☘️04☘️

1.2K 166 27
                                    

💜~ Happy Reading ~💜

Taehyung baru merasakan kebahagiaan seperti ini lagi setelah lima bulan lalu ditinggalkan Lee Yanmi. Dia bahkan tidak peduli jika mantan kekasihnya itu sudah menikah, yang pertama kali menemukan Lee Yanmi adalah dirinya. Dan, dia yakin sekali kalau wanita itu juga masih mencintainya. Buktinya Yanmi tidak mempermasalahkan jalan dengannya hingga larut malam. Itu artinya wanita itu tidak memikirkan perasaan suaminya, sampai lebih memilih pergi dengannya dibandingkan pulang ke rumah.

Walaupun waktu berdua mereka hanya sebentar, tapi setidaknya ini cukup utuk mengalihkan sedikit rasa sakit akan kenyataan pahit.

Dengan perasaan gembira, Taehyung membuka pintu rumahnya. Namun, langkahnya terhenti ketika mendapati pemandangan lain yang menyambutnya tidak seperti biasanya. Jeon Jungkook si pemuda bodoh tertidur di sofa ruang tengah.

"Dasar bodoh, sudah bagus aku memberinya kamar. Malah memilih sofa yang sempit itu." Hina lelaki berkulit tan itu seraya mencibir.

Taehyung berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dingin dalam lemari es. Mengabaikan hidangan makan malam yang telah dingin tersaji di meja makan. Tanpa melirik, lelaki itu pergi menuju kamarnya.

Taehyung membersihkan badannya yang terasa lengket selama lima belas menit. Dia keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk yang melilit di pinggangnya, menutupi area privasi sampai sebatas lutut.

Dia melihat pakaian santai tergeletak di atas kasurnya. Namun, Taehyung berpura-pura tidak melihatnya. Lebih memilih mengambilnya sendiri di lemari pakaian.

Setelah badannya segar kembali, Taehyung keluar kamar dan memasuki kamar yang tepat berada di sebelah kamarnya, sengaja dia gunakan untuk ruang kerjanya. Tanpa kenal waktu, Pria Kim itu berkutat dengan layar komputernya. Karena hanya dengan cara ini dia bisa sejenak melupakan masalah berat hidupnya.

***

Kedua kelopak mata bulat milik pemuda Jeon itu mengerjap. Tubuhnya perlahan bangkit, mengubah posisinya menjadi duduk. Meringis kecil saat rasa pusing sehabis bangun tidur melandanya. Jungkook melirik jam dinding yang jarumnya menunjuk angka dua dini hari. Seketika ingatan Jungkook langsung tertuju pada suaminya.

"Apa Tae hyung sudah pulang?" Monolog Jungkook.

Melirik sekilas satu pintu yang berada di lantai atas. Lantas, tanpa pikir panjang, Jungkook melangkah menuju kamar suaminya. Memeriksa apakah Taehyung sudah berada di rumah. Walaupun, kenyataanya lelaki itu melarang untuk memasuki kamarnya, kecuali untuk urusan bersih-bersih Taehyung membuka lebar pintu kamarnya, tetapi, Jungkook tidak akan masuk hanya membuka pintunya sedikit dan memastikan saja.

Sebelum sampai pada tujuan, Jungkook melihat ruangan yang terletak di samping kamar Taehyung terang. Seingatnya, lampu ruangan itu padam. Demi menuntaskan rasa penasaran, Jungkook memutuskan untuk memeriksa. Pintunya tak tertutup sempurna. Membuat pemuda Jeon itu mengintip dari celah. Pemandangan pertama yang ditangkap indra penglihatannya adalah tampang fokus Taehyung. Seakan terpesona oleh sosok pria di salam sana, Jungkook terdiam mematung sambil memperhatikan Taehyung yang terlihat sangat tampan dalam mode seperti itu. Tanpa sadar pemuda Jeon itu menarik dua sudut bibirnya tipis. Jungkook berpikir betapa beruntungnya dia mendapatkan suami seperti Kim Taehyung, jika saja laki-laki itu baik pasti Jungkook adalah orang paling bahagia di dunia ini.

"Dia masih bekerja. Padahal sekarang sudah hampir pagi." Gumamnya.

Jungkook tahu ini sangat beresiko, kemungkinan besar laki-laki itu akan marah. Tapi Jungkook tidak peduli, dia hanya peduli pada kesehatan suaminya.

Semenjak memutuskan menyerahkan diri kepada pria dingin itu, Jungkook sudah menyiapkan mentalnya tebal-tebal. Mencoba tuli ketika Taehyung memarahinya. Berusaha kuat, walaupun sebenarnya sangat menyakitkan. Dan, menerima segala yang baik maupun buruk dari pria yang kini menjadi suaminya itu.

Tuan Dingin Tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang