di dalam ruangan yang bernuansa abu abu, aroma obat yang begitu menusuk dan alat alat monitor yang terus berbunyi, ya ini di rumah sakit.
Kini Ahsan Maheswari sedang berada di rumah sakit untuk menamani istrinya-Helena Viandra, yang sekarang sedang berjuang melawan penyakitnya.
Helena Viandra-perempuan cantik dan anggun, ia di vonis kangker stadium 4, sungguh miris sekali nasibnya.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"ayah ayah, apakh bunda akan baik baik saja?" tanya Ansleya-Dia Ansleya Maheswari Ahsan, putri tunggal dari Ahsan&Helena, Ansleya baru berusia 7 tahun, ia harus berhenti bersekolah karena ibunya sedang sakit. Ansleya yang sedari kecil sudah kehilangan peran orang tuanya, dia tumbuh tanpa di dampingi sosok orang tua, ibu ansleya yang sibuk mengurus penyakitnya dan ayah ansleya yang sibuk dengan pekerjaannya.
"bunda akan baik baik saja, princesnya ayah tidak usah khawatir ya, princesnya ayah bantu bunda dengan doa ya sayang" ,ucap Ahsan untuk menenangkan sang anak, Ansleya pun menganguk
lalu segera berdoa untuk kelancaran operasi sang ibunda. Tidak lama setelah itu seorang perempuan berjas putih dengan name tag 'Dr.muslimah' pun keluar dari ruang operasi, Ahsan pun segera berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Dr.muslimah
"bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya nya
"Mohon maaf pak, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi takdir berkata lain, istri bapak telah meninggal dunia" ucap Dr.Cindy dengan muka yang pasrah, Ahsan langsung menyenderkan badannya ke tembok rumah sakit, hatinya hancur, ia begitu hancur, ia menangis sesegukan
"tidak, Tuhan jangan hukum aku dengan kehilangan lagi, Helena jangan tinggalkan aku helena, apa kau tidak kasihan pada Ansleya?" Ucap Ahsan sembari mengacak acak rambutnya frustasi.
"kenapa Ayah menangis? ada apa Ayah?" ucap Ansleya bingung, Dr.muslimah pun mendatangi Ansleya dan langsung memeluknya, Ansleya keheranan
"sebenarnya, ada apa ini" batinnya. Ansleya dibawa keruangan Dr.muslimah
"Ansleya, dokter akan jelaskan ke leya tentang kematian, kematian itu adalah sesuatu peristiwa
keluarnya ruh dari jasad manusia. Dalam islam, kematian menjadi awal perpindahan dari alam dunia ke alam barzah" jelas Dr.muslimah,
"ohh, kematian itu ternyata begitu ya, tapi kenapa dokter cantik tiba tiba membahas kematian? apa kah bunda nya Ansleya telah me-" belum sempat ia melanjutkan ucapannya Dr.muslimah lebih dulu berbicara "bunda nya Ansleya udah sehat, bunda nya Ansleya tidak sakit lagi" ucap Dr.Cindy dengan raut wajah sedih
"Kasihan sekali kamu Ansleya, dari kecil kamu sudah kehilangan peran'bunda' mu, kamu juga rela berhenti bersekolah demi menjaga bunda mu, sungguh miris nasibmu" batin Dr.muslimah~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
malam ini adalah malam pertama kepergian Helena, sekarang di rumah Ahsan sangat ramai, tetangga berdatangan untuk mengadakan yasinan, Ansleya tidak henti henti nya menanyakan keberadaan sang bunda "dimana bunda?" "kata dokter cantik(sebutan Dr.muslimah dari Ansleya) bunda sudah sehat" "kok bunda belum ada dirumah sih, apa bunda ga mau ketemu leya?" itulah beberapa pertanyaan dari Ansleya, tapi Ahsan hanya diam ketika mendapat pertanyaan seperti itu dari Ansleya, karena menurut Ahsan "Ansleya masih sangat kecil, belum waktunya ia untuk mengetahui segalanya, nanti kalau tiba waktunya aku akan memberitahunya yang sebenarnya"
(keesokan harinya)
"princes ayah, mulai sekarang rumah ini akan ayah jual dan kita akan pindah dari sini, kita akan tinggal di lampung dan memulai hidup baru disana" ,ucap Ahsan sembari menyisir rambut anaknya itu
"berati kita akan meninggalkan kota jakarta? apakah bunda akan ikut?" tanya ansleya
"iya princes ayah, bunda sudah ada di lampung, bunda sengaja pergi duluan supaya bunda bisa sambut Ansleya disana" jelas ahsan, ansleya pun menganguk. Malam ini Ahsan dan Ansleya baru saja mendarat di Kota Lampung, "Kota lampung dengan sejuta kenangannya, Kota dimana awal aku bertemu dengan mu Helena" batin Ahsan, mereka pun langsung menuju ke hotel yang sudah Ahsan sewa untuk beberapa hari.
Waktu berputar begitu cepat, si kecil hebat atau biasa disebut "princes ayah" kini sudah beranjak 8 tahun, sudah satu tahun Ahsan dan Ansleya tinggal di lampung, mereka sudah mempunyai rumah, hidup mereka pun sangat mapan, meski begitu Ansleya masih terus bertanya kepada ayahnya "dimana bunda? bahkan dihari ulang tahunku pun bunda tidak ada? apa ayah sedang bersembunyi dari bunda?" itulah pertanyaan pertanyaan Ansleya yang tak kunjung di jawab oleh ayahnya.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
malam ini Ahsan lembur, ia baru pulang saat jam menunjukkan pukul 03 dini hari, saat ia membuka pintu rumahnya ia sangat terkejut karena mendapati putrinya yang ketiduran di ruang tamu akibat menunggunya, saat Ahsan hendak mendekati putrinya, putrinya itu lebih dulu terbangun karena mendengar suara pintu terbuka, saat Ansleya membuka matanya ia langsung menatap wajahnya ayahnya lalu sedetik kemudian ia menangis
Ahsan heran, "ada apa ansleya? kenapa kau menangis?" tanyanya dengan raut wajah khawatir
"a-aku dibully, teman teman sekolah ku bilang kalau aku ini anak yatim, mereka bilang kalau aku tidak pinya ibu" jelas Ansleya sambil menangis
"ayah tolong jawab, bunda ada dimana? bunda dimana ayah? ayah jawab, BUNDA DIMANA AYAH" sedetik kemudian Ahsan terbawa emosi, ia tanpa sadar menampar sang anak PLAKK!
tidak ini diluar kendalinya "STOP LEYA, STOP MENANYAKAN TENTANG BUNDA MU,BUNDA MU SUDAH TIDAK ADA, BUNDA MU SUDAH MENINGGAL, BUNDA MU SUDAH TENANG DI ALAM SANA, awas jangan menghalangi langkah ayah, ayah cape menghadapi sikap mu ini" ucap Ahsan lalu bergegas pergi meninggalkan sang anak
Deg! Ansleya kaget, bukan karena tamparan sang ayah, melainkan karena ucapan Ayahnya, sepanjang malam ia menangis, ia tak bisa menerima ini semua, sulit bagi Ansleya untuk berdamai dengan takdir
"kenapa ya tuhan? kenapa ini semua terjadi pada ansleya? apa kah dulu pendertiaan ansleya masih kurang?" itulah yang ada di benak Ansleya,
Matahari mulai masuk melalui ventilasi yang ada di kamar Ahsan, Ahsan terbangun bukan karena paparan sinar matahari melainkan karena suara isak tangis yang terdengar lirih,samar samar terdengar "kenapa ya tuhan, aku tidak sanggup lagi, semua jahat, ayah bohong" Ahsan baru sadar kalau itu suara Ansleya, dengan cepat ia langsung keluar dan mencari sumber suara rupanya sumber suara berada di ruang tamu, Ahsan mendapati anaknya dengan keadaan mata yang bengkak dan rambut yang acak acak kan "apa kah semalam perkataanku begitu menyakitkan?" itu lah yang ada di pikiran Ahsan saat ini, Ahsan langsung memeluk sang putri dan meminta maaf
perlahan lahan suara sang anak mulai tidak terdengar dan tubuhnya pun melemah, Ahsan panik dan langsung bergegas membawa anaknya kerumah sakit.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
waduh, semoga aja Ansleya gak nyusul ibu nya deh🤭
maaf ya ges kalauu gak sebagus wattpad wattpad lain soalnya aku masih pemula🙏🏻.
kalau ada typo mohon maaf ya🙏🏻gimana di bab 2 ini?? tuliskan di kolom komentar yaww
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdamai dengan Takdir.
Diversoscobalah belajar untuk berdamai dengan takdir, cobalah berdamai dengan apa yang kita tidak bisa ubah, karena "ikhlas" selalu menjadi ending yang terbaik.