BERTAHAN

182 28 3
                                    

                         Happy Reading:)
         _________________________________________

So enjoy guys!!
jangan lupa votmen yaa!!!
Karena susah banget buat alurnya

                            ☆_☆_☆_☆_☆_☆

Sampai di rumah sakit shandy langsung memanggil para suster untuk segera menolong zweitson

"Suster, sus tolong sus, tolong adik saya" teriak shandy

Para suster berhamburan menghampiri shandy yang tengah panik sambil membawa brankar

"Ada yang bisa kami bantu mas?" Tanya suster pada shandy

"Sus tolongin adik saya sus, adik saya  kecelakaan sus lukanya parah, adik saya udah kehilangan banyak darah sus" ucap shandy panik

"Yaudah mari langsung kita bawa ke ruang UGD" ucap suster tersebut

Shandy mengangguk lalu membuka pintu mobil dan membawa zweitson ke dalam gendongannya dan perlahan meletakkan zweitson ke atas brankar

Dan membawa zweitson ke ruang UGD untuk diberikan pertolongan segera

Shandy mengikuti suster tersebut dengan perasaan yang sedih begitu juga dengan fajri dan fenly

Fajri sangat merasa bersalah harusnya zweitson tidak menolongnya tadi harusnya dirinya yang ada di posisi zweitson sekarang

Sedangkan fenly dirinya masih tak menyangka orang yang selama ini dirinya benci rela menolong fajri dengan mengorbankan nyawanya sendiri

Sampai di UGD zweitson langsung di masukkan ke dalam ruangan

"Mohon maaf untuk keluarga silahkan tunggu di luar, biarkan dokter yang akan tangani pasien" ucap suster menahan shandy fenly dan fajri agar tak ikut masuk ke dalam ruangan

"Sus saya mau masuk sus, izinkan saya masuk sus, saya mau liat adik saya" ucap shandy menangis

"Mohon maaf mas tidak bisa, silahkan kalian menunggu di luar ruangan, biarkan kami yang menangani, doakan saja yang terbaik untuk pasien, saya permisi" ucap suster tersebut lalu masuk ke dalam ruang UGD dan menutup pintunya

Shandy hanya menatap pintu ruangan UGD tersebut dengan tatapan sendu

Dirinya tidak menyangka harus merasakan kesedihan yang mendalam seperti ini

Bagaimana tidak orang yang selama ini ia benci ia bentak sedang berjuang di dalam ruang UGD ini

Sungguh hancur hati shandy ia tak bisa melihat adiknya harus berada di dalam ruangan rumah sakit sedangkan dirinya tak bisa berbuat apa apa

Fenly menghampiri shandy yang tengah terduduk lemah di depan pintu UGD sambil terus menangis

"Kak shan udah kak, jangan nangis terus kaya gini, sekarang kita doain aja ya kak, semoga soni baik baik aja ya" lirih fenly menghapus air mata shandy

"Kakak gak bisa fen, kakak gak bisa harus liat adik kakak sendiri, lagi berjuang di dalam sini, kakak gak bisa....." lirih shandy

"Ini semua salah kakak fen, kenapa kakak harus benci sama soni, abang gak bisa jadi abang yang baik buat soni, abang gagal dek, abang gagal" ucap shandy memukul mukul kepalanya

"Kak udah kak cukup, ini semua bukan salah kak shan, ini udah takdir kak, sekarang yang harus kita lakuin adalah berdoa, semoga soni baik baik aja kak, udah ya kak" ucap fenly

Fenly lalu membawa shandy ke dalam pelukannya sambil menenangkannya

Fajri menatap kosong ke arah pintu UGD dirinya tidak bisa berbuat apa apa disaat adiknya sendiri berjuang di dalam sana

Aku Yang Kau Salahkan || (Zweitson Un1ty) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang