Zweitson sudah berada di depan pintu kelas ia langsung masuk dan duduk di kursi tempat duduknya
Terlihat fajri menatap zweitson dengan tatapan tak suka seolah olah tatapan itu menggambarkan kebencian pada dirinya
Saat zweitson pergi ke tempat duduknya dengan sengaja salah satu dari siswa tersebut meluruskan kakinya ke arah samping
Sehingga membuat zweitson terjatuh ke lantai riuh tawa dari semua murid terdengar di dalam telinganya
Bahkan fajri kakaknya nampak tak peduli pada dirinya bahkan sama sekali tidak membantu dirinya
"Aww....." ringis zweitson saat kembali merasakan sakit di tangannya
"Hahaha........"
"Enak gak jatuh kaya gitu"
"Makanya kalau jalan pake mata, jangan pake lutut, apa jangan jangan, lo gak punya mata lagi"
"Hahaha........"
"Orang cupu kaya lo,memang seharusnya dapat perlakuan kaya gini"
"Lo itu cuma sampah tahu gak"
"Gak ada yang ngarepin lo ada di sini"
Zweitson hanya diam tak berkutik hatinya terasa sangat sakit mendengar semua ucapan dari teman temannya
Tangan nya sudah sakit sekarang hatinya juga ikut merasakan sakit
Dirinya menoleh ke arah fajri yang masih diam tanpa berbicara apa pun dengan tatapan yang datar seolah olah tak mempedulikan tawa dari semua murid di kelas ini
"Gimana rasanya jatuh sakit?"
"Sini gue bantuin lo berdiri" ucap salah satu di antara siswa sambil mengulurkan tangannya membantu zweitson untuk berdiri
Tapi saat zweitson menerima uluran tangan darinya tiba tiba dia malah mendorong tubuh kecil milik zweitson hingga terjatuh kembali ke lantai
Semua murid siswa dan siswi kembali tertawa karena kebodohan zweitson ini sungguh dirinya benar benar sangat bodoh mudah sekali untuk dilabuhi
"Sorry sengaja gue....." ucapnya dengan tatapan tanpa rasa bersalah sedikit pun
Lalu perlahan zweitson bangkit dari tempat jatuhnya berdiri dan berjalan ke arah tempat duduknya
Sambil mendengar suara tawa mengejek dari teman temannya
Ia duduk di kursi paling belakang tanpa di temani oleh siapa siapa di samping kanan dan kirinya
Semua murid duduk berdampingan dengan teman sebangkunya tapi tidak untuk zweitson dirinya hanya duduk sendiri di kelas ini
Karena tak ada yang mau sebangku dengannya mereka menganggap jika dekat dekat dengan zweitson maka ia akan ber nasib sial nantinya
Sungguh sakit hati zweitson harus duduk sendiri seperti ini paling belakang paling pojok dengan semua coretan yang ada di meja bahkan di dinding miliknya
Zweitson menatap coretan di meja dan juga di dindingnya sungguh tulisan ini benar benar menyakitkan untuknya
"Beban ! "
"Pembawa sial ! "
"Orang gak tahu malu ! "
"Mati aja lo sana sekalian ! "
"Orang yang gak pernah diharapkan ! "
Dan masih banyak kata kata yang lain tapi zweitson tak mempedulikan itu semua ini sudah biasa baginya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Yang Kau Salahkan || (Zweitson Un1ty) [END]✔
Fiksi PenggemarMenceritakan seorang anak yang selalu disalahkan oleh saudara saudaranya karena hal yang sepele Mereka ada 7 bersaudara yang saling menyayangi satu sama lainnya tapi tidak untuk zweitson ia selalu saja di salahkan atas kesalahan yang biasa saja atau...