Garis Takdir bag.1

46 5 0
                                    


~Jika benar-benar mencintai seseorang, bersabarlah untuk menunggu. Mungkin kalian tidak ditakdirkan untuk bersama disaat ini, tapi akan bersama di masa depan. Maka Do'a kanlah, karena itu adalah cara mencintai yang paling rahasia ~

Namjoon membuka matanya, ia baru tersadar jika dirinya dan Ryn Moa tertidur disofa. Dikecupnya kening wanita itu dengan lembut dan perlahan ia membaringkan tubuh Ryn Moa yang tertidur meringkuk dalam pelukannya itu ke sofa tersebut. Tangannya meraih handphone diatas meja dan dilihatnya waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi, dia segera bangun dan membersihkan dirinya. Setengah jam kemudian Ryn Moa terbangun, ia terkejut ! ternyata malam tadi dia tertidur di apartemen milik RM. dia merasa malu saat ingatan tentang dirinya yang berciuman dengan Namjoon hadir dalam ingatannya, beberapa kali dia memukul jidatnya dengan lembut agar ingatan itu secepatnya menghilang dari benaknya.

"Kau kenapa ?". Suara Namjoon yang baru saja keluar dari kamar langsung mengejutkannya.

"Tidak apa-apa, hanya ingin memastikan saja. apa sekarang ini aku sedang bermimpi atau benar-benar bangun".

Namjoon berjalan mendekat dan duduk disampingnya. Namjoon memicingkan sedikit matanya menatap pada Ryn Moa.

"Tentu saja kau sudah bangun, atau jangan-jangan kau sedang mengingat kejadian tadi malam..sehingga mengira dirimu masih bermimpi" Namjoon menggodanya.

"si, si, siapa yang mengingatnya ?!". Dia sedikit tergagap karena tebakan pria itu memang tidaklah salah.

"Bukankah tadi malam kau begitu menikmatinya ? aku bahkan bisa merasakan saat kau memelukku dan meremas punggung bajuku dengan begitu erat".

"Kau jangan bercanda !! bisa jadi itu cuma perasaanmu saja". mencoba mengelak

Ryn Moa benar-benar merasa malu tetapi semua yang dikatakan pria itu memang benar adanya, ingin sekali rasanya dia berlari merendamkan diri di Bathub untuk bersembunyi, tetapi Bathtub tersebut hanya ada dikamar pribadi Namjoon, Dan mana mungkin dia bisa berlari kesana. Namjoon hanya tersenyum, kemudian mendekatkan wajah untuk menciumnya.

"Kau mau apa ??!" Ryn Moa mendorong dengan tangannya menjauhkan wajah dan tubuhnya dari Namjoon.

"Mau mengulangi kejadian tadi malam". Namjoon menggigit sedikit bibirnya sendiri dengan lembut untuk menggoda Ryn Moa.

"Ja ! jangan mendekat ! anggap saja tadi malam aku sedang khilaf".

"Baiklah ! aku akan menganggapnya begitu. Khilafmu yang begitu indah untukku".

Baru saja Namjoon selesai bicara, handphone Ryn Moa berdering.

"Mommy kemana sih ? pagi-pagi udah ngk ada".

"Maaf..aku keluar mendadak tanpa memberitahu kalian tadi..". Ryn moa ingin mengatakan kata malam, tetapi Namjoon dengan cepat membisikan kata 'pagi' ditelinganya. "tadi pagi".

"Aku melihat kalian masih tertidur, kupikir kalian pasti kelelahan, sehingga aku tidak berniat membangunkan kalian. jadinya aku keluar untuk berolahraga sendiri".

Kalimat yang barusan dia lontarkan untuk sahabatnya adalah kalimat yang Namjoon bisikan padanya. sekarang Namjoon bagaikan seorang influencer baginya.

"Ya sudah..kita cuma kaget aja, saat bangun..mommy udah nggak ada".

"Nanti siang aku akan kembali ke hotel, sekalian membawakan makan siang untuk kalian".

"Oke mom. bye bye".

Windi menutup sambungan teleponnya. karena mengingat Ryn Moa pernah tinggal selama hampir dua bulan dinegeri ginseng tersebut, para sahabatnya pun tidak terlalu khawatir jika dirinya tersesat seperti dahulu. Setidaknya kini dia tau jalan pulang menuju kehotel tempat dirinya menginap.

You and Me, ketika cinta beda negaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang