BAB 17

989 55 0
                                    

"hadiah apa yang mau kau inginkan, apakah berlian, atau sertifikat ataupun hal lain " ucap papa natasya sedikit bingung

Sedangkan rayanza hanya menampakkan wajah datar dan tersenyum tipis bikin bulu kuduk berdiri, melihat dia tersenyum saja bikin takut.

Sedangkan si dinda hanya sedikit takut, pasti akan terbongkar karna rayanza tak bisa di remehkan pasti sangat mudah baginya.

Padahal rayanza sudah tau ide semua ini adalah dari dinda dan ibunya dia hanya ingin menjadi anak kesayangan keluarga cellix dan juga hartanya pasti akan melakukan apapun.dasar serakah.

"hadiah, hmm..., hadiahnya lo punya anak cewekan?"ucap rayanza dengan senyuman tipis

"iya, mau lo apa boy, apa yang kau lakukan dengan nya" ucap papa Addison sedikit bingung 🤔

"iya, apa yang kamu lakukan dengan anak perempuan ku"ucap papa natasya sedikit takut dia seperti moster

"bukan apa apa, hanya....."ucap rayanza mematung 🤨

"hanya apa boy,cepat katakan" ucap papa Addison yang sangat penasaran dengan putranya

"apakah anak anda sudah punya pacar atau lebih" ucap rayanza bikin semua bingung

"iya, dia punya pacar yaitu pitto, tapi saya dengar dia sudah putus"ucap papa natasya sedikit heran kenapa nanya atau dia ingin menikahi

"ooh"ucap rayanza

"Boy kenapa kau menanyakan itu" ucap papa Addison dengan penasaran

"oke, dengarkan baik² saya tidak akan mengulang kedua kali, saya mau anak dari rahim nya dia, dia harus mengandung anakku, bagaimana"ucap rayanza 🤨 dengan masih sama wajah datarnya dan bikin orang sana terkejut apa yang dia katakan

"a...pa boy, papa gx salah dengar kan" ucap papa Addison

"tak salah pa, dan saya tidak mengulangi perkataan saya, jadi bagaimana tuan Berlin" ucap rayanza dengan wajah datarnya dan dingin

"gmn nya masalah ini apakah perlu kita bicarakan dengan natasya dulu masalah iya atau tidak kita dengar perkataan dia"ucap mama Natasya

"iya boy, kita runding dulu, sepertinya kita akan jadi besan haha...." Ucap papa Addison dengan tertawa garing

"Iya haha...." ucap papa natasya tertawa garing juga

wah apa saya gx salah dengarkan, wah gx bisa ni gw harus merencanakan agar tidak bisa terjadi, batin Dinda

gw tau Lo bakal merencanakan tapi Lo gx akan gw biarin lolos, sekarang Lo boleh tapi tidak dengan nanti, mau bermain main dengan ku hmm, batin rayanza dengan tersenyum licik

"terserah"ucap rayanza dengan wajah dingin, mulai deh aura nya

"abang yakin kan Masi sekolah bang, apa nggak pacaran atau tunangan dulu" ucap dinda dengan wajah polosnya

"iya boy, yang di ucapkan Dinda ada benarnya"ucap mama arley

"ada masalah"ucap rayanza dengan wajah dingin

"ah tidak tidak boy, terserah kau saja" ucap mama arley sedikit takut dengan aura anaknya

"nanti gw akan bicara dengan natasya, apapun keputusan nya Lo harus terima boy" ucap papa natasya

"Hmm" ucap rayanza dengan wajah datarnya

Sedangkan chaiden, cukle dan daran hanya bisa terdiam dan bengong kek orang ndungu saja, malu woy malu Napa, ya mungkin terkejut dengan kejadian tadi apa mereka gx salah dengar kan.

transmigrasi BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang