-Cinta itu tak bersyarat. bahkan tanpa alasan apapun, kau bisa saja jatuh cinta ketika cinta itu sudah menyapa-
Ryn Moa mengerjapkan matanya sambil menggeliat, dengan perlahan ia membuka kelopak matanya yang masih terasa berat. matanya menerawang menatap ke langit-langit, mengumpulkan tenaga untuk menyadarkan diri bahwa dirinya sudah bangun dari tidur. ia kemudian mengalihkan pandangannya kesekeliling ruangan, ternyata semalaman ini dia tidur diruang tamu. dia pun tersadar jika kini tubuhnya sudah ditutupi dengan selimut, dia segera bangun dan mendudukan diri.["jun tadi malam pulang jam berapa ? kenapa dia tidak membangunkanku ?"] ungkapnya dalam hati bertanya pada dirinya sendiri.
mata Ryn Moa kemudian tertuju pada tas yang tergeletak diatas meja tepat didepannya sekarang. dia segera menyambar tas tersebut, karena mengenali jika tas tersebut adalah miliknya. ia segera menggeledah isinya untuk memeriksa barang-barang didalamnya. benar saja, dia telah kehilangan handphone dan semua uangnya. tetapi kemudian menghembuskan nafas lega, karena pasportnya masih ada. setidaknya dia tidak tertangkap jika ada razia WNA. Ryn moa mengalihkan pandangan untuk segera menatap ke arah jam dinding, tatkala menemukan catatan untuk penerbangan pulang. dia segera menepuk jidatnya sambil meneriakkan kata "aaaiish" dengan volume yang masih bisa didengar olehnya sendiri, karena mengetahui bahwa hari sudah pukul sepuluh pagi.
ia menyandarkan diri dan memijat kepalanya sendiri karena mengetahui, bahwa tiket pesawatnya ke indonesia pada hari ini sudah kadaluarsa karena pesawat yang akan ia tumpangi itu sudah berangkat tadi pagi. hingga tak menyadari jika Namjoon sudah berdiri tak jauh darinya dan sedari tadi sudah memperhatikannya akhirnya menegur."Kau kenapa ?"
Sontak Ryn Moa segera menoleh ke arah asal suara.
"Jun, jam berapa kau pulang tadi malam ? kenapa kau tidak membangunkanku ?" ucapnya dengan sewot. dan kini Namjoon sudah duduk tepat disampingnya
"Hampir tengah malam. awalnya aku ingin membangunkanmu, tapi saat aku dengar suara nafasmu yg terdengar lelah. aku pun tidak jadi membangunkanmu"
"ini...dimana kau menemukannya ?". sambil menunjukkan tas yang saat ini ada dipangkuannya.
"aku meminta tolong pada temanku untuk melaporkan kejadian yang menimpamu ke kantor polisi. saat tas itu ditemukan, pihak polisi langsung menyerahkan padanya". jelas Namjoon.
"kenapa kau terlihat sedih ?"
"Jun ! sebenarnya hari ini adalah penerbangan kami untuk kembali ke indonesia. tapi aku ketinggalan pesawatnya. seandainya tadi malam kau membangunkanku dan menceritakan perihal tas ku ini. mungkin sekarang aku sudah tiba ditanah airku". jawabnya sendu.
kembali, Namjoon merasa menyesal karena tak membangunkannya tadi malam. dia telah membuat penggemar berat RM ini bersedih.
"apa kau benar-benar ingin pulang ?"
Ryn Moa hanya menjawab dengan anggukan kepala. melihat jawabannya, Namjoon sedikit kecewa dalam hatinya. baru saja dirinya bertemu dengan penggemar beratnya yang selama ini dia sukai, ternyata wanita ini malah ingin segera menjauh darinya.
"Baiklah ! aku akan membelikanmu tiket untuk penerbanganmu hari ini" Namjoon mencoba tersenyum dihadapan wanita ini
"serius ??!"
"tentu saja !".
Apa sih yang tidak bisa bagi seorang Namjoon, bahkan 100 tiket pesawat pun mampu pria itu belikan. baginya itu bukanlah hal yang sulit untuk saat ini, karena sekarang ia adalah seorang superstar yang memiliki kekayaan yang berlimpah. Namjoon bangkit dari tempat duduknya untuk pergi, tetapi langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik oleh Ryn Moa, yang berusaha menahannya pergi. Namjoon pun kembali duduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/338107614-288-k84238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me, ketika cinta beda negara
HumorRyn Moa dan ketiga sahabatnya berlibur ke korea untuk menonton konser grup idola mereka. namun sesuatu terjadi saat ia sedang sendiri menikmati pemandangan Sungai Han, seorang pria tiba-tiba saja menabrakkan sepeda padanya karena mengira ia akan bu...