💬 Temuin gue di cafe biasa, aku sudah ada disini, gak usah mandi kelamaan
"Diana...?" gumam pria menyerngitkan dahi.
Nyawa sehabis tidur belum terkumpul semua, apalagi kondisi fisiknya paska sakit.
***Brumm brumm brumm
Suara bariton mobil terparkir rapi dibarisan paling ujung karna disana sudah penug kendaraan beroda empat maupun dua, semua orang melongo kagum, ada juga yang terdengar menahan tawa melihat seorang pria berpakaian baju tidur biru terang, berkaca mata putih menambah aura ketampanan nya semakin terpancar, ganteng tapi terkesan acak acakan, dia tidak perduli akan tatapan aneh dari para pengunjung cafe berjalan menuju pintu masuk.
"DALISIANA CAFE." satu langkah mundur hanya untuk membaca tulisan besar menandakan kepemilikan cafe.
"Itukan nama." gumam pria itu mendongak keatas.
"Ndre...?"
"ANDRE." panggil nya sekali lagi.
"Siapa pemilik cafe ini." tanya Andre enggan menoleh.
Wanita yang berdiri dibelakangnya berdecak pinggang sesekali mengusap perut buncitnya.
"ANDRE BASTIAN KAU MENGHALANGI JALAN." teriak wanita hamil itu memukul bahu bidang lelaki yang setia berdiri di tengah tengah pintu masuk.
Beberapa orang sampai antri seraya menahan kesal pada pria tampan berpakaian piyama itu.
PLAK
"Auuh... siapa kamu berani." ujar Andre tersadar setelah merasakan panas akibat pukulan keras punggungnya.
"Lo ngehalangi jalan, B O D O H." oceh Diana menekankan kata bodoh.
Tentu Andre bengong masih dengan keterkejutan nya.
"Maaf." ucap nya satu langkah bergeser ke sisi kanan pintu mempersilahkan mereka semua untuk masuk.
"Pufttt..." Diana sebisa menutup bibirnya agar tidak tertawa.
Jelas raut wajah Andre begitu tertekan, pagi pagi udah buat mood nya ancur.
"Baby kamu sedang apa disini." tanya nya tiba tiba.
Dia lupa atau bagaimana, tujuan datang ke cafe itu kan untuk menemui si pengirim pesan.
Diana menghela nafas panjang. "Ikutin gue." tanpa basa basi ia langsung mengajak Andre masuk ke dalam ruang kerja miliknya.
"Ini cafe siapa baby." tanya Andre lagi.
"Bukan nya lo udah liat itu tulisan segede gaban di depan." tunjuknya ke arah pintu keluar.
"Jadi ini cafe kamu." polos nya manggut manggut.
Seperti orang linglung saja.
"Lo kenapa sih, kesambet." ketusnya.
Menggeleng ribut dengan mata terpejam.
"Ndre jantung lo kumat lagi." khawatir Diana.
Huek....!
"Toilet." celingukan gelisah.
"Ada disebelah. Ndre, lo salah arah." teriak nya melihat Andre malah berjalan ke arah rak buku.
"Oh iya."
Brak
Aaaaa
Suara pintu terbanting begitu kerasnya.
"Andre... biasa aja kali. Lo mau buat jantung gue copot hah!" teriak Diana kesal.
Saat berdekatan dengan pria itu suasana hati nya jadi berantakan, apalagi saat ini ia sedang hamil jadi emosinya naik turun.
Lima belas menit berlalu
Ceklek
Pintu toilet terbuka menampakan pemandangan pria tampan tanpa pakaian alias telanjang dada.
"Ketiduran lo di dalem." seru Diana hanya melihat sekilas dengan sudut ekor mata.
Tidak. Sebenarnya ia tau sewaktu pintu kamar mandi terbuka lewat layar kaca laptop nya yang mati lalu segera mungkin berpura pura masa bodoh.
"Ada baju atau atasan untukku."
"Lo tidak liat tuh sofa."
Dua lembar kain terlipat rapi, kemeja pink muda dan celana jeans putih yang paling pria itu benci. Nampaknya Diana sengaja, seberapa kuat kesabarannya.
"Wow. Ternyata kamu sudah persiapkan semuanya, tapi ada yang kurang, c3l4n4 dalam nya mana."
Huh! Diana menjatuhkan dagunya malas. "Ada didalam coba cek deh."
"Waah... calon istri idaman." girang nya setengah berteriak.
"Ndre, gue ini bini orang, jangan kelewatan ngomongnya." tegas Diana menolak.
"Kalo kelewatan tinggal terjang aja terus." sahutnya.
ANDRE...?
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
IPAR KEMATIAN (END)
RandomPernikahan adalah sebuah momen terindah yang di idamkan semua pasangan, tapi tidak untuk Diana. Di malam pertamanya kakak iparnya sendiri dengan sengaja menjebak dalam hubungan terlarang, merebut hak yang seharusnya di berikan bersama sang suami ia...