BAB 5

2.1K 104 3
                                    

"abang udah pulang, nanti makan bersama yok" ajak dinda dengan wajah sok polos dan nada lembut

"hmm" dari rayanza dengan wajah datarnya
Daran Sambil berjalan menuju ke arah kamar untuk ganti baju, sedangkan rayanza sedang duduk di single sofa televisi menunggu adiknya yang sedang berganti pakaian

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki menuju meja makan semua sudah berkumpul disana

Posisi

Chaiden, Dinda, cukle

Papa ••••••••••••••••••••••••••••••••••

Mama, daran, rayanza

"mari makan" ucap mama
"Iya" ucap mereka
"Dinda sayang mau makan apa, mama ambilkan" ucap mama
"Mau nasgor sama ayam goreng" ucap dinda dengan pipi gembul nya

"Abang juga ma, tapi terserah" ucap cukle
"Iya" ucap mama sambil tersenyum

"daran mau udang" ucap rayanza sedikit lembut sambil menyodorkan piring berisi udang

"mau bang" ucap daran senang karna itu makanan kesukaan nya

"abang kupasin dulu udangnya "ucap rayanza dengan lembut

"Dinda juga mau bang"ucap dinda dengan pipi emesnya dan suara lembut

Rayanza hanya melirik saja sambil mengupas udang, untuk adiknya biar langsung di makan

"sini dek sama abang chaiden aja" ucap chaiden dengan lembut

"tapi dinda mau bang rayan " ucap dinda dengan pipi gembul berharap memperbolehkan. Yang dibicarakan hanya menampakkan wajah datarnya tak peduli.

"sama Abang aja dek" ucap chaiden
"iya bang" ucap dinda dengan wajah lesu

Kenapa ortu mereka cuma diam saja gx memukul dan memakai daran ya jelas takut dengan hukuman dari opa Oma dan rayanza dia sudah tau tentang semua yang sudah terjadi

Flashback

Opa dan Oma datang ke indo setelah rayanza 5 hari di indo dengan diam diam, yang tau cuma papa, mama dan rayanza kenapa anak anak tidak tau ya karna mereka di kasi hukuman dari opa nya karna tak adil dengan daran, pilih kasih. Sebenarnya rayanza sudah datang ke Indonesia tapi ya dia pergi ke rumah satunya, biar singkat ceritanya.

"Pa, ma, kenapa gx datang ke mansion malah ke rumah satunya" tanya mama arley

"mama datang, juga secara diam diam , cuma kita yang tau" tanya papa Addison dengan sedikit takut melihat raut wajah sang papa

"kau gx usah pura pura tak tau, kau pasti tau kan tujuan papa kesini" jawab sang papa Abraham sedikit menahan amarah

"tapi pa, aku punya alasan"ucap mama arley

"alasan apa ley, dia Masi kecil tak tau apa apa, butuh kasih sayang orang tua, mikir kau sudah dewasa seharusnya sudah bisa membedakan mana yang benar dan yang salah, jangan seperti anak kecil" ucap papa Abraham dengan nada marah

transmigrasi BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang