DIA AYAH SAMBUNGMU, DIA BUKAN ORANG ASING, DIA SUAMI IBU!!" jelas Diandra yang sudah tersulut emosi
"DASAR GA TAU MALU" ucap Arleen kepada Ahsan dan Ansleya, arleen langsung pergi meninggalkan tempat itu dan masuk ke kamar lalu disusul dengan alena dan aleyya yang menujukkan raut wajah kecewa, sedangkan Abi dia langsung menyambar kunci motor yang berada di atas meja lalu pergi begitu saja.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
waduh waduh, kira kira di bab 3 ada apa aja ya🤔🤔, yuk langsung lanjut ajagimana nih menurut kalian? tulis di kolom
komentar yawwINI TERMASUK BAB TERSEDIKIT JUGAAA GUYSS
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdamai dengan Takdir.
Randomcobalah belajar untuk berdamai dengan takdir, cobalah berdamai dengan apa yang kita tidak bisa ubah, karena "ikhlas" selalu menjadi ending yang terbaik.