10

38 10 2
                                    

"Kenapa lu ngehindarin gua?"

Jina ketawa. "Gak. Gua gak ngehindarin lu. Gak usah kepedean deh"Ucap Jina sinis.

"Gak. Lu bohong"Ucap Jeffan natap Jina dalam.

Jina diam. sorot matanya itu yang bikin Jina gak kuat dan pengen buru buru pergi.

"Gua ada beberapa bukti. Lu gak penah datang ke reuni gara gara gua kan?"Ucap Jeffan.

Jina nyerngit. Ini anak bisa tau dari siapa sih? Masa Briana ngebocorin?

"Sok tau banget lu?"Ucap Jina ngelak.

"Gua gak bodoh yah. Dengan liat beberapa foto yang di kirim sama Eroz, setiap gua gak datang. Lu datang dan juga gitu sebaliknya"Ucap Jeffan kasih liat foto foto yang emang di sana ada Jina.

"Kebetulan kali"Ucap Jina masih gak mau ngaku.

"Oh berati itu juga kebetulan lu ngehidarin gua di depan Mall waktu itu, Iya dan juga hari lu ikut kakak lu ke tempat mama gua, iya?"Tanya Jeffan.

Jina ngedecak kesal. "Urusan sama lu apa sih? Kenapa juga peduli sama gua. Kemana aja lu selama ini baru peduli sama gua. 8 tahun lu kemana?"Tanya Jina emosi.

Serius, harusnya dia gak kemana mana hari ini. Ini malah debat sama orang.

"Lah kok lu marah?"Tanya Jeffan yang kini bisa liat raut muka Jina yang kayanya udah nahan banget.

"Enggak! Gua gak marah"Elak Jina.

"Lu marah"Ucap Jeffan.

"Iya! Gua marah! Puas lu!"Ucap Jina berdiri dan dorong kakinya Jeffan biar keluar.

"Minggir! Gua mau pulang!"Ucapnya kesal, kepalanya terangkat liat Jeffan yang juga liat dia dengan kelakuannya.

"Gua belum selesai"Ucap Jeffan

"Gua gak peduli. Itu urusan lu bukan urusan gua"Ucap Jina kini badannya Jeffan juga dia dorong biar ikut keluar dari tempatnya duduk.

Jujur Jina jadi malu. Mana di kafe yang sepi ini semua pembicaraan mereka di denger sama penghuni dalam kafe ini.

"Biar gua anter"

Tangan Jina yang berusaha dorong mendadak berhenti dan liat Jeffan sinis. "Ogah"Ucapnya kini munduran dan lebih milih mepet ke dinding.

"Hubungan lu sama gua apa"

Jina noleh ke Jeffan yang kini posisinya duduk nyamping ngehadap ke arahnya.

"Apaan maksud lu tiba tiba nanya kaya gitu?"Ucap Jina bingung.

"Yah gua cuma nanya. Cuma mastiin"Ucap Jeffan.

"Gak ada"Jawab Jina" Gak ada apa apa"Ulangnya lagi.

"Lu gak bohong?"Tanya Jeffan mastiin lagi.

"Gua berani sumpah"Ucap Jina yang kali ini serius. Sampe badannya ikut ngehadap ke arah Jeffan.

"Tapi kenapa? Kenapa lu ngehindarin gua, dan kenapa gua gak sedeket lu sama yang lain, kan aneh dan juga di foto kelu-"

"Stop"

Jina lebih dulu motong omongannya Jeffan.

"Harusnya gua yang nanya sama lu. Lu yang aneh. Kenapa segala foto kaya gitu?"Ucap Jina setelahnya dia jatuhin kepalanya di meja.

Us  [Jaeho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang